Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir

guru dan siswa hanya mendengarkan, mencatat dan sekali-kali bertanya jika ada materi pelajaran yang belum dimengertinya.

B. Penelitian yang Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Riesky Murniyati dengan judul “Pengaruh Strategi Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa”. Penelitian ini diadakan pada tahun ajaran 20092010 di SMPN 9 Jakarta. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 58,85 siswa kelas eksperimen telah memiliki kemampuan komunikasi matematika sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sedangkan yang diajar dengan model pembelajaran konvensional hanya terdapat 20,51 siswa b. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Nopriana dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa”. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 20102011 di SMAN 2 Cirebon. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pembelajaran group investigasi rata- rata kemampuan siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol

C. Kerangka Berfikir

Matematika merupakan suatu bahasa dan dalam pembelajarannya syarat dengan simbol, lambang, grafik, gambar, maupun bagan. Simbol- simbol atau lambang-lambang, grafik, tabel tersebut hendaknya diinterpretasikan lebih dalam sehingga siswa mampu mengkomunikasikan makna yang tersirat yang terkandung dalam lambang-lambang, grafik atau tabel tersebut. Dari makna implisit tersebut siswa dapat memberikan suatu ide atau gagasan terkait dengan hasil dari merefleksikan simbol tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika hendaknya mengajak siswa untuk berinteraksi secara aktif dengan temannya dikelas. Interaksi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan ide-idenya dan gagasan-gagasannya. Selain itu siswa dapat mengevaluasi dan mendiskusikan hasil dari tiap-tiap gagasan yang diberikan oleh temannya. Pembelajaran kooperatif tipe match mine setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan ide-idenya, mengutarakan apa yang ada difikirannya dengan mengkomunikasikannya secara lisan dan tulis. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe match mine dilakukan oleh siswa secara berpasangan. Dalam pembelajaran kooperatif tipe match mine “Build What I Write”, siswa pertama memberikan suatu ide atau gagasan tertulis dalam bentuk tabel, grafik, gambar atau permasalahan-permasalahan matematika. Kemudian siswa kedua berusaha mengkonstruk ide yang diberikan oleh temannya baik secara tertulis maupun secara lisan. Untuk menyamakan maksud dari ide yang telah diberikan oleh siswa pertama, mereka berdiskusi apa yang terkandung dari gagasan tersebut. Selanjutnya, mereka bertukar posisi dalam memberikan ide atau gagasan dan mengkonstruk ide yang telah diberikan. Peneliti mengasumsikan dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe match mine d engan “Build What I Write” bahwa kondisi siswa telah memiliki pengetahuan atau memahami materi matematika dengan baik. Kemudian siswa harus mampu menulis tentang matematika dan juga mampu membaca dan memahami teks matematika. Setelah ia dapat menulis tentang matematika dan membaca teks matematika, siswa mampu mengkonstruk ide yang diajukan oleh orang lain sehingga ia mampu berdiskusi dengan baik. Asumsi peneliti dalam penerapan match mine dengan “Build What I Write” ini merupakan prasyarat agar kemampuan komunikasi matematik siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe match mine dengan “Build What I Write” dapat berkembang dengan baik. Karakteristik siswa yang cocok dengan model pembelajaran kooperatif tipe match mine ini adalah siswa yang secara aktif dapat merespon pertanyaan-pertanyaan matematik. Hal ini dapat terlihat dari aktifitas pembelajaran siswa dalam kelas di SMP Islam Al-Azhar I. Selanjutnya adalah siswa yang memiliki keunggulan dari segi potensi akademik, hal ini terlihat dari nilai raport maupun prestasi yang telah ditoreh oleh siswa SMP Islam Al- Azhar I. Karakteristik selanjutnya adalah siswa yang mampu bekerja sama secara aktif dan saling bergantungan secara positif sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antar anggota kelompok, hal ini terlihat pada siswa SMP Islam Al-Ahar I dari kegiatan pembelajaran siswa yang menerapkan sistem berkelompok. Pembelajaran kooperatif tipe match mine ini menstimulus kemampuan komunikasi matematik siswa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan komunikasi matematik adalah kemampuan siswa dalam merefleksikan gambar, tabel, grafik kedalam idea-idea matematika, memberikan penjelasan idea, konsep, atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk penulisan secara matematik dan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. Kemampuan komunikasi matematik merupakan bagian dari kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Pembelajaran kooperatif tipe match mine dapat menjadikan siswa secara aktif memberikan gagasan-gagasan yang dimiliki siswa, dapat menggali potensi dan kompetensi yang terpendam yang dimiliki siswa, dapat merefleksikan suatu gambar, grafik atau tabel kedalam idea-idea matematika serta dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang erat kaitannya dengan matematika. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe match mine yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan komunikasi matematik siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

4 31 180

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SMP KELAS VIII.

0 1 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA SISWA SMP.

0 1 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS ipi372560

0 0 9