diantara kreditur-kreditur lainnya dari hasil penjualan harta benda milik debitur. Dengan demikian jaminan kebendaan mempunyai ciri-
ciri, yaitu:
16
a Merupakan hak mutlak atau absolut atas suatu benda;
b Kreditur mempunyai hubungan langsung dengan benda-benda
tertentu milik debitur; c
Dapat dipertahankan terhadap tuntutan oleh siapapun; d
Selalu mengikuti bendanya di tangan siapapun benda itu berada droit de suite;
e Mengandung asas prioritas, yaitu hak kebendaan yang lebih
dulu terjadi akan lebih diutamakan daripada yang terjadi kemudian droit de preference;
f Dapat diperalihkan;
g Bersifat perjanjian tambahan accessoir.
C. Pengikatan Jaminan Kredit
Dalam praktik perbankan seharusnya suatu objek jaminan kredit diikat melalui suatu lemabaga jaminan yang berlaku, kelihatannya banyak pula objek
jaminan kredit yang tidak diikat dengan lembaga jaminan atau melakukan pengikatan yang tidak sepenuhnnya mengikuti ketentuan suatu lembaga
jaminan. Perbedaan perlakuan tersebut tidak hanya di antara bank sebagaimana disebutkan diatas, tetapi juga terjadi di dalam intern masing-masing bank.
17
16
Ibid, h. 17
17
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.143.
1. Pengikatan melalui Lembaga Jaminan
Cara pengikatan objek jaminan kredit yang secara umum akan mengamankan kepentingan bank adalah bila dilakukan melalui suatu
lembaga jaminan. Sebagaimana dikemukakan terdapat 5 lembaga yang dapat digunakan untuk mengikat jaminan utang yaitu gadai, hipotik, hak
tanggungan, jaminan fidusia dan resi gudang. Dalam praktiknya keharusan untuk melakukan pengikatan objek jaminan kredit melalui suatu lembaga
jaminan sering kali hanya dilakukan untuk jenis tertentu karena alasan- alasan tertentu dari masing-masing bank. Besarnya nilai kredit, jangka
waktu kredit, jenis atau bentuk jaminan kredit merupakan sebagian dari hal- hal yang dipertimbangkan bank untuk mengikat atau tidak mengikat objek
jaminan kredit melalui suatu lembaga jaminan.
18
Lembaga jaminan yang dapat digunakan dalam rangka pengikatan jaminan kredit terdiri dari:
a. Lembaga Jaminan Kebendaan
Lembaga jaminan kebendaan terdiri dari lembaga jaminan kebendaan tidak bergerak dan lembaga kebendaan bergerak. Lembaga
jaminan tidak bergerak terdiri dari hipotik dan hak tanggungan, sedangkan lembaga jaminan barang bergerak terdiri dari gadai, jaminan
fidusia, dan resi gudang. 1
Gadai atau Pand Dasar hukum dari Pand adalah terdapat di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Buku II tentang Pasal 1150 sampai dengan
18
Ibid, h. 135
Pasal 1160 butir ke-20. Pengertian Pand sebagaimana dirumuskan di dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah
sebagi berikut: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang
kreditur atas suatu benda bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang debitur atau oleh seorang lain atas
namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang untuk mengambil pelunasan barang-barang bergerak tersebut
secara didahulukan dari ada orang-orang berpiutang lainnya dengan perkecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan
biaya yang telah dikeluarkan untuk memelihara barang itu biaya-
biaya mana yang harus didahulukan.” 2
Fidusia Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 bahwa
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. 3
Hak Tanggungan Dalam Pasal 1 Undang-undang No.4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan disebutkan pengertian dari Hak Tanggungan yaitu hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang No.5 Tahun1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain
yang merupakan kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.
4 Hipotik
Hipotik adalah hak jaminan yang dibebankan pada benda tidak bergerak untuk pekunasan utang tertentu yang memberikan
kedudukan yang diutamakan terhadap kreditur-kreditur lain. Sebelum berlakunya UUHT, ketentuan hipotik berlaku untuk benda tidak
bergerak berupa hak atas tanah. Namun sejak berlakunya UUHT, hipotik hanya berlaku untuk benda bergerak berupa kapal dan pesawat
terbang atau helikopter. 5
Resi Gudang Resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan surat berharga
atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang. Hak jamina atas resi gudang adalah hak jaminan yang
dibebankan pada resi gudang untuk pelunasan suatu hutang yang memberikan kedudukan diutamakan bagi penerima hak jaminan
terhadap kreditur lain. Objek jaminan resi gudang adalah setiap benda bergerak yang dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu dan
diperdagangkan secara umum yang disimpan dalam gudang. Setiap resi gudang yang diterbitkan hannya dapat dibebani satu jaminan
utang.
19
b. Lembaga Jaminan Perorangan
Jaminan perorangan atau di kenal juga penanggungan merupakan suatu persetujuan dimana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si
19
Resi Gudang beserta penjaminannya diatur dalam UU No.9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang.