15,5. Hal ini disebabkan karena responden jarang mengganti ponsel dengan keluaran-keluaran terbaru. Selebihnya menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang
4,8 dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang 2,4. Hal ini disebakan karena sebagian kecil responden tidak berpatokan ke satu merek, selama ada penawaran dari
merek lain yang lebih menarik. Tanggapan responden atas pertanyaan merekomendasikan ponsel Sony
Ericsson kepada orang lain adalah sebanyak sebanyak 34 orang 40,5 sangat setuju, 33 orang 39,3 memilih setuju. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
responden memang pengguna lama Sony Ericsson dan senantiasa merekomendasikan Sony Ericsson kepada rekan-rekan atau kerabat yang hendak
membeli ponsel. Yang menjawab ragu-ragu adalah sebanyak 8 orang 9,5. Hal ini disebabkan karena responden belum pernah merekomendasikan Sony Ericsson
kepada rekan atau kerabat mereka. Selebihnya menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang 8,3 dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang 2,4. Hal ini disebabkan
karena sebagian kecil responden adalah pengguna baru Sony ericsson sehingga belum ada keterikatan perasaan apapun dengan merek Sony Ericsson, apalagi untuk
merekomendasikannya.
IV.1.5. Pengujian Asumsi Klasik IV.1.5.1. Uji Normalitas
Franz Adytia Lesmana Ginting : Pengaruh Ekuitas Merek Brand Equity Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 2008
USU Repository © 2008
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Ex pected C
um Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kepuasan
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Expect ed Cum
Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Loyalitas
Untuk pengujian normalitas data dalam penelitian ini dideteksi dengan analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada Gambar IV.4 dan Gambar IV.5 berikut ini :
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Gambar IV.4 Uji Normalitas Kepuasan
Franz Adytia Lesmana Ginting : Pengaruh Ekuitas Merek Brand Equity Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 2008
USU Repository © 2008
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Gambar IV.5. Uji Normalitas Loyalitas
Berdasarkan Gambar IV.4 dan Gambar IV.5 tersebut, dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan menunjukan indikasi normal atau model regresi tidak memenuhi asumsi-asumsi normalitas. Santoso 2001 menyatakan bahwa “Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya apabila data menyebar jauh dari garis
diagonal danatau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi-asumsi normalitas”.
IV.1.5.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel kepuasan mahasiswa. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat masalah multikolinearitas sehingga model regresi tidak dapat digunakan.
Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa untuk mendeteksi gejala-gejala terjadinya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat 1 Nilai R Square dan
Franz Adytia Lesmana Ginting : Pengaruh Ekuitas Merek Brand Equity Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 2008
USU Repository © 2008
2 Nilai tolerance dan Variance in inflation factor VIF dengan pedoman sebagai berikut :
VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas
Hasil pengujian multikolinearitas data, dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.9, berikut ini.
Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF
Constant X1 .229
4.363 X2 .127
7.892 X3 .115
8.682 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Ghozali 2005 menyatakan ”Untuk melihat gejala multikolinearitas dapat dilihat dari R Square yang dihasilkan suatu estimasi model regresi sangat tinggi”. Jika
antar variabel ekuitas merek ada korelasi tinggi umumnya di atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
Dari Tabel IV.9 di atas angka variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance mendekati 1. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah multikolinearitas.
IV.1.5.3 Uji Heterokedastisitas
Franz Adytia Lesmana Ginting : Pengaruh Ekuitas Merek Brand Equity Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 2008
USU Repository © 2008
Regression Standardized Predicted Value
2 -2
-4
K epuasan
15.00 12.50
10.00 7.50
5.00
Scatterplot Dependent Variable: Kepuasan
Loyal itas
14.00 12.00
10.00 8.00
6.00 4.00
2 00
Scatterplot Dependent Variable: Loyalitas
Sebuah model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya varians dari residual satu pengamatan lainnya tidak tetap
atau berbeda. Apabila sama maka disebut heteroskedastisitas. Untuk mengetahui hal ini digunakan alat bantu SPSS, yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar IV.6 dan
IV.7 berikut ini.
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Gambar IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kepuasan
Franz Adytia Lesmana Ginting : Pengaruh Ekuitas Merek Brand Equity Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Sony Ericsson Pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, 2008
USU Repository © 2008
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Gambar IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Loyalitas
Pada Gambar IV.6 dan IV.7 dapat dilihat adanya penyebaran titik-titik secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y, serta tidak membentuk
pola tertentu. Menurut Santoso 2001 “Apabila tidak terdapat pola tertentu yang teratur serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi loyalitas konsumen terhadap masukan dari
variabel kepuasan.
IV.2 Pembahasan IV.2.1 Pengujian Hipotesis