Metode Pengukuran .1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas Independen Variabel

3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas Independen Variabel Aspek pengukuran variabel bebas dan variabel terikat akan peneliti uraikan dibawah ini.

1. Variabel Kebijakan Lingkungan

Untuk mengetahui terlaksananya kebijakan lingkungan tentang pengelolaan sanitasi lingkungan dalam hal ini PP No.35 tahun 1991, PP No 69 tahun 1996 dan PP no 16 tahun 2005, diberi 10 butir pertanyaan dengan interval skor tertinggi 10. Rentang skor variabel tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : a. Terlaksana, apabila kebijakan lingkungan yang mengatur tentang sanitasi lingkungan pembuangan air limbah, jamban keluarga, pengelolaan sampah, dan penyediaan air besih sudah terlaksana dengan skor berada diantara 6-10 . b. Tidak terlaksana, apabila apabila kebijakan lingkungan yang mengatur tentang sanitasi lingkungan pembuangan air limbah, jamban keluarga, pengelolaan sampah dan penyediaan air besih tidak terlaksana dengan baik dengan skor berada 0-5.

2. Variabel Peran Serta Masyarakat

Aspek pengukuran variabel peran serta masyarakat diberikan pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan yang dirinci ke dalam aspek keterlibatan, kontribusi dan tanggungjawab yang didasarkan pada skala ordinal. a. Peran serta 1 Aktif, jika responden sering terlibat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 6-10. Universitas Sumatera Utara 2 Tidak aktif, jika responden jarang terlibat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 0-5. b. Keterlibatan 1 Aktif, jika responden sering ikutserta dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan di daerah aliran sungai, memiliki skor 6-10. 2 Tidak aktif, jika responden jarang ikutserta dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan di daerah aliran sungai, memiliki skor 0-5. c. Kontribusi 1 Aktif, jika responden sering memberikan gagasan-gagasan atau ide-ide dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 6-10. 2 Tidak aktif, jika responden jarang memberikan gagasan-gagasan atau ide- ide dalam kegiatan pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 0-5. d. Tanggungjawab 1 Tinggi, jika responden sanggup dan mampu dalam melakukan pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 6-10. 2 Rendah, jika responden tidak sanggup dan tidak mampu dalam melakukan pengelolaan sanitasi lingkungan, memiliki skor 0-5. 3.6.4 Variabel Pengelolaan Variabel Terikat Dependen Variabel Aspek pengukuran variabel terikat dependen variabel adalah pengelolaan sanitasi lingkungan di daerah aliran sungai yang mencakup pengelolaan air limbah, jamban keluarga dan sampah dengan jumlah 10 pertanyaan. Universitas Sumatera Utara a. Baik, apabila pelaksanaan pengelolaan sanitasi lingkungan pembuangan air limbah, jamban keluarga, pengelolaan sampah, dan penyediaan air besih terlaksana, dengan skor berada diantara 6-10 . b. Tidak baik, jika pelaksanaan pengelolaan sanitasi lingkungan pembuangan air limbah, jamban keluarga, pengelolaan sampah, dan penyediaan air besih tidak terlaksana dengan baik, dengan skor berada 0-5. Untuk keseluruhan aspek pengukuran variabel penelitian dirumuskan pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian Jenis variabel Nama variabel Cara ukur Skala ukur Hasil ukur Variabel bebas Kebijakan lingkungan Kuesioner Ordinal 1. Terlaksana skor 6-10 2. Tidak Terlaksana skor 0-5 Peran serta masyarkat Kuesioner Ordinal 1. Aktif skor 16-30 2. Tidak aktif skor 0-15 - Keterlibatan Kuesioner Ordinal 1. Aktif skor 6-10 2. Tidak aktif skor 0-5 - Kontribusi Kuesioner Ordinal 1. Aktif skor 6-10 2. Tidak aktif skor 0-5 - Tanggung jawab Kuesioner Ordinal 1. Tinggi skor 6-10 2. Rendah skor 0-5 Variabel terikat Pengelolaan sanitasi lingkungan Observasi Ordinal 1. Baik skor 6-10 2. Tidak baik skor 0-5 Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisis Data