BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN DALAM
PERJANJIAN KREDIT A.
Perjanjian Kredit 1.
Pengertian Perjanjian Kredit
Secara umum dapatlah dikatakan bahwa suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dimana dua
orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa itu timbullah suatu hubungan antara dua orang yang dinamakan perikatan
antara dua orang yang membuatnya. Dalam bentuknya perjanjian itu berupa suatu rangkaian kata-kata yang mengandung janji-janji atau kesanggupan
yang diucapkan atau ditulis.
1
Antara bagian umum dan bagian khusus ini ada hubungannya satu sama lain, yaitu suatu hubungan dimana asas-asas bagian umum dari
perikatan berlaku juga bagi perjanjian tertentu sebagaimana yang tercantumdiisyaratkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang menentukan
syarat-syarat sahnya suatu perjanjian. Dalam hukum perjanjian yang didasarkan pada KUHPerdata berlaku suatu asas yang dinamakan asas
konsensualisme yang artinya bahwa perjanjian itu sudah sah dan mengikat apabila kedua belah pihak sudah sepakat mengenai hal yang pokok dan
tidak diperlukan suatu formalitas. Asas konsensualisme yang terdapat dalam
1
R.Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Intermasa, 1985, hal.25.
16
buku perjanjian lazimnya disimpulkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata menyebutkan:
1. Adanya kesepakatan
2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian
3. Mengenai hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Pasal 1320 ini, merupakan pasal yang sangat populer karena menerangkan tentang syarat yang harus dipenuhi untuk lahirnya suatu
perjanjian. Syarat tersebut baik mengenai pihak yang membuat perjanjian atau biasa disebut syarat subjektif maupun syarat mengenai perjanjian itu
sendiri isi perjanjian atau yang biasa disebut syarat objektif.
2
Kata “kredit” berasal dari bahasa latin yaitu “credere” yang berarti “kepercayaan”. Kata “kredit” dalam dunia bisnis pada umumnya diartikan
sebagai kesanggupan akan meminjam uang, atau kesanggupan akan mengadakan transaksi dagang atau memperoleh penyerahan barang atau
jasa, dengan perjanjian akan membayarnya kelak.
3
Pasal 1 Angka 11 UU Perbankan menyebutkan definisi dari kredit yaitu:
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.
2
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, Hukum Perikatan: Penjelasan Makna Pasal 1233 sampai 1456 BW, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h.67
3
Munir Fuady, Hukum Perkreditan Kontemporer, Bandung :PT.Citra Aditya Bakti, 1996 hal. 6.