Perkembangan harga CPO di pasar Internasional

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Perkembangan harga CPO Internasional, harga CPO Domestik, harga TBS

Sumatera Utara, dan tingkat pertumbuhan harga rill

5.1.1. Perkembangan harga CPO di pasar Internasional

Dalam beberapa tahun belakang ini, harga CPO Internasional mengalami lonjakan harga yang sangat pesat atau fluktuatif, dimana Fluktuasi adalah keadaan dimana pada saat tertentu harga melonjak naik, sementara pada saat yang lain harga menjadi anjlok baik harga nominal dan harga rill CPO Internasional. Perubahan tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini : Gambar 2. Grafik Perkembangan Harga Nominal CPO Internasional Pada gambar 2 dapat kita lihat bahwa perkembangan harga nominal CPO Internasional mengalami fluktuasi harga yang tidak stabil, dimana pada awal tahun 2001 harga CPO Internasional berada pada kisaran 191 US per Ton CIF Rotterdam yang terus fluktuasi dari 185 US hingga 520 US per Ton di bulan Maret 2004, namun di awal kwartal kedua 2004 harga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Awal tahun 2007 kenaikan harga yang cukup signifikan terus terjadi hingga menembus angka 550 US per ton dan puncaknya pada akhir tahun 2007 dimana harga CPO Internasional berada pada angka 883 US per Ton. Di tahun 2008 bisa dikatakan tahun keemasan, tetapi juga bisa dikatakan tahun keterpurukkan. Dikatakan tahun keemasan karena harga CPO Internasional sempat mencapai angka 1.146 US per Ton yang dimulai dari awal tahun 2007, sehingga banyak pihak yang ikut mengembangkan bisnis ini mulai dari pengembang bisnis hulu hingga hilir. Tetapi pada bulan Agustus 2008, banyak pihak yang mengalami kerugian besar yang disebabkan harga CPO Internasional mengalami penurun harga sebesar 300 US yang bulan sebelumnya berada pada angka 1.026 US per Ton sehingga banyak pengembang bisnis hilir komoditi kelapa sawit beralih ke bisnis hilir minyak nabati yang lain. Keadaan ini berlangsung hingga akhir 2008 dan merupakan harga terendah dua tahun terakhir, yaitu 440 US per Ton. Tetapi tahun keemasan pun berada di tahun 2008, dimana harga CPO Internasional sempat berada pada 1.146 US yang merupakan harga tertinggi yang sempat berada di pasar Internasional dalam delapan tahun terakhir. Masa pemulihan di mulai pada awal tahun 2009 dengan berada pada harga 522 US per Ton dan cenderung stabil di kisaran harga 500 – 700 US per Ton hingga akhir tahun 2009. Keadaan ini terus mengalamami peningkatan harga yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2010, yaitu 1.171 US per Ton dan menjadi harga tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Gambar 3. Grafik Perkembangan Harga Rill CPO Internasional Perkembangan harga rill CPO Internasional juga cenderung sama dengan perkembangan harga nominal CPO Internasional. Ini dapat kita lihat dari gambar 2 dan 3, dimana dari tahun 2001 hingga tahun 2010 perkembangan harga rill CPO Internasional cenderung sama dengan perkembangan harga nominal CPO Internasional. Hanya saja harga tertinggi selama dalam sepuluh tahun terakhir berada pada tahun 2008 bukan di tahun 2010 yaitu Rp 9.998 per Kg, tidak seperti halnya pada gambar 2. Harga rill CPO Internasional tertinggi pada tahun 2008 berada di bulan Maret, sedangkan harga rill tahun 2010 berada pada bulan Desember sebesar Rp 8.484 per Kg. Ini dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar amerika Lampiran 2 pada bulan Maret 2008 mengalami kenaikan, yaitu sebesar Rp 9.230 per US, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar amerika pada bulan Desember 2010 mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp 9.067 per US. Perkembangan Index Harga Konsumen IHK di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir dengan tahun dasar acuan 2007 2007 = 100 Lampiran 1 juga ikut mempengaruhi perkembangan harga rill CPO Internasional. Dimana IHK Pada bulan Maret tahun 2008 sebesar 105 lebih rendah dari IHK pada bulan Desember tahun 2010 sebesar 125. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan harga nominal dan harga rill CPO Internasional cenderung sama yaitu mengalami peningkatan harga yang sama secara fluktuatif.

5.1.2. Perkembangan harga CPO Domestik