Perkembangan harga CPO Domestik

perkembangan harga rill CPO Internasional. Dimana IHK Pada bulan Maret tahun 2008 sebesar 105 lebih rendah dari IHK pada bulan Desember tahun 2010 sebesar 125. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan harga nominal dan harga rill CPO Internasional cenderung sama yaitu mengalami peningkatan harga yang sama secara fluktuatif.

5.1.2. Perkembangan harga CPO Domestik

Meskipun Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia tetapi perkembangan harga CPO Domestik mengacu pada perkembangan harga CPO Internasional yang ditetapkan di Rotterdam, Belanda. Ini dikarenakan Indonesia bersama Malaysia belum dapat menjadi price maker CPO Internasional. Ini dapat dilihat dari setiap pergerakan harga CPO Domestik yang cenderung sama dengan pergerakan harga CPO Internasional Gambar 4. Gambar 4. Grafik Perkembangan Harga Nominal CPO Domestik Pada gambar 4 dapat kita lihat bahwa perkembangan harga nominal CPO Domestik mengalami fluktuasi harga yang tidak stabil, dimana pada awal tahun 2001 harga CPO Domestik berada pada kisaran Rp 1.532 per Kg yang terus fluktuasi dari Rp 2.027 per Kg hingga Rp 4.130 per Kg di bulan Mei 2004, namun di akhir kwartal kedua 2004 harga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Awal tahun 2007 kenaikan harga yang cukup signifikan terus terjadi hingga menembus angka Rp 4.617 per Kg dan puncaknya pada akhir tahun 2007 dimana harga CPO Domestik berada pada angka Rp 7.186 per Kg. Di tahun 2008 bisa dikatakan tahun keemasan, tetapi juga bisa dikatakan tahun keterpurukkan. Dikatakan tahun keemasan karena harga CPO Domestik sempat mencapai angka Rp 8.952 per Kg yang dimulai dari awal tahun 2007, sehingga banyak pihak yang ikut mengembangkan bisnis ini mulai dari pengembang bisnis hulu hingga hilir. Tetapi pada bulan Oktober 2008, banyak pihak yang mengalami kerugian besar yang disebabkan harga CPO Domestik mengalami penurun harga sebesar Rp 1.325 yang bulan sebelumnya berada pada angka Rp 5.316 per Kg dan merupakan harga terendah dua tahun terakhir, yaitu Rp 3.990 per Kg. Ini dikarenakan pada tahun 2008, Indonesia ikut mengalami krisis global yang terjadi di Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang berimbas pada perekonomian Indonesia dan nilai tukar mata uang Dollar Amerikat Serikat terhadap Rupiah. Tetapi tahun keemasan ini pun sempat dirasakan pengembang bisnis ini di tahun 2008, dimana harga CPO Domestik berada pada Rp 8.952 per Kg yang merupakan harga tertinggi yang sempat berada di pasar Domestik dalam sepuluh tahun terakhir. Masa pemulihan di mulai pada awal tahun 2009 dengan berada pada harga Rp 5.222 per Kg dan cenderung stabil di kisaran harga Rp 5000 – 7000 per Kg hingga akhir tahun 2009. Keadaan ini terus mengalamami peningkatan harga yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2010, yaitu Rp 7.624 per Kg dan menjadi harga kedua tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Ini dikarenakan, negara Amerika Serikat telah mengalami pemulihan ekonomi setelah negara tersebut mengalami krisis global yang berkepanjangan, sehingga berdampak pada pemulihan perekonomian Indonesia dan nilai nilai tukar mata uang Dollar Amerikat Serikat terhadap Rupiah sebagai mata uang yang sering dipergunakan Indonesia sebagai mata uang transaksi perdagangan internasional. Gambar 5. Grafik Perkembangan Harga Rill CPO Domestik Perkembangan harga rill CPO dan harga nominal CPO Domestik sama-sama mengalami perkembangan yang juga cenderung dalam kurun waktu sepuluh tahun. Ini dapat kita lihat dari gambar 4 dan gambar 5, dimana dari tahun 2001 hingga tahun 2010 perkembangan harga rill CPO Domestik cenderung sama dengan perkembangan harga nominal CPO Domestik dan harga tertinggi selama dalam sepuluh tahun terakhir sama-sama berada pada bulan Mei tahun 2008. Dimana harga nominal CPO Domestik sebesar Rp 8.952 per Kg dan harga rill CPO Domestik sebesar Rp 8.329 per Kg. begitu juga di tahun 2009, harga nominal dan harga rill CPO Domestik sama-sama berada pada bulan Mei 2009 yang merupakan harga tertinggi kedua dalam sepuluh tahun terakhir. Dimana harga nominal CPO Domestik sebesar Rp 7.594 per Kg dan harga rill CPO sebesar Rp 6.663 per Kg. Gambar 6. Grafik Perbandingan Harga Nominal dan Rill CPO Domestik Pada gambar 6 tampak jelas bahwa grafik perkembangan harga nominal dan perkembangan harga rill CPO Domestik cenderung sama. Hanya saja pada bulan September 2007 hingga bulan Desember 2010, grafik perkembangan harga rill CPO Domestik mengalami penurunan grafik jika dibandingkan dengan grafik perkembangan harga nominal CPO Domestik yang mengalami peningkatan grafik. Dimana sebelumnya pada bulan Januari 2001 hingga bulan Agustus 2007, grafik perkembangan harga nominal CPO Domestik lebih rendah dengan grafik perkembangan harga rill CPO Domestik. Tetapi secara keseluruhan grafik perkembangan harga nominal CPO Domestik mengalami peningkatan secara signifikan dibandingkan dengan grafik perkembangan harga rill CPO Domestik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan harga nominal dan harga rill CPO Domestik cenderung sama yaitu mengalami peningkatan harga yang sama secara fluktuatif.

5.1.3. Perkembangan harga TBS Sumatera Utara