BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kebijakan atau peraturan tentang pengelolaan sanitasi di daerah
aliran sungai belum tersosialisasi, sehingga pelaksanaan kebijakan belum terlaksana dengan baik 81, kebijakan yang dilaksanakan masih terbatas pada
upaya meningkatkan kesehatan keluarga ibu dan anak. 2.
Peran serta masyarakat berupa keterlibatan 61 tidak atkif, kontribusi 56 tidak aktif dan tanggungjawab 74 masih rendah dalam pengelolaan sanitasi
lingkungan. 3.
Variabel kebijakan, dan peran serta meliputi: keterlibatan, kontribusi dan tanggungjawab berdasarkan regresi logistik berpengaruh secara nyata terhadap
pengelolaan sanitasi lingkungan dan variabel kebijakan dominan mempengaruhi.
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan para pengambil keputusan pada Dinas Kesehatan untuk menerapkan
model penyuluhan tentang sanitasi lingkungan daerah berisi metode upaya-upaya
96
Universitas Sumatera Utara
mengelolaan sarana kesehatan lingkungan dan memberikan reward kepada masyarakat pengelola sanitasi lingkungan.
2. Perlunya mengikutsertakan komponen masyarakat puskesmas, desa siaga
promotor lingkungan, dan LSM sebagai motivator bagi masyarakat melalui berbagai promosi kesehatan lingkungan dengan menyediakan papan
pengumuman, plamfet atau spanduk berupa larangan atau sanksi maupun pola hidup bersih sehat sehingga masyarakat memiliki pengetahuan wawasan dan
masyarakat dapat berpartisipasi menentukan langkah atau arah pengelolaan sanitasi lingkungan di daerahnya.
3. Perlunya dilakukan berbagai program sanitasi lingkungan melalui
penyuluhanmusyawarah langsung ke masyarakat tentang metodeteknik pengelolaan air bersih dan pengelolaan limbah keluarga yang berbasis
lingkungan serta pembentukan kelompok kerja sehingga dapat memberikan kesempatan berkontribusi dalam memberikan saran dan masukan sebagai pelaku
lingkungan. 4.
Perlunya peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan dengan memberdayakan kader-kader atau penyuluh kesehatan
melalui peningkatan frekuensi kegiatan kebersihan seperti gotong royong agar masyarakat merasakan dampak manfaat sehingga timbul rasa kepedulian
terhadap pentingnya penyediaan sarana sanitasi lingkungan berupa pengelolaan limbah keluarga, penyediaan tempat sampah dan jamban serta menguasi
teknikmetode pengelolaan air bersih.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, S. Z., 2004. Kebijakan Publik, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Agoes, Z., 2008. Kebijakan Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anderson, Z., dan Charles, 2000. Penentuan Kebijakan, Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S., 2007. Metode Penelitian, Jakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Arikunto, S., 2002. Manajemen Penelitan, Jakarta: Rineka Cipta. Bapedaldasu, 2001. Peranan dan Kebijakan Pemerintah Dalam Pelestarian Daerah
Tangkapan Air Sibolangit. Budiharso, A., 2008. DAS, Bandung: Gajah Mada University Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004. Profil Kesehatan Departemen Kesehatan,
Jakarta. -----------, 2004. Dinas Kesehatan Propinsi NAD, Banda Aceh.
-----------, 2006. Pencemaran Lingkungan, Jakarta. -----------,2008. Profil Kesehatan Kota Subulussalam.
Dikun, E. S., 2003. Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat,
http:www.waspada.org.com Makalah diakses 4 Maret 2010.
Dimsum, 2008. Water and Sanitation. http:www.dimsum.its.ac.idid?page_id=6. Seminar diakses 4 Maret 2010.
Dimsum, 2009. Perluasan Akses Air Bersih Untuk Menurunkan Angka Kemiskinan. http:www.dimsum.its.ac.idid?page_id=21. Seminar diakses 4 Maret 2010.
Ibrahim, A., 2004. Pokok-pokok Analisis Kebijakan Publik, Bandung: Mandar Maju. Irawan, dan M., Suparmoko, 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE.
Kanaivasu, 2009. Sampah. http:www.kanaivasu.orgmodules.phpop=modoadame =Newsfile=articlesid=20mode=threadorder=0thold=0. Makalah
diakses tgl 16 Maret 2010.
Universitas Sumatera Utara
Koryati, N., dkk., 2005. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Wilayah. Yogyakarta: Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia.
Kusnanto, H., 2006. Planet Kita dan Kesehatan, Bandung: Gajah Mada University Press.
Kusnoputranto, H., 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Depkes. Manik K.E.S., 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan.
Mitchell, B. B., Setiawan dan D. H. Rahmi, 2000. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Murti, Bisma, 2010. Desain dan Ukuran Sampel, Yogyakarta : Gajah Mada
University Press. Noorddwijk, M., dkk, 2006. Peranan Agroforestri Dalam Mempertahankan Fungsi
Hidrologi Daerah Aliran Sungai. Malang: Fakultas Pertanian Universitas
Malang. Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1970 tentang Kawasan Aliran Sungai DAS
Peraturan Pemerintah No 22 tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air .
Peraturan Pemerintah No 69 tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang
. Peraturan Pemerintah No.35 tahun 1991 tentang Sungai.
Prasetyo, dan I., Jannah, 2005. Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ritonga, Abdrurahman, 2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Jakarta: FEUI. Riyadi, Slamet, 2004. Pencemaran Air, Surabaya: Karya Anda.
Said, Imran, 2007. Air limbah, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Salim, Emil, 1998. Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: LP3ES.
Sastropoetro, 1998. Peran Serta Masyarakat, Surabaya: Erlangga.
Universitas Sumatera Utara
Slamet, J., 2007. Kesehatan Lingkungan, Bandung: Gajah Mada University Press. Soemartono, Otto, 2001. Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press. Soerjani, 2000. Lingkungan dan Permasalahannya, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sudrajat, H. R., 2006. Mengelola Sampah Kota, Jakarta: Penebar Swadaya.
Sukarma, 2009. Sanitasi Dasar, http:sosbud.kompasiana.com2009 1208 sanitasi- dasar-kapan-bebas-bab-sembarangan.html. Seminar diakses tgl 3 Maret 2010.
Supriyadi, Anto, 2007. Kebijakan dan Pemecahan Masalah, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Uma, I., 2008. Pengelolaan Sampah Secara Terpadu. http:ampl.netdetail.ph Makalah diakses 3 Maret 2010.
Uyanto, S. S., 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wahyuni, Erma, dan T., Saiful, Bahri, 2002. Kebijakan dan Manajemen Hukum
Merk, Jakarta: Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia.
Wardhana. W., 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta: Andi. Webster, A.S., Horbny, 2003. Oxford Advanced Dictionary English.
West, Bernaddte, Peter, M., 1998. Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Widiati, R., 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yusniada, 2008. Perempuan Sebagai Penanggulangan Masalah Sampah. http: www.langitperempuan.com200806bagaimana-kita-buang-sampah-
menentukan-besarnya-masalah-sampah.html. Seminar diakses tgl 12 Maret 2010
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
KUESIONER
PENGARUH KEBIJAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PERAN SERTA MASYARAKAT PADA PENGELOLAAN SANITASI LINGKUNGAN
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KOTA SUBULUSSALAM I. Keterangan Wawancara
a. No. Urut Kuesioner