C.
Kelebihan dan Kekurangan PTK Penelitian TIndakan Kelas
1. Kelebihan dan kekurangan Penelitian Tindakan Kelas seperti
dijelaskan berikut ini Shumsky, 1982
6
a. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK.
b. Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka
yang berifat reflekievaluatif dalam PTK. c.
Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah. d.
Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan diologis dalam PTK.
2. PTK Anda juga memiliki kelemahan M. Mega N. dan Kania Islami
Dewi a.
Kurangnya pengetauhan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada Anda sendiri karena terlalu banyak berurusan
dengan hal-hal praktis. b.
Rendahnya efesiensi waktu karena Anda harus punya komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya sementara Anda masih
harus melakukan tugas rutin. c.
Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan
keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin demikian.
Dari pernyatan kelebihan PTK di atas, penulis kira bahwa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas penulis bersama dengan kolaborator
dapat bekerjasama dalam menciptakan pembelajaran kreatif melalui pemikiran kritis dan menciptakan suatu perubahan dalam proses
pembelajaran di kelas. Karena hal itu pula peneliti memilih metode penelitian ini.
Namun daripada itu, disamping memiliki kelebihan, PTK juga memiliki kekurangan. Kekurangan yang penulis temukan selain di lapangan, juga
terdapat teori yang mengemukakan kekurangan PTK, yaitu antara lain adalah penelitian ini lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah,
pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk
memperbaikinya. Selain itu juga Penelitian Tindakan Kelas memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, artinya benar
– benar fokus
6
Putra Lubis, Kelebihan dan Kekurangan PTK Penelitian Tindakan Kelas, 23 April 2014, http:sapasayaa.blogspot.com
dalam penelitian, sedangangkan seorang praktisi seperti guru juga perlu memenuhi pemberkasan dan hal
– hal lain yang harus dipenuhi dan diserahkan kepada sekolah, sehingga hal tersebut bisa terhambat karena
sedang dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas. Kekurangan yang ketiga adalah kesulitan orang melakukan suatu perubahan. Mulai dari siswai sampai
kepada suatu lembaga, karena masih banyaknya pandangan bahwa melakukan suatu perubahan itu memerluan usaha yang tidak mudah dan memerlukan
waktu tambahan, sedangkan tugas – tugas yang merupakan hal pokok yang
wajib dikerjakan masih menunggu untuk dikerjakan.
D. Subjek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih Guru Pamong, observer, dan siswa SMP Islam kelas VIII yang berjumlah 30 orang
terdiri dari 14 orang siswi perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Di bawah ini adalah daftar subjek penelitian:
TABEL 3.1 DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama
No Nama 1
Ade yulia Safitri 16
Ibas Sutisna 2
Al-Fikri 17
Ichsanuddin Noorsy 3
Alif Hayun Agiawan 18
Indah Suci Almira 4
Andini Putri 19
Indrianie Safitri 5
Annisa Chintya 20
Irma Melani 6
Ari Setiawan 21
Lidiya Eka Putri 7
Chandera Hartasih 22
Muhammad Ilham A 8
Dania Silvani 23
Muhammad Rifaldi 9
Daud Imam Azhar 24
Natasya Wulan S 10
Dhaefando G.M 25
Riski Sapto Nur P 11
Dita Yolanda 26
Rizky Saputra 12
Erni Meilani 27
Sanilisia Putri Utami
13 Faisal Akbar
28 Siti Rahmawati
14 Gohan Heriyanto
29 Faozan Ma’mur Alam
15 Heri Yadi
30 Arif Fajar Shidiq
E. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis berperan sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para
siswa berperan sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dengan peneliti dalam hal menyusun rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan
menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.
F. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa
siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan
dengan tindakan II dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode variasi, atau divariasikan dengan metode lain yang sesuai dengan materi
pelajaran.
TABEL 3.2 Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus
Tahap Kegiatan
Pendahuluan 1.
Observasi ke sekolah SMP Islam al-Hikmah Pndok Cabe
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrument penelitian
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
5. Melakukukan Wawancara kepada guru fiqih di sekolah
tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian. 6.
Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas penelitian
Perencanaan 1.
Menyiapkan kelas tempat penelitian. 2.
Membuat RPP dengan menggunakan Metode Information search.
3. Mediskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan
kolabolator. 4.
Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan. 5.
Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi
lainnya. 6.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran Information Search
7. Membuat
pertanyaan yang
kemudian akan
didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari informasi dibukureferensi yang tersedia.
8. Menyiapkan sumber belajar
Pelaksanaan 1.
Menyampaikan tujuan pembelajaran 2.
Melakukan apersepsi, motivasi, eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi tentang materi makanan dan minuman.
3. Menjelaskan materi makanan dan minuman halal
4. Memberikan pertanyaan kepada siswa yang kemudian
akan didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari informasi ada bukureferensi yang tersedia.
5. Siswa terbentuk menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan kelompoknya 6.
Siswa membuat daftar list makanan dan minuman halal dan haram sesuai dengan referensi yang mereka ambil
7. Menutup kegiatan pembelajaran dan memberikan
motivasi untuk lebih giat belajar Pengamatan Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya. Serta melakukan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil observasi, hasil tes dan
menentukan keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada
pelaksanaan siklus berikutnya.
G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih bab makanan dan minuman
dengan indikator keberhasilan mencapai atau melebihi KKM sebanyak 95 dengan KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 75.
H. Data dan Sumber Data
1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran,
catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan dokumentasi.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti.
I. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal pretes dan tes akhir postes. Tes awal prestes adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran
diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan. Sedangkan tes
akhir postes adalah bahan-bahan pelajaran yang telah di ajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan
naskah tes awal.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Lembar observasi Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi
guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses
kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran information search.
b. Lembar wawancara
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode information search terhadap siswa. c.
Studi kepustakaan Yaitu
“teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang menunjang