Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Relasi makna dalam suatu bahasa Indonesia diantaranya: homonim dan polisemi. Polisemi dan homonim sangat berkaitan dengan kata atau frasa. Kata atau frasa banyak ditemukan di dalam teks-teks berbahasa arab ataupun teks-teks klasik, banyak sekali buku bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, salah satunya yaitu Tafsîr As-Sa’dî yang saat ini Penulis jadikan bahan untuk melakukan analisis. Tafsîr As-Sa’dî adalah salah satu kitab hasil terjemahan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashîr As-Sa’dî.dan diterjemahkan oleh tim penerjemah di Penerbit Pustaka Sahifa. Berkaitan dengan kata atau frasa, di dalam teks bahasa Arab ataupun ayat- ayat al-Quran. Penelitian yang penulis lakukan saat ini adalah menganalisis atau meneliti kata-kata yang terdapat di dalam ayat-ayat al-Quran yang terdapat di dalam Tafsîr As-Sa’dî, dengan cara mencari kata-kata yang terdapat di dalam ayat-ayat al-Quran yang mengandung makna homonim atau dalam bahasa Arab disebut Musytarak lafzi. 1 Dalam menerjemahkan kata-kata yang mengandung makna homonim dan polisemi , seorang penerjemah harus pandai dalam memilih makna suatu kata atau frasa, karena menerjemahkan mengalihkan bahasa Sumber Bsu ke bahasa 1 Ahmad Mukhtâr ‘Umar, ‘Ilmu Ad-Dilâlah Kuwait: Maktabah Dâr Al-Arabiyah, 1982, h. 147. Sasaran Bsa dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca dengan cara memahami karakteristik setiap bahasa. 2 Homonim dalam bahasa Indonesia mengenal istilah homofon yaitu dua ujaran dalam bentuk kata yang sama lafalnya tapi tulisannya, contonya kata bang yang berarti ”singkatan dari kata abang kakak laki-laki,” dan kata bang yang berarti ”suatu tempat untuk menyimpan dan mengambil uang.” Dan homonim juga mengenal istilah homograf yaitu dua bentuk bahasa yang sama ejaannya, tetapi lafalnya berbeda, contohnya kata gang yang berarti ”jalan”, dan kata gang yang berarti ”sekelompok orang.” 3 Dalam Bahasa Arab, contoh homonim dapat Penulis temukan pada kasus berikut ini, seperti yang terdapat di dalam surah An-Nisa ayat 34 di bawah ini:  ... Terjemahan Tafsîr As-Sa’dî pada penggalan ayat di atas, Kaum lelaki itu adalah qawâmûn pemimpin bagi kaum wanita… Berdasarkan penggalan terjemahan ayat di atas, Penulis menemukan kata- kata yang mengandung makna homonimdalam bahasa arab yaitu pada kata Ar- Rijâl yang memiliki makna lebih dari satu. Kata Ar-Rijâl adalah bentuk jamak dari kata Ar-Rajul, yang bermakna orang laki-laki dan tokoh pemuka. Penulis mencoba menganalisis kata Ar-Rijâl dengan melihat Ar-Rijâl di dalam kamus Hans Wehr, bermakna orang penting tokohpemuka, seorang laki- 2 M. Syarif Hidayatullah, M. Hum, Teori dan Permasalahan Penerjemahan Arab- Indonesia Jakarta: 2006, h. 1. 3 J. D. Parera, Teori Semantik Jakarta: Erlangga, 2004, Cet. 2. h. 81. laki, dan suami. 4 Kalau dilihat dari kata yang setelahnya kata Ar-Rijâl, bermakna kaum lelaki maksudnya, seorang lelaki adalah pemimpin bagi wanita karena lelaki di dalam rumah tangga di sebut sebagai imam atau pemimpin yang mengatur dan menjaga wanita. Di dalam buku Wawasan al-Quran, karya M.Quraish Shihab, bahwa makna kata Ar-Rijâl berarti lelaki,dalam hal ini maksudnya “suami”, karena lelaki pasti lelaki, berkewajiban memberikan nafkah kepada wanita dan membela mereka, karena hanya lelaki yang berkuasa, hakim dan juga ikut bertempur, sedangkan semua itu tidak terdapat pada wanita. 5 Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa lelaki berkewajiban mengatur, mendidik, dan melarang istrinya untuk keluar rumah. Jadi secara garis besar kata Ar-Rijâl mempunyai makna lebih dari satu yaitu pemimpin dan suami. Penulis juga menggunakan Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, untuk memperkuat pendapat Penulis bahwa kata Ar-Rijâl mengandung maknahomonim dalam bahasa Arab, Penulis melihat makna kata laki-laki yang mengandung makna “seorang laki-laki atau berjenis kelamin laki-laki”. Penelitian ini bertujuan untuk memnedakan antara makna homonim dalam bahasa Indonesia dan makna homonim dalam bahasa Arab berbeda, dalam memahami makna suatu kata, homonim dalam bahasa Indonesia dalam memahami kata dapat dilihat dari lafal, dan tulisannya yang berbeda-beda, 4 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic “Arabic-English” Libraire du Liban, 1980, h. 381. 5 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran Bandung: 1996, h. 313. sedangkan homonim dalam bahasa Arab Musytarak Lafzi dapat dilihat dari makna kata, sebab terjadinya, sebab suara dan sebab keluarnya. 6 Analisis ini Penulis menggunakan Tafsîr As’Sa’dî, Taisir al-Karîm ar- Rahmân fi Tafsir Kalâm al-Mannâ, Kamus Hans Wehr, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia . Dalam menganalisis Penulis juga menggunakan teori penerjemahan, seperti penerjemahan semantik, pragmatik, komunikatif dan lain sebagainya, oleh sebab itu, menurut Penulis masalah homonim sangat menarik untuk dibahas, maka Penulis mengambil judul Analisis Homonim terhadap Terjemahan Tafsîr As- Sa’dî Studi Kasus Surah Al-Baqarah dan Surah Ali-Imran.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah