sebagainya. Misalnya siswa pertama memberikan suatu gambar kepada pasangannya kemudian teman pasangannya atau siswa
kedua membangun ide yang diberikan oleh temannya kemudian menjelaskannya secara rinci maksud dari ide yang diberikan oleh
temannya dengan bahasa lisan atau tertulis kepada siswa pertama. Siswa mengkomunikasikan secara matematik berdasarkan apa
yang di gambar oleh pasangannya dalam bentuk tabel, diagram dll. Setelah selesai, keduanya berdiskusi untuk menyamakan ide
yang dimaksud tersebut.
Proses pembelajaran kooperatif tipe match mine dengan cara menyamakan suatu gambar, grafik ataupun tabel ini erat kaitannya
dengan kemampuan komunikasi matematik. Siswa dapat menjelaskan ide atau konsep yang erat kaitannya dengan permasalahan matematik
dengan menggunakan gambar, grafik, tabel ataupun sebaliknya. Siswa dapat merefleksikan gambar, tabel dan grafik kedalam ide-ide
matematik. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe match mine merupakan pembelajaran
matematika dengan siswa berpasangan dan mencocokkan apa yang ada dalam fikiran mereka dengan bahasa matematis, baik secara lisan
maupun secara tulisan. Model pembelajaran kooperatif tipe match mine ini dapat membantu siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide
matematik. Komunikasi matematik sendiri bisa diterapkan dengan tulis maupun dengan lisan.
3. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran yang paling sering diterapkan disekolah-sekolah adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional dianggap
sebagai pembelajaran yang praktis dan tidak memerlukan banyak fasilitas pendukung sumber belajar. Pembelajaran konvensional disebut juga
pembelajaran ekspositori.
36
Dalam pembelajaran ekspositori siswa tidak dituntut untuk menemukan konsep sendiri namun guru menyampaikan
materi kepada siswa dengan tujuan siswa dapat menguasai materi secara penuh.
Pembelajaran ekspositori
merupakan pembelajaran
yang berorientasi pada guru.
37
Guru memiliki peranan dominan terhadap penyampaian materi sehingga siswa diharapkan mampu menguasai materi
dengan baik. Materi pelajaran yang disampaikan berupa materi yang sudah jadi seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal
sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ciri-ciri pembelajaran konvensional menurut Philip R. Wallace
adalah :
38
a Otoritas seorang guru lebih diutamakan dan berperan sebagai contoh
bagi murid-muridnya. b
Perhatian kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil.
c Pembelajaran di sekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan
masa depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini. d
Penekanan yang mendasar adalah pada bagaimana pengetahuan dapat diserap oleh siswa dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang menjadi tolok ukur
keberhasilan tujuan, sementara pengembangan potensi siswa diabaikan.
Prinsip komunikasi yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah komunikasi satu arah. Komunikasi satu arah adalah proses penyampaian
materi yang dilakukan dari guru kepada siswanya dengan harapan siswa dapat menangkap dan mengingat materi yang telah diberikan guru dan
dapat mengungkapkannya kembali dengan respon terhadap pertanyaan guru.
39
Kegiatan belajar siswa mengandalkan informasi yang disampaikan
36
Saiful Sagala, Konsep dan ..............., h.79
37
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana, 2009, Cet. VI, h.179
38
Sunartombs, Pembelajarana Konvensional Banyak Dikritik Namun Paling Disukai, [online]
: http:sunartombs.wordpress.com20090302pembelajaran-konvensional-banyak-
dikritik-namun-paling-disukai , tgl 12 Desember 2010 pkl 12.03
39
Saiful Sagala, Konsep dan ..............., h.78
guru dan siswa hanya mendengarkan, mencatat dan sekali-kali bertanya jika ada materi pelajaran yang belum dimengertinya.
B. Penelitian yang Relevan