Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
BAB V POSISI KASUS DAN ANALISIS KASUS.
A. POSISI KASUS
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan dengan Nomor 1945 Pid.B2005PN.Mdn. Terdakwa dengan nama HIMMANUL FADLY SIREGAR
yang lahir di MEDAN, Umur 30 Tahun, jenis Kelamin Laki-laki, kebangsaan Indonesia, agama Islam dan bertempat tinggal di Jln.Rahmadsyah Gg.Akip no.374
Medan, Sumatera Utara yang didakwa oleh jaksa Kejaksaan Negeri Medan berdasarkan surat dakwaan alternatif atas Tindak Pidana Penggelapan dalam
jabatan yang dilakukan terhadap Edwin Manurung yang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2005 yang Bertempat di Kantor cabang Bank Rakyat Indonesia BRI
Unit setia Budi Medan, maka Terdakawa HIMMANUL FADLY SIREGAR di Vonis secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penggelapan dalam
jabatan sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif dengan no Register: Pdm.718Medan62005 Jaksa Penuntut Umum dan memidana terdakwa dengan
menjatuhkan Hukuman Pidana terhadap Terdakwa dengan Pidana Penjara selama 2 dua tahun.
Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut menyatakan bahwa HIMMANUL FADLY SIREGAR telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak Pidana “Penggelapan Dalam jabatan”. Tindak pidana penggelapan dalam jabatan ini dilakukan oleh
HIMMANUL FADLY SIREGAR selaku pegawai Bank Rakyat Indonesia unit setia budi Medan secara berturut-turut sejak tanggal 27 Januari tertentu yang
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
masih termasuk dalam tahun 2005 bertempat di Bank Rakyat Indonesia Unit Setia Budi Jalan Setia Budi No.86 A Medan atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu
tertentu yang masih termasuk dalam dareh Hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memvuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam
pembukuan atau dalam laporan , maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank Rakyat Indonesia unit Setia Budi
Medan dan perbuatan Tersebut merupakan serangkaian perbuatan yang berhubungan , sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan
yangv diteruskan Voorgezette handeling, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa adalah pegawai pada Bank Rakyat Indonesia yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. Kep;077KW-IISDM052003 tanggal 29
Mei 2003 tentang pengangkatan pekerja trainee dalam dinas Tetap, selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep; 022 KC SDM BIN 12 2003
tanggal 30 Desember 2003 terdakwa dimutasikan sebagai Teller pada BRI Unit Setia Budi. Kemudian pada tanggal 25 Januari 2005 saksi Edwin Manurung
menjadi nasabah dan membuka rekening di Bank Rakyat Indonesia Unit Setia Budi Medan dengan nomor rekening 33-20-8249 atas nama Edwin Manurung
dengan jenis tabungan SIMASKOT dengan setoran awal sebesar Rp.1.000.000,-pada tanggal 26 januari 2005 saksi EDWIN MANURUNG
mentransfer dana ke rekening nomor rekening 33-20-8249 atas nama EDWIN MANURUNG di Bank Rakyat Indonesia unit Setia Budi Medan dari rekening
Bank Perkreditan rakyat pada Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol Medan sebesar Rp.1.000.000.000,- satu milyar rupiah.
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
- Bahwa terdakwa kemudian menggandakan buku tabungan nomor rekening 33- 2-8249 atas nama EDWIN MANURUNG jenis tabungan SIMASKOT, dengan
cara mengambil buku tabungan SIMASKOT yang masih kosong yang ada di kantor BRI Unit Setia Budi dan mencetaknya sendiri tanpa sepengatahuan
saksi korban EDWIN MANURUNG, dengan maksud agar terdakwa dapat menggunakan buku tabungan tersebut untuk menarik uang tunai dari rekening
milik saksi EDWIN MANURUNG. - Bahwa tanggal 27 Januari2005 ada beberapa nasabah datang untuk melakukan
transaksi menyetor dan menarik dana, kemudian terdakwa mencocokkan saldo nasabah yang ada pada buku tabungan dengan saldo yang ada di
komputer terdakwa apabila ternyata saldo yanga ada pada komputer lebih kecil dari saldo yang ada pada buku tabungan maka terdakwa tahu bahwa saldo
tersebut lebih kecil akibat telah pernah terdakwa tarik dana dari tabungan nasabah tersebut tanpa setahu nasabah. Untuk supaya sama saldo yang ada di
Komputer dengan saldo yang ada pada buku tabungan, maka terdakwa membuat slip penyetoran ke rekening nasabah sebesar dana yang berkurang
termasuk bunganya, sehingga saldo yang ada di komputer menjadi sama dengan saldo yang ada di buku tabungan. Dan supaya kas fisik dengan kas
yang ada di komputer balance seimbang pada saat tutup buku harian maka sebelum tutup buku harian terdakwa membuat slip pengambilanpenarikan
tunai dari rekening Edwin manurung, tandatangannya terdakwa palsukan. Demikianlah cara terdakwa seterusnya pada saat mengambil uang milik saksi
korban Edwin Manurung.
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
Kemudian untuk pertama dengan melawan hukum terdakwa tanggal 27 Januari 2005 menarik uang tunai dari rekening Edwin Manurung sebesar
Rp.120.000.000,- dan sebesar Rp.114.550.000,-disetorkan pada hari itu juga ke beberapa rekening antara lain;
a. Johan Rekening no 33-208168 sebesar Rp.14.550.000,- b. Iska Andriani rekening no 33-216364 sebesar Rp.20.000.000,-
c. Eva Risma Barus rekening no 33-205744 sebesar Rp.25.000.000,- d. Kasna Barus rekening 33-21-2560 sebesar Rp.25.000.000
e. Adelin S rekening 33-202460 sebesar Rp.20.000.000,- f. Rosmaida S rekening no. 33-20-5200 sebesar Rp.10.000.000,-
Lalu sisanya sebesar Rp.5.450.000,-terdakwa ambil dan bawa pulang. Kedua pada tanggal 28 Januari 2005 ditarik sebesar Rp.20.000.000,-
disetor kerekening 33-20-8031 atas nama Mangadar Ambarita dan sisanya Rp.10.000.000, terdakwa ambil dan bawa pulang.
Ketiga pada tanggal 31 Januari 2005 terdakwa kembali menarik dari rekening Edwin Manurung sebesar Rp 150.000.000,- kemudian hari itu juga
terdakwa setorkan ke rekening nasabah atas nama : a. Koko darmawan rekening no 33-21-4401 sebesar Rp.35.000.000,-
b. Koko dermawan rekening no 33-21-4401 sebesar Rp 150.000 c. Desmon S rekening no 33-21-7146 sebesar Rp.25.200.000,-
d. Mulyadi rekening no.33-21-6944 sebesar Rp.30.000.000,- Sisanya Rp.59.650.000,- tersebut terdakwa ambil dan bawa pulang.
Keempat dilakukan lagi penarikan tanggal 1 Februari 2005 dari rekening Edwin Manurung sebesar Rp.111.000.000, lalu disetorkan ke rekening nasabah :
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
a T khairul Amar rekening no.33-20-3976 sebesar Rp.14.150.000 b Rawindra rekening no.33-20-6628 sebesar Rp.20.100.000
c Ramli NST rekening no 33-21-6956 sebesar Rp.20.350.000,- d Rasmi Tarigan rekening 33-20-7223 sebesar Rp.15.000.000,-
e Edo johanes rekening no 33-20-7223 sebesar Rp.250.000 f Edo Johanes rekening no. 33-20-7223 sebesar Rp.10.000.000,-
g Ramli Nasution rekening no 33-20-6956 sebesar Rp 10.000.000,- Sisa Rp.9.150.000,-terdakwa ambil dan bawa pulang
Pengambilan uang pada rekening Edwin Manurung dari tanggal 27 Januari 2005 sd 1 Februari 2005 sebanyak 4 kali sebesar Rp.401.000.000,- dan kemudian
terdakwa melakukan Fast Back yang merekam transaksi sebelumnya yaitu merekam dalam program komputer terdakwa, setelah itu terdakwa membuat slip
penyetotan sebesar Rp. 401.000.000,- dan setoran bunga 2 kali sedangkan Rp 486 adalah bunga otomatis supaya saldo Edwin Manurung yang ada di computer sama
dengan saldo yang ada di buku tabungan yang dipegang Edwin Manurung yaitu sebesar Rp.1.001.000.000,- dengan bunga menjadi Rp 1.007.032.486,- dan
penyetoran ini tidak tampak pada buku yang digandakan dan dipegang terdakwa sehingga pada saaat Edwin manurung menarik uangnya pada tanggal 2 Februari
2005 sebesar Rp 200.000.000,-yang tercetak di buku tabungan Edwin manurung adalah sebesar Rp.807.032.486,- kemudian terdakwa melakukan Rewind
menghapus Transaksi penyetoran beserta bunga dan pengambilan oleh Edwin Manurung sehingga hilang dikomputer terdakwa dan pada hari itu juga terdakwa
melakukan menarikan kelima sebesar Rp.20.000.000,-dan Rp.300.000.000,-dan kemudian disetorkan ke rekening nasabah:
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
a. Endang S rekening no 33-21-4419 sebesar Rp.20.000.000,- b. Dwina hadrus rekening no 33-21-7411 sebesar Rp.10.100.000,-
c. Sulthan rekening no 33-21-6757 sebesar Rp 20.100.000 d. Lilie S rekening no 33-21-9629 sebesar Rp 20.150.000,-
e. Dwi anggono rekening no 33-21-0889 sebesar Rp 25.150.000 Seluruhnya Rp 95.500.000,-dan ditambah Rp.200.000.000,-pengambilan
oleh Edwin Manurung jadi 295.500.000,- dan yang dibawa pulang terdakwa adalah Rp 320.000,- dikurangi Rp 295.500.000,-jadi yang dibawa pulang
terdakwa adalah Rp.24.500.000,- Pada tanggal 3 Februari Terdakwa melakukan penarikan keenam sebesar
Rp.60.000.000,-dan pada hari itu juga disetorkan pada rekening nasabah: a. Singot S , S.H rekening no 33-20-8250 sebesar Rp 20.000.000
b. Sondang PS rekening no 33-20-4705 sebesar Rp 10.050.000,- c. Haripah rekening no 33-20-5159 sebesar Rp 20.300 .000,-
d. K Sinulingga rekening no 33-21-5159 sebesar Rp 31.150.000,- Seluruhnya berjumlah Rp.81.500.000,-yang ditarik Rp 60.000.000,- jadi
terdakwa tidak membawa pulang tetapi menambah sebesar Rp 21.500.000,- pada tanggal 7 Desember 2005 terdakwa menarik kembali untuk yang ketujuh sebesar
Rp.100.000.000,- dan pada hari itu juga disetorkan ke rekening; a. Rustina rekening no 33-21-3722 sebesar Rp 10.150.000
b. Kisar N rekening no 33-21-6008 sebesar Rp 10.200.000 c. Khairul rekening no 33-20-7971 sebesar Rp 250.000
d. Khairul rekening nomor 33-20-7971 sebesar Rp 40.000.000,-
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
Seluruhnya berjumlah Rp.60.600.000,-yang ditarik Rp 100.000.000,-jadi terdakwa membawa pulang Rp 39.400.000,-
Pada tanggal 8 Februari 2005 terdakwa menarik kembali untuk kedelapan sebesar Rp.10.000.000,- untuk terdakwa ambil dan bawa pulang pada tanggal 11
Februari 2005 terdakwa menarik kembali untuk kesembilan sebesar Rp 30.000.000,- kemudian terdakwa melakukan setoran pada rekening Edo Johanes
no 33-20-7223 sebesar Rp. 10.000.000,- jadi yang dibawa terdakwa pulang sebesar Rp 80.000.000,- kemudian hari itu juga terdakwa setor ke rekening
nasabah; a. Nurbati rekening no 33-20-7270 sebesar Rp.25.000.000,-
b. Kisar N rekening no.33-21-6008 sebesar Rp.25.000.000,- c. Rini Ridawati rekening no 33-20-5898 sebesar Rp 10.200.000,-
d. Benteng Trg rekening no 33-20-5017 sebesar Rp 10.000.000,- e. Benteng trg rekening no 33-2—5017 sebesar Rp.120.000,-
Jumlah keseluruhan Rp 70.320.000,-jadi jumlah yang dibawa pulang terdakwa sebesar Rp.9.680.000,
Maka yang terbukti pada unsur memiliki dengan melawan hak melanggar hukum dalam Kejahatan Penggelapan ini adalah sebagai berikut:
a. Penggandaan Buku Tabungan Edwin Manurung b. Penggunaan Slip Penyetoran dilengkapi dengan bunga dengan Fast Back
yang merekam transaksi sebelumnya. c. Melakukan Rewind menghapus transaksi di komputer terdakwa
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
d. Penyetoran uang sebanyak 10 kali dari tanggal 27 Januari 2005 sd 14 Februari 2005 ke beberapa rekening dan apabila ada sisa uang dibawa
pulang. Dengan demikian Unsur memilki dengan melawan hak melanggar hukum
dalam Kejahatan “Penggelapan” ini telah terbukti. Menimbang, bahwa unsur selanjutnya dalam Pasal 374 KUHP ini adalah
yang dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubung dengan pekerjaanya atau jabatanya atau ia karena mendapat upah uang hal ini telah
terbukti secara sah dan meyakinkan dari keterangan saksi Ir elizabet Riris br Siagian yang mengetahui bahwa Edwin Manurung adalah nasabah BRI unit Setia
Budi dan selalu dilayani oleh Teller I yaitu Terdakwa dikuatkan dengan keterangan saksi Sahat Manurung, SE yang telah melakukan pemeriksaan dan
ditemukan adanya pengambilan-pengambilan atas nama Edwin Manurung sejak tanggal 27 Januari sd 14 februari 2005, hal tersebut diperjelas dari keterangan
saksi Robinson Siburian yang menyatakan bahwa memang benar ada penarikan dengan slip penarikan SIMASKOT ternyata setelah saksi melakukan pemeriksaan
tanda tangan pada slip penarikan SIMASKOT ternyata satupun tidak ada yang cocok dengan tanda tangan Edwin Manurung dan menurut saksi Walduin Siburian
terhadap slip penarikan-penarikan ada tanda tangan Terdakwa sebagai penanggung jawab di Teller I pada BRI Unit setia Budi dengan demikian dari
keterangan saksi-saksi tersebut diatas serta adanya barang bukti berupa slip penarikan-penarikan SIMASKOT maka majelis Hakim Berpendapat bahwa unsur
ini telah terbukti.
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai Pasal 64 1 KUHPidana yang berbunyi:
“Jika beberapa perbuatan berhubungan maka dengan demikian harus dipandang sebagai suatu perbuatan yang diteruskan berlanjut maka digunakan
satu ketentuan pidana”. Dengan dilakukanya perbuatan tersebut secara berturut-turut sehingga
termasuk dalam perbuatan yang berlanjut sesuai pasal 64 ayat 1 KUHPidana. Adapun hal-hal yang memberatkan terdakwa HIMMANUL FADLY
SIREGAR berdasarkan pertimbangan hakim antara lain: - Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat terutama bagi Nasabah Bank
Rakyat Indonesia Unit setia Budi Medan. Sedangkan Hal-hal Yang meringankan bagi terdakwa antara lain:
a. Terdakwa Belum pernah Dihukum b. Terdakwa menyesali akan perbuatanya
c. Terdakwa masih muda dan diharapkan masih dapat merubah perbuatannya dikemudian hari.
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
B. ANALISIS KASUS
Berdasarkan kasus yang penulis yang dapatkan dari pengadilan negeri Medan terhadap putusan perkara pidana nomor 1945Pid.B2005PN.Medan,
mengenai tindak pidana penggelapan dalam jabatan di bidang perbankan yang diputus dengan menggunakan dengan Pasal 49 ayat 1 Undang-undang 10 tahun
1998 tentang perbankan, Pasal 374 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP : 1. Bahwa berdasarkan konsep pertanggung-jawaban tindak pidana
penggelapan di bidang perbankan dalam hal menggandakan rekening tersebut HIMMANUL FADLY SIREGAR memenuhi syarat sebagai
pelaku tindak pidana penggelapan di bidang perbankan. 2. Bahwa berdasarkan peraturan tindak pidana penggelapan di bidang
perbankan yang dilakukan oleh HIMMANUL FADLY SIREGAR dihukum dengan peraturan tindak pidana yang berada di atur di dalam
KUHP dan juga yang di atur di luar KUHP, hal ini terkesan jaksa penuntut umum terlalu buru-buru dalam memberikan dakwaan terhadap terdakwa,
seharusnya jaksa penuntut umum memasukkan Pasal 55 KUHP tentang perbuatan turut serta seseorang yang melakukan tindak pidana
penggelapan secara bersama-sama. Hal ini penting karena terdakwa mungkin saja tidak melakukan tindak pidana penggelapan ini sendirian
tunggal karena mengingat ketatnya, akuratnya an banyaknya procedural yang harus dipenuhi dalam hal pencatatan transaksi, penyetoran uang
nasabah dan transaksi perbankan lainnya. melihat contoh tersebut bisa saja terdakwa meminta bantuan seseorang yang mana orang tersebut juga
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
adalah pegawai bank dimana terdakwa melakukan tindak pidana penggelapan dengan menggunakan jabatan dalam menggandakan rekening.
3. Bahwa berdasarkan jenis-jenis tindak pidana dibidang perbankan, terdakwa HIMMANUL FADLY SIREGAR tergolong melakukan
perbuatan tindak pidana penggelapan dalam jabatan dengan cara penyalahgunaan wewenang dengan menggandakan rekening.
4. Bahwa berdasarkan upaya penanggulangan tindak pidana penggelapan di bidang perbankan di dalam kasus ini, upaya preventif non-penal tidak
dilakukan. Padahal hal ini pada hakekatnya memiliki urgensi dalam penanggulangan tindak pidana penggelapan di bidang perbankan ini.
Upaya preventif ini penting agar tindak pidana tersebut dapat di minimalisir dengan cara mengetahui faktor penyebab terjadinya tindak
pidana penggelapan yang dilakukan oleh pejabat perbankan. hal ini terkait dengan lemahnya komitmen moral dan etika bisnis dengan cara pembinaan
industri perbankan yang dilakukan oleh yang Indonesia dan melakukan pengawasan bersama antara kepolisian dan kejaksaan. Dalam hal upaya
represif perlunya penegakan sanksi yang tegas agar menimbulkan efek jera dan rasa takut untuk melakukan tindak pidana penggelapan tersebut.
5. Bahwa berdasarkan putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakin pengadilan negeri medan, menjatuhkan hukuman penjara selama 2 dua
tahun kepada terdakwa HIMMANUL FADLY SIREGAR. Penjatuhan hukuman ini dirasakan kurang begitu memenuhi rasa keadilan bila kita
mengingat azas pertanggung-jawaban mutlak atau stric liability pada korporasi. Bank Rakyat Indonesia dalam hal ini bertindak sebagai subjek
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
hukum yang bukan orang badan hukum, berarti kepada BRI dapat diminta pertanggung-jawaban pidana karena sesuai dengan prinsip
pertanggung-jawaban korporasi, dimana jika seorang pegawai pada suatu korporasi itu melakukan tindak pidana, maka korporasilah yang harus
bertanggung-jawab. Akan tetapi dalam putusan hakim, hakim hanya menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa bukan kepada korporasi.
Seyogianya hakim harus menjatuhkan hukuman juga kepada korporasi, karena perbuatan pelaku dianggap atas sepengetahuan korporasi yang
dalam hal ini adalah Bank Rakyat Indonesia.
Ilmi Akbar Lubis : Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank Studi Kasus : No.1945 Pid.B 2005 PN-MDN, 2008.
USU Repository © 2009
BAB VI P E N U T U P
Berdasarkan uraian dan juga penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dari skripsi ini, maka pada bab ini penulis seperti
layaknya sebuah karya tulis lainnya akan memaparkan kesimpulanndan sarannya yang antara lain sebagai berikut:
A. Kesimpulan