Uji Autokorelasi Analisis Regresi Linier Berganda

Pengambilan keputusan pada uji gleijser yaitu bahwa jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan terhadap variabel absut di atas tingkat kepercayaan 0,05, maka dalam model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa semua variabel independen mempunyai nilai sig 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan penganggu periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t- 1 sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .08817 Cases Test Value 15 Cases = Test Value 15 Total Cases 30 Number of Runs 15 Z -.186 Universitas Sumatera Utara Asymp. Sig. 2-tailed .853 Keterangan: a. Median Sumber : Data primer diolah 2014 Hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa nilai test sebesar 0,08817 dengan probabilitas p = 0,853, yang berarti hipotesis nol H diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual.

4.2.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas inovatif, kreatif dan berani terhadap variabel terikat pengembangan karir. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17,0 for windows dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Pada Tabel 4.12 berikut dapat dilihat bentuk Tabel Variables EnteredRemoved. Tabel 4.12 Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method Universitas Sumatera Utara 1 berani, kreatif, inovatif a . Enter Keterangan: a. All requested variables entered. Sumber: Data primer diolah 2014 Berdasarkan Tabel 4.12 Variables EnteredRemoved dapat dilihat hasil analisis statistik tiap indikator seperti terdapat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Uji Regresi Linier Tiap Indikator Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.467 1.254 3.563 .001 Inovatif .540 .134 .458 4.029 .000 Kreatif .306 .092 .342 3.327 .003 Berani .331 .154 .261 2.157 .040 Keterangan: a. Dependent Variable: pengembangan_karir Sumber: Data primer diolah 2014 Dari Tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil data regresi linier berganda, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y= 4,467 Constanta + 0,540 X 1 + 0,306 X 2 + 0,331 X 3 + e Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa: 1.1 Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu X 1 , X 2 , dan X 3 . 1.2 Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan removed. 1.3 Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Universitas Sumatera Utara Sebelum nilai a konstanta, nilai b 1 , b 2 , dan b 3 , dimasukkan ke dalam persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil pengolahan regresi linier berganda. Konstanta a sama dengan 4,67 artinya tanpa mempertimbangkan variabel independen maka variabel terikat diperoleh sebesar 4,67. 2. Variabel kemampuan wirausaha inovatif bertanda positif terhadap pengembangan karir dengan koefisien regresi sebesar 0,540. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan wirausaha inovatif berpengaruh terhadap pengembangan karir, artinya setiap terjadi peningkatan variabel kemampuan wirausaha inovatif sebesar 1 satuan maka pengembangan karir akan meningkat sebesar 0,540 satuan. 3. Variabel kemampuan wirausaha kreatif bertanda positif terhadap pengembangan karir dengan koefisien regresi sebesar 0,306. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan wirausaha kreatif berpengaruh terhadap pengembangan karir, artinya setiap terjadi peningkatan variabel kemampuan wirausaha kreatif sebesar 1 satuan maka pengembangan karir akan meningkat sebesar 0,306 satuan. 4. Variabel kemampuan wirausaha berani bertanda positif terhadap pengembangan karir dengan koefisien regresi sebesar 0,331. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kemampuan wirausaha berani berpengaruh terhadap pengembangan karir, artinya setiap terjadi peningkatan variabel kemampuan wirausaha berani sebesar 1 satuan maka pengembangan karir akan meningkat sebesar 0,331 satuan. Universitas Sumatera Utara 4.2.2.6 Pengujian Hipotesis 4.2.2.6.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F