sehingga 140 orang 100 dengan lingkar leher 43 cm. Pemeriksaan lidah untuk identifikasi ukuran lidah menunjukkan bahwa sekitar 117 orang
83.6 dengan keadaan normoglosi dan 23 orang 16.4 yang mengalami makroglosi. Pada pemeriksaan rongga mulut ditemukan bahwa sekitar 46
orang 32.9 derajat 1, 68 orang 48.6 derajat 2, 16 orang 11.4 derajat 3, dan 10 orang 7.1 derajat 4 sedangkan keadaan tonsil pada 94 orang
67.1 ditemukan T1, 23 orang 16.4 dengan T2, 13 orang 9.3 dengan T3, dan 1 orang 0.7 dengan T4.
Tabel 4.4. Prevalensi EDS
Dari 140 responden pada penelitian ini ditemukan sebanyak 77 mahasiswa 55 yang mengala
mi EDS dengan penilaian ESS ≥10, sedangkan jumlah yang tidak mengalami EDS sebanyak 63 mahasiswa 45
dengan skor ESS 10.
4.2. Analisis Bivariat
1. Jenis analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa bivariat komparatif kategorik yang akan dilakukan pada setiap variabel.
2. Mengingat bahwa lingkar leher merupakan data yang konstan sehingga tidak dapat dilakukan analisis statistik.
Pada tabel 4.5. dibawah tentang hubungan jenis kelamin dengan EDS didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yang positif EDS yaitu
sebanyak 27 orang 61.3 dan pada perempuan sekitar 50 orang 52.
Karakteristik Jumlah
Persentase Hasil kuesioner ESS:
EDS Non EDS
77 63
55 45
Tabel 4.5. Hubungan jenis kelamin dengan EDS
Keterangan : uji chi-square
Pada tabel 4.6. dibawah tentang hubungan indeks massa tubuh dengan EDS dapat dilihat bahwa mahasiswa yang mengalami EDS dengan
kategori IMT underweight terdapat sebanyak 5 orang 41.6 dan mahasiswa dengan IMT normal terdapat sebanyak 48 orang 59.2,
sedangkan pada mahasiswa dengan kategori IMT overweight ditemukan sebanyak 11 orang 45.8 serta mahasiswa yang obesitas terdapat sekitar
13 orang 56.5 yang positif EDS.
Tabel 4.6. Hubungan IMT dengan EDS
Keterangan : chi-square
Tabel 4.7. di bawah tentang hubungan riwayat tonsilektomi dan hipertrofi tonsil dengan EDS menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang
mengalami EDS dengan riwayat tonsilektomi adalah 5 orang 50 sedangkan jumlah mahasiswa tanpa riwayat tonsilektomi adalah 72 orang
55.3 namun yang tidak mengalami EDS pada mahasiswa dengan
Jenis Kelamin
ESS p-value
EDS n
Non EDS n
Laki-laki Perempuan
27 61.3 50 52
17 38.6 46 47.9
0,306
Indeks Massa Tubuh ESS
p-value EDS
n Non EDS
n
Underweight Normal
Overweight Obesitas
5 41.6 48 59.2
11 45.8 13 56.5
7 58.3 33 40.7
13 54.1 10 43.4
0,514
riwayat tonsilektomi terdapat 58 orang 44.6 serta yang tidak pernah melakukan operasi tonsilektomi sekitar 5 orang 50.
Pada keadaan hipertrofi tonsil mahasiswa dengan ukuran tonsil T1 terdapat sebanyak 49 orang 52.1, ukuran tonsil T2 sebanyak 14 orang
60.8 dan 10 orang 76.9 dengan ukuran T3 yang mengalami EDS. Selain itu, mahasiswa yang tidak mengalami EDS pada ukuran tonsil T1
terdapat 45 orang 47.8, T2 terdapat 9 orang 39.1, T3 terdapat 3 orang 23 dan ukuran T4 hanya terdapat 1 orang.
Tabel 4.7. Hubungan keadaan tonsil dengan EDS
Keterangan : Fisher’s Exact test 1 sided
Fisher’s Exact test 2 sided Kolmogorov-Smirnov Z
Dari tabel 4.8. dibawah tentang hubungan riwayat merokok dan olahraga dengan EDS dapat terlihat bahwa jumlah yang mengalami EDS
dengan riwayat merokok adalah 5 orang 71.4 dan yang tidak merokok 72 orang 54.1 sedangkan pada mahasiswa yang tidak mengalami EDS
dengan adanya kebiasaan merokok terdapat 2 orang 28.5 serta yang tidak merokok terdapat 61 orang 45.8
Keadaan Tonsil ESS
p-value EDS
n Non EDS
n Riwayat tonsilektomi:
Positif Negatif
5 50 72 55.3
5 50 58 44.6
0,754 0,496
Hipertorfi tonsil:
T1 T2
T3 T4
49 52.1 14 60.8
10 76.9 45 47.8
9 39.1 3 23
1 100 0,620
Mahasiswa EDS dengan frekuensi olahraga 1xminggu terdapat sebanyak 23 orang 44.2, frekuensi 2xminggu sebanyak 16 orang
69.5, dan frekuensi ≥ 3xminggu sebanyak 15 orang 65.2 serta yang tidak olahraga terdapat sebanyak 23 orang 54.7. Pada mahasiswa
yang tidak mengalami EDS dapat terlihat bahwa sekitar 29 orang 55.7 dengan frekuensi 1xminggu, sebanyak 7 orang 30.4 dengan frekuensi
2xminggu, dan 8 orang 34.7 dengan frekuensi ≥ 3xminggu serta 19 orang 45.2 yang tidak berolahraga.
Tabel 4.8. hubungan kebiasaan merokok dan olahraga dengan EDS
K
Keterangan : Fisher’s test 1 sided
Fisher’s test 2 sided Chi-Square
Dari tabel 4.9. dibawah tentang hubungan ukuran lidah dan mallampati score dengan EDS dapat terlihat bahwa yang mengalami EDS
dengan makroglosi terdapat sebanyak 11 orang 47.8 sedangkan yang normoglosi sebanyak 66 orang 56.4. Mahasiswa non EDS dengan
ukuran lidah normal terdapat sebanyak 51 orang 43.5 sedangkan yang memiliki lidah besar terdapat sebanyak 12 orang 52.1.
Selain itu, ditemukan bahwa mahasiswa dengan EDS pada klasifikasi mallampati score terdapat sebanyak 24 orang 52.1 untuk
Variabel ESS
p-value EDS
n Non EDS
n Merokok:
Positif Negatif
5 71.4 72 54.1
2 28.5 61 45.8
0,458 0,311
Riwayat olahraga:
1xminggu 2xminggu
≥ 3xminggu Tidak olahraga
23 44.2 16 69.5
15 65.2 23 54.7
29 55.7 7 30.4
8 34.7 19 45.2
0,146