Syarat dan Manfaat Jaminan

hanyalah merupakan jaminan bagi terselenggaranya suatu perikatan. Ciri-ciri jaminan perseorangan adalah: 15 a Mempunyai hubungan langsung dengan orang tertentu; b Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu; c Seluruh harta kekayaan debitur menjadi jamina pelunasan hutang; d Menimbulkan hak perseorangan yang mengandung asas kesamaan atau keseimbangan konkuren; e Jika suatu saat terjadi kepailitan, maka hasil penjualan dari benda-benda jaminan dibagi antara para kreditur seimbang dengan besarnya piutang masing-masing Pasal 1136 KUHPerdata. 2 Jaminan Kebendaan Jaminan kebendaan adalah jaminan yang memberikan kepada kreditur hak untuk memanfaatkan suatu kebendaan milik debitur jika debitur melakukan wanprestasi. Benda milik debitur yang dijaminkan dapat berupa benda bergerak maupun tidak bergerak. Untuk benda bergerak dapat dijaminkan dengan gadai atau fidusia, sedangkan untuk benda tidak bergerak dapat dijaminkan dengan hak tanggungan ataupun hipotik atas kapal laut dan pesawat terbang serta helikopter. Jika debitur melakukan wanprestasi, maka dalam jamina kebendaan, kreditur mempunyai hak didahulukan dalam pemenuhan piutangnya 15 Ibid, h. 16 diantara kreditur-kreditur lainnya dari hasil penjualan harta benda milik debitur. Dengan demikian jaminan kebendaan mempunyai ciri- ciri, yaitu: 16 a Merupakan hak mutlak atau absolut atas suatu benda; b Kreditur mempunyai hubungan langsung dengan benda-benda tertentu milik debitur; c Dapat dipertahankan terhadap tuntutan oleh siapapun; d Selalu mengikuti bendanya di tangan siapapun benda itu berada droit de suite; e Mengandung asas prioritas, yaitu hak kebendaan yang lebih dulu terjadi akan lebih diutamakan daripada yang terjadi kemudian droit de preference; f Dapat diperalihkan; g Bersifat perjanjian tambahan accessoir.

C. Pengikatan Jaminan Kredit

Dalam praktik perbankan seharusnya suatu objek jaminan kredit diikat melalui suatu lemabaga jaminan yang berlaku, kelihatannya banyak pula objek jaminan kredit yang tidak diikat dengan lembaga jaminan atau melakukan pengikatan yang tidak sepenuhnnya mengikuti ketentuan suatu lembaga jaminan. Perbedaan perlakuan tersebut tidak hanya di antara bank sebagaimana disebutkan diatas, tetapi juga terjadi di dalam intern masing-masing bank. 17 16 Ibid, h. 17 17 M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.143.

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

11 194 119

TANGGUNG JAWAB PEMBERI FIDUSIA/DEBITUR DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA ATAS MUSNAHNYA OBYEK FIDUSIA DI TANGAN DEBITUR KARENA OVERMACHT (Analisis Putusan MA Nomor : 2914 K/Pdt/2001).

0 3 9

SKRIPSI TANGGUNG JAWAB PEMBERI FIDUSIA/DEBITUR DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA ATAS MUSNAHNYA OBYEK FIDUSIA DI TANGAN DEBITUR KARENA OVERMACHT (Analisis Putusan MA Nomor : 2914 K/Pdt/2001).

0 3 10

PENDAHULUAN TANGGUNG JAWAB PEMBERI FIDUSIA/DEBITUR DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA ATAS MUSNAHNYA OBYEK FIDUSIA DI TANGAN DEBITUR KARENA OVERMACHT (Analisis Putusan MA Nomor : 2914 K/Pdt/2001).

0 3 20

PENUTUP TANGGUNG JAWAB PEMBERI FIDUSIA/DEBITUR DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA ATAS MUSNAHNYA OBYEK FIDUSIA DI TANGAN DEBITUR KARENA OVERMACHT (Analisis Putusan MA Nomor : 2914 K/Pdt/2001).

0 2 18

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK | TRISNADEWI | Krettha Dyatmika 374 698 1 SM

0 0 15

BAB II PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM SUATU PERJANJIAN KREDIT BANK A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kredit - Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

0 0 54

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

0 0 27

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

0 1 11