Hubungan kebiasaan merokok dan olahraga terhadap EDS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa prevalensi EDS pada mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 dengan penilaian Epworth Sleepiness Scale adalah 55 dari seluruh populasi. Analisa bivariat pada faktor risiko yang mempengaruhi EDS sebagai gejala utama dari OSA yaitu; jenis kelamin, IMT, kebiasaan olahraga, merokok, riwayat tonsilektomi, hipertrofi tonsil, makroglosia, mallampati score, hipertrofi konka dan deviasi septum tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan p 0,05 karena beberapa dari faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor lainnya dan keadaan ini merupakan hal yang multifaktorial. 5.2. Saran Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya diperlukan : 1. Jumlah sampel yang lebih luas untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai EDS. 2. Penelitian lanjutan yang menghubungkan antara variabel-variabel lain selain yang terdapat pada penelitian ini dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. 3. Penelitian lanjutan mengenai faktor risiko EDS pada populasi yang berbeda. 4. Kategorisasi ukuran lingkar leher yang dapat mempengaruhi keadaan EDS pada remaja di Indonesia. 50 Daftar Pustaka 1. Sihombing CR. Prevalensi Obstructive sleep apnea pada pengemudi taxi “X” di Jakarta yang mendengkur dan faktor-faktor yang berhubungan. Jakarta: FKUI; 2008. P. 133-135 2. Rahman UB, Handoyo, Rahadi P. Hubungan obesitas dengan risiko Obstructive Sleep Apnea OSA pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 2012 Febrauari; 81: 44-48 3. Lam CM. Jamie, Sharma SK, Lam B. Obstructive sleep apnoea: definition, epidemiology natural history. Indian J Med Res 131 2010 Fabruary: 165-168 4. Epstein LJ, Kristo D, Strollo PJ, Friedman N, Malhotra A, Patil SP. et al. Clinical guideline for the evaluation, management and long-term care of obstructive sleep apnea in adult. Journal of clinical sleep medicine 2008 March; 53: 263-264 5. Astuti P, Yunus F, Antariksa B. Prevalensi dan gejala obstructive sleep apnea OSA pada pasien asma. J Indon Med Assoc 2011 Juli; 617: 273- 275 6. Cahyono A, Hermani B, Mangunkusumo E, Perdana RS. Hubungan obstructive sleep apnea dengan penyakit sistem kardiovaskuler. Jakarta : FKUI; 2011. P. 2-8 7. Smyth C. The Epworth Sleepiness Scale ESS. New York: MW Johns; 2012 8. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamental of Anatomy Physiology. 9th ed. USA: Pearson; 2012. p. 814-819 9. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: Wiley; 2009. p. 875-879 10. Sumardi, Hisjam B, Ryanto BS, Budiono E. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2347-2348. 11. Lalwani AK. Current Diagnosis Treatment Otolaryngology Head and Neck Surgery. 3ed ed. USA: McGraw Hill; 2010. p. 557-565