3. Fatwa Selain dari Mufti Adalah Tidak Mengikat
Setinggi apapun tinggi ilmu seorang, jika dia tidak dilantik sebagai Mufti maka ijtihadnya tidak boleh difatwakan dan diwartakan. Dengan kata lain, mereka yang
tidak diberi hak kuasa oleh Sultan atau pihak jabatan agama, tidak boleh memfatwakan sesuatu perkara dengan sesuka hatinya. Ini berarti bahwa Sultan atau
Jabatan Agama Negeri Bagian menyerahkan kepercayaan kapada para Mufti dalam menyelesaikan masalah-masalah agama yang dihadapi oleh masyarakat Islam. Tetapi
apabila sesuatu fatwa hukum diputuskan, terdapat negeri bagian yang
melaksanakannya dan ada juga negeri bagian yang tidak berbuat demikian adalah karena, tiap-tiap negeri bagian mempunyai raja yang memerintah di mana masalah
agama berada di bawah kuasanya. Oleh itu, setiap keputusan yang ada di dalam persidangan atau muzakarah yang diadakan akan dibawa ke negeri bagian masing-
masing. Selanjutnya keputusan tersebut akan dibahas kembali oleh Majelis Fatwa Negeri Bagian masing-masing. Hasilnya akan terdapat negeri bagian yang
melaksanakan sesuatu hukum yang diputuskan dan sebaliknya. Di Malaysia terdapat 14 orang Mufti yang mewujudkan berbagai pendapat dan fatwa yang dikeluarkan.
89
Kesimpulannya, penulis berpandangan bahwa fatwa mempunyai kekuatan undang-undang yang mengikat. Fatwa di Malaysia bukan semata-mata berupa
penjelasan hukum syara’ yang tidak mempunyai nash. Malah ia merupakan keputusan hukum yang berupa perundangan yang bisa dilaksana-kan dan menjadi diambil tindak
pidana bagi rakyat Islam yang melanggarnya. Makna fatwa jika dilihat dari sudut perundangan berarti fatwa mufti yang diwartakan, meskipun terdapat usaha untuk
menjadikan fatwa yang diwartakan itu mengikat Mahkamah, namun Mahkamah Sivil tidak terikat dengan fatwa yang diwartakan itu. Ini adalah karena kuasa untuk
89
Ahmad Lutfi Othman, Membaca Minda Mufti Selangor, Kuala Lumpur: Penerbitan Pemuda, 1997, cet. IV, h. 81
mentafsirkan undang-undang itu masih berada dalam wewenang Mahkamah. Mahkamah Syariah tidak terikat dengan fatwa, dengan hujah bahwa ia berhak untuk
berijtihad dalam kasus-kasus yang dihadapkan kepadanya. Oleh itu, ketentuan undang- undang yang mencoba untuk mengikat Mahkamah dengan fatwa-fatwa yang
diwartakan perlu diuji di Mahkamah untuk diketahui akibatnya. Perlembagaan dan undang-undang Persekutuan yang mempunyai keutamaan berbanding undang-undang
lain apatah lagi undang-undang Pentadbiran Agama Islam dan fatwa yang diwartakan khususnya bertaraf undang-undang negara bagian dan undang-undang kecil.
4. Akibat Fatwa yang dikeluarkan oleh Orang Yang Tidak Berwenang