Keputusan Muzakarah yang tidak mengikat Fatwa Yang Tidak Mengikat Mahkamah

Mufti dalam menjadikan fatwa sebagai suatu yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Islam. 80 Untuk menjadikan fatwa itu mengikat, fatwa tersebut perlu dibawa ke Jawatankuasa Fatwa negara bagian untuk disiarkan dan diwartakan dan dijadikan undang- undang yang mengikat. 81 Sebaliknya, fatwa yang tidak diwartakan adalah tidak mengikat dan terserah kepada individu tersebut untuk mengambil atau mengikuti dan mempraktekkannya dalam kehidupan masing-masing. Sebagai contoh dalam fatwa tentang “Membendung Pengaruh Syiah Di Malaysia”, yang menyatakan: “Mengakui bahawa ajaran Islam yang lain dari pegangan Ahli Sunnah Wal-Jamaah adalah bertentangan dengan hukum syara’ atau hukum Islam dan dengan demikian penyebaran ajaran yang lain daripada pegangan Ahli Sunnah Wal-Jamah adalah dilarang”. 82 Walaupun kasus ini telah difatwakan namun belum diwartakan. Dengan demikian jelas bahwa fatwa ini tidak mengikat sehingga apabila perlu harus diwartakan.

1. Keputusan Muzakarah yang tidak mengikat

Keputusan “muzakarah” tidak mengikat negeri bagian yang menjadi anggota untuk menerimanya. Dengan kata lain, keputusan itu tidak semesti-nya diterima atau dilaksanakan di seluruh Malaysia. Demikian juga dengan keputusan “Persidangan” semuanya bergantung kepada tindakan pihak negeri bagian apakah menerima fatwa itu dan mewartakannya atau sebaliknya. 83 80 Raihanah Abdullah, Fatwa Dan Masyarakat,:Jabatan Syariah dan Undang-Undang :Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya:Kuala Lumpur,2004, h,142 81 Kertas kerja 82 Fatwa Mufti Wilayah Persekutuan 1987-2007.: Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan, Malaysia, Bil. 26, h. 7 83 Jawatankuasa Fatwa Majelis Kebangsaan JAKIM: Kedudukan Jawatankuasa Fatwa Majelis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia dan Peranannya, Kuala Lumpur: JAKIM, 2008, h. 4. Dari sudut perundangan, sesuatu keputusan yang dikeluarkan di tingkat Persekutuan oleh para mufti yang menjadi anggota Jawatankuasa Fatwa Kebangsaaan bukanlah merupakan satu fatwa. Ia lebih kepada keputu-san majelis diskusi untuk menentukan hukum suatu masalah tertentu yang menyangkut kepentingan Persekutuan. Namun, dari sudut pandangan syarak, keputusan tersebut adalah fatwa, hanya saja dari segi perundangan belum diundangkan selama tidak diwartakan oleh pihak berkuasa negeri bagian. 84 Sebagai contoh, Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majelis Kebangsaan Hal Ehwal Islam Malaysia yang ke-37 telah memutuskan bahwa merokok adalah haram menurut pandangan Islam. Namun hanya sebagian kecil negara bagian yang telah mewartakan sebagai fatwa. 85

2. Fatwa Yang Tidak Mengikat Mahkamah

Fatwa-fatwa yang diputuskan atau tidak diwartakan tidak mengikat mahkamah terutama Mahkamah Sivil. Hal ini juga adalah salah satu sebab mengapa fatwa tidak sama sekiranya mahkamah menjatuhkan hukuman yang berbeda dengan fatwa yang dikeluarkan. 86 Ini adalah karena kedudukan Mahkamah Sivil adalah lebih tinggi daripada Mahkamah Syariah dan juga wewenang mahkamah syariah hanya sebatas denda tidak melebihi RM 5000 dan penjara dikurung tidak melebihi 3 tahun. 87 84 Ibid., h. 5 85 Keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa, 23 Maret 1995. 86 Yang Amat Berhormat Datuk Syeikh Ghazali bin Haji Abd Rahman, Pengurusan Fatwa Muamalat dalam Sisitem Kewangan Islam” , Malaysia: KUIM, 2006, h. 19 87 Keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majelis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia MJFK 2003, lampiran 3 Fatwa yang dikeluarkan tidak dapat mengikat mahkamah sekiranya fatwa tindak pidana itu melebihi hukum Mahkamah Syariah dan selebihnya dilaksanakan oleh Mahkamah Sivil. Di bawah ini penulis cantumkan sebuah kasus mengenai Mahkamah menggunakan fatwa yang dikeluarkan Jabatan Mufti Johor yaitu kasus Re Dato’ Bentara Luar [1982] 2MLJ 26 Satu masalah timbul di Mahkamah Sivil, sama ada wakaf yang dibuat oleh Dato’ Bentara Luar bagi dua anaknya adalah sah atau tidak. Mufti Kerajaan Johor memberi fatwa pada 11 Agustus 1970 tanah tersebut menjadi wakaf yang sah menurut hukum syara. Berdasarkan fatwa itu “Tanah tersebut telah diberi hak oleh wakil Encik Salleh bin Perang al-Marhum Dato’ Bentara Luar kepada anaknya Othman bin Mohd Salleh dan Kalthom bin Mohd Salleh dan keturunan mereka selama-lamanya”. 88 Dalam keputusannya Salleh Abbas, Hakim Persekutuan berkata “Mufti Johor berkata dalam fatwa yang dikeluarkan pada tahun 1970 bahwa wakaf tersebut adalah sah. Sungguh pun kami tidak terpaksa menerima apa yang disebut di dalam fatwa tersebut oleh karena kami berhak menjelaskan apa dia undang-undang Islam mengenai apa-apa perkara, kami juga tidak semestinya menolak apa yang disebutkan dalam itu hanya karena undang-undang Islam adalah undang-undang negara bagian dan tugas menjelaskan undang-undang adalah terpulang kepada kami. Dalam pandangan kami oleh karena pandangan itu diberi otoritas yang tertinggi sekali dalam negara bagian itu, yang menghabiskan masa hidupnya mempelajari dan menafsirkan undang-undang Islam dan tidak terdapat apa-apa rayuan ke atas fatwa itu kepada DYMM Sultan dalam majelis kerajaan di bawah enakmen yang berkenaan, kami tidak ada apa-apa sebab yang boleh menyebabkan kami menolak pendapat tersebut, lebih-lebih lagi oleh karena kami tidak mahir dalam sistem perundangan itu dan bertambah pula pandangan itu tidak berlawanan dengan pendapat-pendapat pengarang buku-buku undang-undang Islam.” 88 Ruzian Markom, Apa itu Undang-undang Islam, h. 149

3. Fatwa Selain dari Mufti Adalah Tidak Mengikat