Tipe penelitian yang digunakan adalah normatif. Penelitian jenis ini di konsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan
atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang di anggap pantas.
15
2. Pendekatan Masalah
Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan yang bertujuan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang akan diteliti.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum adalah pendekatan perundang-undangan statute approach, pendekatan kasus case
approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual conceptual approach.
16
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan
statute approach
dan pendekatan
konseptual conceptual approach. pendekatan perundang-undangan yang meliputi
penelitian terhadap hukum, sumber-sumber hukum, atau peraturan perindang- undangan yang bersifat teoritis dan dapat digunakan untuk menganalisa
permasalahan yang akan di bahas secara benar. Pendekatan konseptual dipergunakan untuk memahami konsep-konsep asal mula adanya jaminan
fidusia dalam lingkup kredit perbankan. Di harapkan adanya pemahaman terhadap konsep jaminan fidusia beserta aturan-aturannya yang mengikat para
pihak terutama
debitur agar
tidak terjadi
perbuatan melawan
hukumpelanggaran hukum.
15
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, cet. I, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004, h. 118
16
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media,2005,h.93.
3. Bahan Hukum
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat berupa peraturan perundang-undangan. Bahan hukum
primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-
undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Bahan-bahan hukum
primer dalam penelitian ini terdiri dari: 1
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; 2
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia; 3
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer.
Meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, bahan hukum yang bersumber dari literatur-literatur,
jurnal ilmiah, dan lain-lain terkait dengan persoalan yang sementara dikaji.
4. Analisis Bahan Hukum
Dari bahan hukum yang sudah terkumpul baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder di klasifikasikan sesuai isu hukum yang
akan di bahas. Kemudian bahan hukum tersebut diuraikan untuk mendapatkan penjelasan yang sistematis.
5. Metode Penulisan
Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan sesuai dengan sistematika penulisan yang ada pada Buku
Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2012.
G. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan analisis kemudian disusun dalam bentuk laporan akhir dengan sistematika penulisannya sebagai
berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan yang berisi uraian tentang Latar Belakang
Permasalahan, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Review Kajian Terdahulu,
Kerangka Teoritis dan Konseptual, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.