dunia. Dia adalah seseorang yang rendah hati, terhadap yang kecil maupun yang besar, terhadap yang kaya maupun yang miskin, semuanya sama, beliau sangat
suka berkumpul bersama masyarakat umum maupun para tokoh pada berbagai kegiatan maupun perkumpulan mereka, dan apabila Dia berkumpul bersama yang
itu maupun yang ini niscaya perkumpulan itu akan berubah menjadi perkumpulan ilmu, oleh karena keistimewaan inilah –yang menunjukkan pada keterbukaan
kesadarannya.
28
Terangnya kecerdasannya dan keluasan cakrawalanya- maka niscaya niscaya kamu akan dapatkan orang-orang yang menghadiri majelis-
majelis ilmunya mengambil ilmu yang banyak dan manfaat yang besar darinya. Pada tahun 1371 H, Dia tertimpa sakit tekanan darah dan penyempitan
pembuluh darah, dengan kondisi seperti itu pada tahun 1372 H Dia berangkat ke Lebanon berobat, dan dibiyai oleh Pemerintah arab Saudi. Pada tahun 1376 H Dia
merasakan sakit yang pernah beliau alami pada tahun 1371 H.
29
Dia wafat pada malam kamis 23 Jumadil Akhir 1376 H dalam usia 69 tahun, yang dipenuhi dengan ibadah kepada Allah SWT, memberikan manfaat
kepada hamba-hamba-Nya, baik dengan ilmu, pelajaran, fatwa maupun pengarangan buku.
30
2. Pendidikan Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dî
Dia masuk Madrasah Tahfidz Quran dan sudah bisa menghafal pada usia 11 tahun, dan beliau mampu menghafal al-Quran di luar kepala ketika
28
Ibid., h. 23.
29
www. muslim.or.id. Diambil pada bulan Januari 2009.
30
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dî, Tafsir As-Sa’di, Jakarta: Pustaka Sahifa, 2006, Cet. 1. h. 24.
mencapai usia 14 tahun. Dia menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Dia menghafal al-Quran pada saat Dia masih kecil diusia sebelum baligh, cara Dia
menghafal al-Quran dengan melihat mushaf atau di luar kepala maka Diapun menyibukkan diri dengan menuntut ilmu Syar’I, Dia mempelajari hadis kepada
Ibrahim bin Hamd bin Jasir, belajar fikih dan nahwu kepada Muhammad bin Abdul Karim Asy Syibl, belajar tauhid, tafsir, fikih, dan nahwu kepada Syaikh
Salih bin Utsman Qadhi di ‘Unaizah beliau guru yang banyak di ambil ilmunya oleh Syaikh, Dia belajar terus menerus kapadanya sampai tamat, hingga ia wafat.
Dia belajar kepada Syaikh Abdullah at-Tawaijiri, Syaikh Ali As-Sinani, Syaikh Ali bin Nashir Abu Wadi; Dia belajar hadis dan kitab-kitab induk hadis yang
enam, maka ia pun memberi ijazah kepada Dia untuk meriwayatkan hadis. Dia juga belajar kepada Syaikh Muhammad asy-Syinqithi ketika masih tinggal di
Hijaz dahulu, kemudian beliau pindah ke kota az-Zubair, Dia mempelajari tafsir, hadis dan mushtahalah hadits kepadanya sewaktu ia menetap di kota ‘Unaizah.
Dia juga belajar membaca al-Quran kepada kakeknya dari ibunya yaitu: Abdurrahman Bin Sulaiman Ali Damigh Rahimahullah, hingga Dia hafal, setelah
itu Dia mulai mencari ilmu dan belajar khat ilmu tulis menulis, ilmu hitung dan beberapa bidang ilmu Sastra. Dia belajar ilmu faraidh waris dan fikih kepada
Syaikh Abdurrahman Bin Ali Bin ‘Audan.
3. Karya-karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dî
Dia telah menulis karya yang bermanfaat, seperti: 1 Tafsîr al-Karîm ar- Rahmân fi Tafsîr Kalâm al-Mannân
yang berjumlah 8 jilid, Dia selesai menulisnya pada tahun 1344 H, yang telah diterbitkan oleh Maktabah Salafiyah di
Mesir. 2 Hasyiyah ‘alal Fiqh sebagai koreksi atas berbagai kitab yang tersebar dan pernah ditulis dikalangan Mazhab Hambali. 3 Iryad Ulil Basya’ir wa Al-Bab
li Ma’rifat al-Fiqh bi Aqrabî Turuq wa Aisar al-Asbab yang disusun dalam bentuk
Tanya-jawab, buku ini dicetak di Maktabah At-Taraqi di Damaskus pada tahun 1365 H. 4 Tanzih ad-Dîn wa Hamlatihi wa Rijâlihi min Maftarahu Al-Qashimi fi
Al-Aglâlihi . Buku ini dicetak di Dâr Ihyâ al-Kitâb al-Arabî pada tahun 1366 H. 5
Ad-Durrah Al-Mukhtasharah fi Mahasin al-Islam , dicetak oleh percetakan
Ansaru As-Sunnah pada tahun 1366 H. 6 Al-Kutub Al ‘Asyriyah dicetak oleh percetakan Ansaru As-Sunnah pada tahun 1366 H. 7 Al Qawa’idu Al-Hisan fi
Tafsîri Al-Quran
, dicetak oleh percetakan Ansarus As-Sunnah pada tahun 1366 H.
8 Al-Haq Al-Mubîn fi Syar’i Tauhîd Al-Anbiya’ wal Mursalîn, ia merupakan penjelasan Nuniyah karya Imâm Ibnul Qayyim Rohimahullah, dicetak oleh
percetakan As-Salafiyah di Mesir. 9 Taudihu Al -Kafiyah Asy-Syafi’iyah, dicetak oleh percetakan As-Salafiyah di Mesir. 10 Wujubu At-Ta’awun baina Al-Muslîm
wa Maudu’ul Jihâd ad-Dinî , dicetak oleh percetakan As-Salafiyah di Mesir . 11
Al-Qaul As-Syadid fi Maqashid At-Tauhîd , dicetak oleh percetakan Al-Imâm,
pada tahun 1367 H. 11 Manhâj As-Salikin sebuah ringkas dalam Ushul Fiqh. 12 Taisîr Latif Al-Mannân fi Kulasati Al-Imâm di Mesir pada 1368 H. 13 Ar-
Riyad An-Nadirah . 14 Bahjatu Al-Abrâr. 15 Al- Irsyâd ila Ma’rifat Ahkam.
16 Al-Fawakih as-Sahiyah fi Al-Kutab al-Minbariyah. 16 Manhâj as-Salikîn wa Taudih al-Fiqh fi ad-Dîn
. 17 Tariq al-Wushul ila ‘Ilmi al-Ma’mul bi Ma’rifât qawa’id wa Dawabit wa Ushul. 18 Ad-Dîn as-Sahîh Yahullu Jâmi’al
Masyakil . 19 Al-Furuq wa Taqasim al-Badi’ah an-Nafi’ah. 20 Al-Adillah al-
Qawaiti’ wa Al-Barahin fi Ibtali Ushul al-Mulhidîn . 21 Fawa’id Mustanbitah.
22 Al-Wasâil al-Mufîdah. 23 Syuru’ Syaikh Islam Ibnu Taimiyah allati Radda Bihâ ‘alal Qadariyah
. 24 Al-Fatawa As-Sa’diyah. 25 At-Taudih wal Bayan li Syajarati Imân
. 26 Fathu Rabb al-Hamid fi Ushuli Al-‘Aqa’id wa Tauhîd. 27 at-Tanbihat al-Latifah ‘ala Mahtawat ‘alahi Al-Wasitiyah fil Mabahits al-
Munifa h. 28 Su’al wa Jawab bi Ahammil Muhimmat.
31
C. Penerjemah Tafsîr As-Sa’dî