Excessive Daytime Sleepiness EDS

2.9. Kerangka Konsep

Keterangan : : area penelitian Kelainan otot faring Ukuran leher yang besar Jenis kelamin Indeks massa tubuh Riwayat tonsilektomi Riwayat merokok Makroglosi Kebiasaan olahraga Gangguan pernapasan saat tidur Gejala utama : mendengkur keras dan hipersomnolensi Pemeriksaan subjektif : Epworth sleepness scale ESS Excessive daytime sleepness EDS Obstructive sleep apnea OSA Obstruksi jalan napas atas Rongga nasal Naso-orofaring Hipofaring Deviasi septum Hipertrofi konka Tonsil Palatum Dasar lidah Rhinitis alergi

2.10. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala Excessive Daytime Sleepness EDS 1 Timbulnya rasa mengantuk pada siang hari Epworth Sleepiness Scale ESS Mahasiswa mengisi kuesioner ESS kemudian dari hasil pengisian skornya akan ditotalkan dan di interpretasikan 1. Nilai 10 tidak mengalami EDS 2. Nilai ≥ 10 mengalami EDS Nominal Indeks Massa Tubuh IMT 1 Skala pengukuran berat badan sesuai tinggi badan IMT didapat dengan mengetahui berat badan BB dan tinggi badan TB responden IMT = BB TB 2 1. 18.5 kgcm 2 underwieght 2. 18.5-22.9 kgcm 2 Normal 3. ≥ 23 kgcm 2 Overwieght 4. ≥ 25 kgcm 2 Obesitas Ordinal Lingkar Leher 1 Besaran lingkar leher Kaliber merk seca Pengukuran dilakukan setinggi tulang krikoid dan kemudian mengelilingi seluruh leher 1. 43 cm 2. 43 cm Nominal Olahraga Frekuensi olahraga setiap minggu Kuesioner demografi Mengisi kuesioner demografi untuk frekuensi olahraga 1. Frekuensi 1xminggu 2. Frekuensi 2xminggu 3. Frekuensi ≥ 3xminggu Ordinal Merokok Individu yang sedang memiliki kebiasan merokok Kuesioner demografi Pemberian kuesioner demografi 1. Merokok 2. Tidak merokok Nominal Makroglosi Besaran lidah terhadap rongga mulut Tongue edge crenation Mallampati score Pemeriksaan fisik THT 1. Terdapat Tongue edge crenation dan tidak terdapat tongue edge crenation 2. Mallampati Class I, II,III, IV Ordinal Tonsilektomi Individu dengan riwayat pembedahan tonsil Kuesioner demografi Spaltel togue Pemberian kuesioner demografi dan pemeriksaan THT 1. T0 2. Tidak T0 Nominal Deviasi septum Pergeseran septum dari garis tengah pada rongga hidung Rinoskopi anterior Pemeriksaan THT 1. Deviasi septum 2. Tidak deviasi septum Nominal Hipertrofi konka Pembengkakan dari konka inferior pada dinding lateral nasal Rinoskopi anterior Pemeriksaan THT 1. Hipertrofi konka 2. Eutrofi konka Nominal Hipertofi tonsil 1 Pembesaran tonsil faringeal Spaltel tongue Pemeriksaan THT 1. T1 2. T1 Nominal

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang cross sectional

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan Februari 2013- september 2013 di kampus FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3. Populasi Peneltian

3.3.1. Populasi Target

Populasi target untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1. Kriteria Inklusi

 Mahaiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.2. Kriteria Eksklusi

- Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan klinik 2007, 2008, 2009 31