Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa

C. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis

Uji kepatutan yang digunakan untuk menganalisis data tes kemampuan komunikasi matematik siswa adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata yang akan digunakan adalah uji t. Akan tetapi uji t dapat digunakan apabila memenuhi asumsi atau persyaratan yaitu: 1. Sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas 2. Varians kedua populasi homogen. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan uji homogentitas.

1. Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai 2  hitung = 4,99 lampiran 14 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai 2  tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan 05 ,   adalah 7,82. Karena 2  hitung kurang dari 2  tabel 4,99 7,82 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Dari hasil pengujian untuk kelompok kontrol diperoleh nilai 2  hitung = 1,52 lampiran 15 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai 2  tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan 05 ,   adalah 7,82. Karena 2  hitung kurang dari 2  tabel 1,52 7,82 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Jumlah Sampel 2  hitung 2  tabel 05 ,   Kesimpulan Eksperimen 34 4,99 7,82 Normal Kontrol 34 1,52 7,82 Normal Karena 2  hitung pada kedua kelas kurang dari 2  tabel maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa

Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya menguji homogenitas varians kedua populasi tersebut dengan menggunakan uji Fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians populasi homogen. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,13 lampiran 16 dan F tabel = 2,00 pada taraf signifikansi 05 ,   dengan derajat kebebasan pembilang 33 dan derajat kebebasan penyebut 33. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelompok Jumlah Sampel Varians s 2 F hitung F tabel 05 ,   Kesimpulan Eksperimen 34 159,40 1,15 2,00 Terima H Kontrol 34 182,79 Karena F hitung kurang dari F tabel 1,15 2,00 maka H diterima, artinya kedua varians populasi homogen.

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

4 31 180

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SMP KELAS VIII.

0 1 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA SISWA SMP.

0 1 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS ipi372560

0 0 9