Kepemimpinan dalam Konsep Islam

mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Q.S. Al-Baqarah : 30 39 . Firman tersebut dengan jelas mengatakan bahwa manusia sebagai makluk ciptaan Allah SWT yang terpilih untuk menjadi seorang khalifah di bumi. Pengangkatan seorang imam adalah wajib. Kewajiban itu bukan hanya datang dari Allah SWT, melainkan karena kebutuhan manusia itu sendiri. Argumentasi yang dikemukakan adalah pengangkatan imam itu merupakan usaha untuk menolak kejahatan, dan kejahatan itu tidak mungkin tertolak tanpa adanya imam. 40 Kewajiban itu juga tersirat dalam firman Allah SWT dalam QS Al-Furqan 25: 74, “… Dan jadikanlah kami sebagai imam pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa”. 41 Kewajiban memilih pemimpin itu juga pernah diajurkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang menyatakan bahwa wajib menunujuk seorang pemimpin diantara tiga orang yang melakukan suatu perjalanan. Pada dasarnya kepemimpinan mengacu pada suatu proses untuk menggerakan sekelompok orang menuju ke suatu tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan mendorong atau memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara yang tidak memaksa. 42 Setiap muslim wajib memiliki kemampuan memimipin dan menguasai ilmu kepemimpinan. Berdasarkan pandangan Islam di dalam manajemen harus 39 Departemen Agama RI Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2005, h. 6. 40 Moh Mufid, Politik dalam Persepektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2004, h. 37. 41 Departemen Agama RI Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2005, h. 366. 42 Veithzal Rivai, Kiat Memimpin dalam Abad ke 21, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 64. terdapat sifat ri’ayah atau jiwa kepemimpinan. Sifat ri’yah tersebut dapat dilakukan denga tujuh tindakan sebagai berikut 43 : 1. Memberikan perhatian atau kepedulian kepada bawahan 2. Membuat perencanaan kerja secara matang dan baik 3. Bersungguh-sungguh dan teliti dalam melaksanakan rencana kerja 4. Melakukan pengawasan secara terus-menerus 5. Menegakkan disiplin dalam waktu kerja 6. Memikul tanggung jawab terhadap hasil akhir 7. Lakukan evaluasi hasil kerja secara berkala Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing, karena kepemimpinan berkaitan dengan karakter atau cara memimpin seorang pemimpin. Pemimpin yang baik akan mengkomunikasikan energinya, antusiasmenya, ambisinya, kesabarannya, kesukaannya dan arahannya. 44 Setiap umat Islam sebagai pemimpin yang beriman harus berusaha secara maksimal untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah sebagai kongkretisasi kepemimpinan Allah SWT. 45 Dalam QS An Nisaa’ ayat 64 80 dan Al Hasyr ayat 7, mempertegas bahwa kepemimpinan Allah SWT tidak sekedar dapat dihayati oleh hati nurani orang-orang beriman. Kepemimpian itu secara khusus dan prima telah dikongkretkan dalam kepemimpinan Rasulullah SAW. 43 Hery Sucipto, “Leadership dan Kepemimpinan Dalam Islam,”Dewan Masjid Indonesia DMI, 14 September 2013. 44 Veithzal Rivai, Kiat Memimpin dalam Abad ke 21, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 67. 45 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993, h. 24. Kepemimpinan yang sempurna itu sebagai perwujudan kehendak Allah SWT, merupakan rakhmat yang tidak ternilai harganya bagi seluruh umat Islam sepanjang zaman. Namun nilai yang tinggi itu tidak ada artinya jika setiap umat Islam tidak berusaha mencontoh dan meneladaninya untuk diterapkan dalam lingkungan masing-masing. 46 1. Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW Kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai perwujudan kepemimpinan Allah SWT bagi umat manusia, rahasianya hanya ada pada Sang Pencipta yang mengangkat dan mengutusnya sebagai Rasul. Kenyataan pertama yang terdapat dalam pribadi Rasulullah SAW sebagai manusia yang kepemimpinannya patut diteladani adalah ketangguhan beliau tidak dipengaruhi keadaan masyarakat disekitarnya, yang mana pada masa itu masyarakat sekitarnya berakhlak buruk. Kenyataan berikutnya bahwa Allah SWT memenuhi janji-Nya untuk melengkapi manusia yang menjadi Rasul-Nya dengan kepribadian yang terpuji. Sifat-sifat Wajib bagi seorang Rasul Allah SWT, yang dimiliki juga oleh Muhammad SAW. Sifat-sifat wajib itu adalah sebagai berikut 47 : a Shidiq Sifat ini berarti Rasulullah SAW mencintai dan berpihak pada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT, sehingga seluruh pikiran, sikap dan emosi yang ditampilkan dalam perilaku, ucapan sabda dan diamnya beliau merupakan sesuatu pasti benar. Dalam kepemimpinan sifat ini dapat 46 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993, h. 25. 47 Abdul Hakim, Kepemimpinan Islami Semarang: Unissula Press, 2007, cetakan 1, h. 46 diartikan kejujuran. Kejujuran dalam bersikap dan bekerja sebagai pemimpin. Karena tanpa kejujuran akan terjadi penyalagunaan wewenang dan jabatan. b Amanah Sifat yang berarti seseorang yang dapat dipercaya. Mampu memelihara kepercayaan dengan merahasiakan sesuatu yang dirahasiakan dan mampu menyampaikan sesuatu yang seharusnya disampaikan. Sifat amanah ini berarti juga jujur dalam menunaikan tugas-tugas. Dengan amanah maka akan terhindar dari tindakan kolusi, korupsi, dan manipulasi serta akan dapat memberikan kepercayaan penuh dari para anggotanya atau orang lain sehingga program-program kepemimpinan akan dapat dukungan optimal dari para anggota yang dipimpinnya. c Tabligh Menyampaikan Sifat ini sejalan dengan sifat amanah, tetapi sifat ini memiliki kemampuan dalam menyampaikan atau mendakwahkan wahyu Allah SWT, sehingga jelas maksdunya dan dapat dimengerti. Pemimpin mampu mengajak serta memberikan contoh kepada para anggotanya atau pihak lain, melakukan sosialisasi dengan teman kerja, mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi, dan penuh keterbukaan dalam melaksanakan kepemimpinanya. d Fatanah Pandai Sifat ini berarti Allah SWT membekali Rasulullah SAW dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Karena agama Islam diturunkan adalah untuk semua manusia dan sebagai rakhmat bagi alam semesta. Oleh karena itu hanya pemimpin yang cerdas yang akan mampu memberikan petunjuk, nasihat, bimbingan, pendapat dan pandangan bagi umatnya. Dalam memimpin mampu menyelesaikan masalah, memiliki kemampuan mencari solusi, dan memiliki wawasan yang luas. Pemimpin yang cerdas akan dapat mengambil inisiatif secara cermat, tepat, dan cepat ketika menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam kepemimpinannya. e Maksum Bebas dari dosa Sifat ini berarti Rasulullah SAW merupakan seseorang yang berakhlak mulia, yang tidak dapat dan tidak mungkin ditipu dan disesatkan oleh setan yang terkutuk. Dengan demikian beliau merupakan manusia yang paling sempurna. Dengan sifat-sifat seperti di atas sangat menunjang pelaksanaan kepemimpinan yang beliau laksanakan. Kepemimpinan Muhammad SAW berbeda prinsipal dari kepemimpinan manusia biasa, semata-mata karena karunia Allah SWT. Demikianlah lukisan kepribadian Rasulullah SAW sebagai pemimpin yang dicintai umatnya, bukan karena singgasana atau tahta sehingga berkuasa untuk kehendaknya. Dalam kepemimpinannya Rasulullah SAW lebih mendahulukan memberikan bantuan bagian orang-orang yang menderita daripada kepentingan dirinya dan keluarga. Kepemimpinan Rasulullah SAW dijalankan dengan kerelaan dan ketulusan serta keikhlasan demi kaumnya dan seluruh umat manusia. 48 48 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993, h. 281. Kepemimpinan seperti ini dijalankan untuk memakmurkan masyarakat Arab yang pada masa itu hidup didaerah yang tandus. Kepemiminpinan Rasulullah SAW pada dasarnya bersifat situasional. Dalam setiap situasi yang berbeda-beda beliau selalu menampilkan kepemimpinan tepat dan bijaksana, karena yang didasari oleh keagungan kepribadian yang beliau miliki. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok adalah pelayan pada kelompok tersebut HR Abu Na’im. 49 Sehingga sebagai seorang pemimpin hendaknya dapat dan mampu melayani serta menolong orang lain untuk maju dengan ikhlas. 2. Kepemimpinan Islami Kepemimpinan dalam Islam merupakan suatu tanggungjawab yang besar bagi seorang pemimpin. Rahman 1991 menyatakan bahwa kepemimpinan islami adalah upaya mengungkap kepribadian Rasulullah Muhammad SAW dalam menjalankan kepemimpinan. Kepemimpinan islami dipandang sebagai sesuatu yang bukan diinginkan secara pribadi, melainkan sebagai kebutuhan dalam suatu tatanan sosial. Karakter seorang pemimpin yang islami harus dekat dengan prinsip-prinsip Islam. Kepemimpinan islami memiliki gaya yang khas yakni pemimpin yang bermusyawarah kepada bawahannya. Penerapan prinsip syura menunjukkan kepemimpinan islami berada di antara gaya kepemimpinan yang otoriter dan laissez faire organisasi tidak mempunyai pengarahan ataupun sehingga semua pihak mengambil keputusan sendiri-sendiri. Artinya penerapan syura maka seorang pemimpin diwajibkan untuk berkonsultasi atau bermusyawah 49 Kitab Al-Mawahib al-Laduniyah karangan al-Qastholani dan Syarah Az-Zarqani, juz 4, hal. 117-118. dengan stafbawahan dan mendengarkan pendapatnya sebelum memutuskan sesuatu. 50 Hal ini sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, dalam setiap urusan seperti peperangan, kenegaraan, maupun kemaslahatan umat Rasulullah SAW melakukan musyawarah. 51 Sebagaimana firman Allah SWT, ًّف تْ ْ ۖ ْم تْ ه ا م ة ْحر ا ّف ْ م ا ّفْا بْ ْا ظي غ ا ْ تف تْم ع ا إف ۖ رْمأْا يف ْمهْر اش ْم ْرفْغتْسا ْم ْع فْعاف ۖ ْ ح ي ت ْا بحي ه ا إ ۚ ه ا ى ع “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya. ” Q.S. Ali Imran 3 : 159 52 . Ada beberapa nilai yang menjadikan kepemimpinan Muhammad SAW sukses, 53 yaitu: 1 mutu kepemimpinan; 2 keberanian dan ketegasan; 3 pengendalian diri; 4 kesabaran dan daya tahan; 5 keadilan dan persamaan; 6 kepribadian; dan 7 kebenaran dan kemuliaan tujuan. Kepemimpinan dalam pandangan Al- Qur’an dan hadits adalah sebuah amanah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya, dengan penuh 50 Muhammad A. Al-Buraery. Islam Landasan Alternatif Adminitrasi Pembangunan Jakarta: Jakarta Raja Wali, 1986, h. 374. 51 Mochtar Effendy. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam Palembang: Penerbit UNSRI, 2009, cetakan 3, h. 223. 52 Departemen Agama RI Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2005, h. 71. 53 Moh, Subhan. “Kepemimpinan Islami dalam Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam,” artikel diakses pada 30 oktober 2013 dari http:ekonomi.kompasiana.commanajemen 20130628kepemimpinan-islami-dalam-peningkatan-mutu-lembaga-pendidikan-islam-569319. html tanggungjawab, keikhlasan, profesional. Kepemimpinan dalam Islam memiliki beberapa prinsip antara lain prinsip tauhid, asy-syura musyawarah, al- „adalah keadilan, al burriyyah ma’a mas’uliyyah kebebasan disertai tanggung jawab, kepastian hukum, jaminan haq al-ibad 54 . Pemimpin harus mempunyai visi dan misi yang jelas, serta tahu bagaimana memimpin dan mengatur. Pemimpin harus mempunyai keberanian untuk menegakkan hukum dan keadilan. Di dalam Al-Quran juga dijumpai beberapa ayat yang berhubungan dengan sifat-sifat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, diantaranya terdapat dalam surat As-Sajdah 32: 24 dan Al-Anbiya 21: 73. Sifat-sifat dimaksud adalah: 1. Kesabaran dan ketabahan …Kami jadikan mereka pemimpin ketika mereka sabartabah 55 . 2. Mampu menunjukkan jalan kebahagiaan kepada umatnya sesuai dengan petunjuk Allah swt. Mereka memberi petunjuk dengan perintah Kami … 56 . Pemimpin dituntut tidak hanya menunjukkan tetapi mengantar rakyat ke pintu gerbang kebahagiaan. Atau dengan kata lain tidak sekedar mengucapkan dan menganjurkan, tetapi hendaknya mampu mempraktekkan pada diri pribadi kemudian mensosialisasikannya ke tengah masyarakat. Pemimpin sejati harus mempunyai kepekaan yang tinggi yaitu, apabila rakyat menderita dia yang pertama sekali merasakan pedihnya dan apabila rakyat 54 Abdul Hakim, Kepemimpinan Islami Semarang: Unissula Press, 2007, cetakan 1, h. 67. 55 Departemen Agama RI Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2005, h. 417. 56 Departemen Agama RI Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2005, h. 328 sejahtera cukup dia yang terakhir sekali menikmatinya. 57 Kepimpinan Islam digerakkan oleh ilmu, iman dan amal soleh yang dilandasi oleh keikhlasan dalam semua bentuk tindakan yang dilakukan. 58 Khalifah Abu Bakar Assiddiq ra pernah berpidato ketika beliau dilantik menjadi pemimpin umat sepeninggalan Rasulullah SAW. Ada tujuh poin yang dapat diambil dari pidato khalifah Abu Bakar ra tersebut untuk melihat karakter pemimpin yang baik, yaitu 59 : 1. Sifat rendah hati. Pada hakikatnya kedudukan pemimpin itu tidak berbeda dengan kedudukan rakyatnya. Ia bukan orang yang harus terus diistimewakan. Ia seolah pelayan rakyat yang di atas pundaknya terletak tanggungjawab besar yang mesti dipertanggungjawabkan, dan seperti seorang partner dalam batas-batas yang tertentu bukan seperti tuan dengan hambanya. Kerendahan hati biasanya mencerminkan persahabatan dan kekeluargaan, sebaliknya keegoan mencerminkan sifat takabur dan ingin menang sendiri. 2. Sifat terbuka untuk dikritik. Seorang pemimpin haruslah menanggapi aspirasi-aspirasi rakyat dan terbuka untuk menerima kritik-kritik sehat yang membangun dan konstruktif. Tidak seyogiayanya menganggap kritikan itu sebagai hujatan atau orang yang mengkritik sebagai lawan yang akan menjatuhkannya lantas dengan kekuasaannya mendzalimi orang tersebut. Sebab sehebat apapun seorang pemimpin itu pastilah 57 Agus Saputera, “Petunjuk Al-Quran Dalam Memilih Pemimpin,” 18 Februari 2011 58 Omar bin Abdul, “Pemimpin dan Kepemimpinan Menurut Perspektif Islam,” h. 3. 59 Alfathp ens, “Pentingnya Mencari Seorang Pemimpin,” artikel diakses pada 7 Januari 2014 dari http:liqoalfath.wordpress.com20090414pentingnya-mencari-seorang-pemimpin memerlukan partisipasi dari orang banyak dan mitranya. Disinilah perlunya social-support dan social-control. Prinsip-prinsip dukungan dan kontrol masyarakat ini bersumber dari norma-norma Islam yang diterima secara utuh dari ajaran Nabi Muhammad SAW. 3. Sifat jujur dan memegang amanah. Kejujuran yang dimiliki seorang pemimpin merupakan simpati rakyat terhadapnya yang dapat membuahkan kepercayaan dari seluruh amanat yang telah diamanahkan. Pemimpin yang konsisten dengan amanat rakyat menjadi kunci dari sebuah kemajuan dan perbaikan. 4. Sifat berlaku adil. Keadailan adalah konteks nyata yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dengan tujuan demi kemakmuran rakyatnya. Keadilan bagi manusia tidak ada yang relatif. Islam meletakkan soal penegakan keadilan itu sebagai sikap yang essensial. Seorang pemimpin harus mampu menimbang dan memperlakukan sesuatu dengan seadil-adilnya bukan sebaliknya berpihak pada seorang saja-berat sebelah. 5. Komitmen dalam perjuangan. Sifat pantang menyerah dan konsisten pada konstitusi bersama bagi seorang pemimpin adalah penting. Teguh dan terus Istiqamah dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Menjadi orang yang pertama berada di depan musuh- musuh yang hendak menghancurkan konstitusi yang telah di sepakati bersama. 6. Bersikap demokratis. Demokrasi merupakan alat untuk membentuk masyarakat yang madani, dengan prinsip-prinsip segala sesuatunya dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat. Dalam hal ini pemimpin tidak sembarang memutuskan sebelum adanya musyawarah yang mufakat. Sebab dengan keterlibatan rakyat terhadap pemimpinnya dari sebuah kesepakatan bersama akan memberikan kepuasan, sehingga apapun yang akan terjadi baik buruknya bisa ditanggung bersama-sama. 7. Berbakti dan mengabdi kepada Allah SWT. Dalam hidup ini segala sesuatunya takkan terlepas dari pantauan Allah SWT, manusia bisa berusaha semampunya dan sehebat-hebatnya namun yang menentukannya adalah tetap Allah SWT. Hubungan seorang pemimpin dengan Tuhannya tak kalah pentingnya; yaitu dengan berbakti dan mengabdi kepada Allah SWT. Semua ini dalam rangka memohon pertolongan dan ridho Allah SWT semata. Sifat yang harus terus ia aktualisasikan adalah ridho menerima apa yang dicapainya. Syukur bila meraih suatu keberhasilan dan memacunya kembali untuk lebih maju lagi, sabar serta tawakkal dalam menghadapi setiap tantangan dan rintangan, serta sabar dan tawakkal juga saat menghadapi kegagalan. Pemimpin islami harus memiliki perilaku yang baik. Memberikan perhatian kepada rakyatnya dan membangun hubungan kerja antara pemimpin dan bawahannya. Seorang pemimpin yang islami itu mempunyai visi-misi memimpin yang jelas, adil dan pandai dalam menjalankan tugasnya. Sebagai pemimpin yang islami harus amanah dan mampu mewujudkan harapan orang-orang yang dipimpinnya agar terwujud kesejahteraan. Kepemimpinan islami yaitu kepemimpinan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai keislaman dalam memimpin. Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan islami ialah upaya untuk meneladani dan meniru gaya kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. 42

BAB III PROFIL AHMAD HERYAWAN-DEDDY MIZWAR

A. Riwayat Hidup Ahmad Heryawan

Profil 1 Nama Lengkap : H. Ahmad Heryawan, Lc Alias : Heryawan | Kang Aher Tempat Lahir : Sukabumi, Jawa Barat Tanggal Lahir : Minggu, 19 Juni 1966 Warga Negara : Indonesia Istri : Hj. Netty Prasetiyani, M.Si Pendidikan SD Negeri Sela Awi 1 Sukaraja SLTP Negeri Sukaraja SLTA Negeri 3 Sukabumi S1 Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab LIPIA Jakarta Riwayat Organisasi Ketua OSIS SMP Ketua Rohis SMA Ketua Majelis Pemuda Ketua Pemuda Persatuan Umat Islam 1 Profil Ahmad Heryawan artikel diakses pada 2 Agustus 2013 dari http:www.ahmad heryawan.comhomeahmad-heryawanprofil Ketua Persatuan Umat Islam Ketua DPW PK DKI Jakarta 1999-2003 Ketua DPW PKS DKI Jakarta 2003-2006 Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS DKI Jakarta 2006-2010 Riwayat Pekerjaan Dosen Lembaga Dakwah Islam Al Hikmah Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor Dosen Tidak Tetap FE Extention UI Jakarta Ketua Fraksi PK DPRD DKI 1999-2004 Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2004-2009 Gubernur Jawa Barat 2008-sekarang

1. Biografi Ahmad Heryawan

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.” Kutipan sabda Rasulullah SAW tersebut menjadi motivasi dalam keseharian H. Ahmad Heryawan, Lc, atau dikenal dengan sebutan Kang Aher. Sebagai salah satu tokoh cendikiawan muslim, 2 Kang Aher dikenal sebagai tokoh publik yang cerdas, ramah, bijaksana, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Kang Aher lahir pada 19 Juni 1966 di Sukabumi. Suami dari Hj. Netty Prasetiyani, M.Si ini terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2008- 2013. Kang Aher dibesarkan di lingkungan pedesaan Selaawi dengan kondisi penuh kesederhanaan. Selepas menimba ilmu di Fakultas Syariah LIPIA Jakarta Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab tahun 1992, ayah dari enam orang anak ini langsung menjatuhkan pilihan profesinya sebagai pengajar dibeberapa 2 Buku saku Mengenal H. Ahmad Heryawan, Lc Bandung, 2012 perguruan tinggi, antara lain Ma’had Al Hikmah, Dirosah Islamiyyah Al Hikmah, Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, dan Pusat Studi Islam Al Manar. 3

2. Karier Politik

Selain sebagai akademisi, kang Aher juga aktif di berbagai organisasi. Begitu Partai Keadilan dan Sejahtera PKS lahir, kang Aher terjun ke dunia politik. Karier politiknya terus menanjak ketika menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Pada periode 1999-2004 dia sebagai anggota biasa, kemudian pada periode berikutnya dia terpiih kembali sebagai wakil rakyat dan menjadi wakil ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta. 4 Semula Heryawan hanya mendapat amanah dari partainya PKS untuk posisi wakil gubernur di Jawa Barat. Tetapi sebagai pendatang baru di dunia perpolitikan Jawa Barat, nama Ahmad Heryawan kang Aher tak dilirik para calon gubernur. Apalagi, usia kang Aher saat itu baru menginjak 41 tahun sehingga dianggap belum memiliki banyak pengalaman di dunia birokrasi. Karena tak ada yang meminang menjadi wakil gubernur, DPW PKS Jawa Barat melakukan langkah berani dengan menjadikan kang Aher sebagai calon gubernur. Mereka kemudian mengajak DPW PAN Jawa Barat untuk berkoalisi menghadapi pilgub. PAN mengajukan nama Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf untuk menjadi pendamping kang Aher. Pasangan ini pun kemudian 3 Y udha P Sunandar, “Ahmad Heryawan, Mubaligh yang juga Politikus,” artikel diakses pada 4 Agustus 2013 dari http:salmanitb.com201108ahmad-heryawan-mubaligh-yang-juga- politikus 4 Djoko Suceno, “Ahmad Heryawan; Memenuhi Harapan Masyarakat Jadi Tujuan,” artikel diakses pada 2 Agustus 2013 dari http:www.republika.co.idberitaeventtokoh- perubahan-republika-2011120411m2auga-ahmad-heryawan-memenuhi-harapan-masyarakat- jadi-tujuan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

2 75 185

Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi

5 89 66

Representasi Makna Ibu Dalam Iklan Kampanye Politik (Kajian Semiotika Iklan Kampanye Politik Pilpres 2014 Aburizal Bakrie Versi “Untuk Ibu” Di Tvone)

0 6 140

Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad H

0 2 15

PENDAHULUAN Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar).

0 6 23

DAFTAR PUSTAKA Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar).

0 2 4

Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar).

0 1 14

MAKNA TAYANGAN DEBAT CALON GUBERNUR JAWA BARAT DI TELEVISI BAGI PENINGKATAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT 2013 DI KOTA BANDUNG.

0 1 55

POLITICAL MARKETING PASANGAN INCUMBENT PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT 2013 (STUDI KASUS TENTANG SRATEGI TIM PEMENANGAN PASANGAN AHMAD HERYAWAN-DEDDY MIZWA.

0 0 2

Tinjauan Makna Dan Bahasa Visual Pada Iklan Papan Reklame Kampanye Politik (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013)

0 0 14