hanya digunakan sebagai retorika politik.
20
Kita harus menghentikan Pancasila sebagai retorika politik. Jadikan Pancasila sebagai acuan masyarakat dalam berbangsa
dan bernegara.
21
b. Gagasan Kebangsaan Said Agil Siradj dalam Mendirikan Bamusi
Kebhinekaan merupakan karakter dasar yang membentuk bangsa Indonesia. Kita tidak memungkiri keberadaannya karena sudah melekat dalam diri negara kita.
Bhineka Tunggal Ika merupakan rumusan yang paling pas untuk mempertemukan dan mengharmoniskan anak-anak bangsa yang terdiri dari suku, bahasa, agama, adat
istiadat, dan bahkan ideologi. Pengakuan terhadap realitas sosial kebhinekaan juga mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bferbangsa dan bernegara.
22
Ketua PBNU Said Agil Siradj mengatakan, kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikultural, yakni mengakui dan menerima
keberadaan kultur-kultur yang lain dan hidup berdampingan secara rukun dan damai.
23
Dalam al-Quran sama sekali tidak dipermasalahkan soal sistem pemerintahan. Tapi yang adal adalam al-Quran adalah menegakan keadilan,
kebersamaan, kesehjahteraan, kemanusiaan, kesetaraan, dan gotong royong.
24
20
Majalah Bulanan baitul Muslimin, Wawancara Prof. DR. Ah mad Syafii Ma’arif
21
Majalah Bulanan baitul Muslimin, Wawancara Prof. DR. Ahmad Syafii Ma’arif
22
Majalah Bulanan baitul Muslimin, Hal. 17
23
Majalah Bulanan baitul Muslimin, Wawancara Prof. DR. Said Agil Siradj
24
Majalah Bulanan baitul Muslimin, Wawancara Prof. DR. Said Agil Siradj
3. Tujuan Bamusi
a. Tujuan umum 1
Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. 2
Membangun masyarakat Indonesia yang religius dan Pancasilais. a.
Tujuan khusus 1
Mewujudkan masyarakat muslim Indonesia yang berwawasan kebangsaan. 2
Memperjuangkan aspirasi masyarakat muslim Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan asas, jati diri dan watak .
3 Membentuk masyarakat muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki kepribadian, dan menjunjung tinggi kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
25
25
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Baitul Muslimin Indonesia, Asip Organisasi.
51
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Strategi Dakwah Politik Baitul Muslimin Indonesia
Sebagai organisasi sayap dari partai yang dikenal sekular tetapi menyandang identitas Islam, Bamusi semenjak resmi berdiri pada Maret 2007 lalu, merupakan
organisasi yang mengakomodir kalangan-kalangan Islam dari berbagai golongan yang bergabung dengan PDI Perjuangan. Bamusi secara aktif berperan dan terlibat
dalam komitmen yang kuat untuk berpartisipasi dan mensukseskan setiap agenda sosial-politik yang dihadapi oleh PDI Perjuangan, terutama dalam rangka
memenangkan calon kepala daerah serta calon presiden dan Calon anggota dan calon anggota legislatif yang diusung oleh PDI Perjuangan.
1
Dalam hal ini Bamusi memiliki peran yang sangat strategis dalam menjangkau masyarakat yang bergama
Islam ataupun kalangan-kalangan masyarakat religius.
1. Identifikasi Isu
Adanya isu-isu yang dianggap merugikan PDI perjuangan dalam setiap politik yang dihadapinya, terutama pada pilkada-pilkada di beberapa daerah, sebagai partai
nasionalis dan jauh dari kesan religius, sulit bagi PDI Perjuangan untuk menyentuh masyarakat Islamis, terlebih lagi pada kasus Pilkada DKI Jakarta, keputusan untuk
mengusung kandidat non Muslim untuk berlaga pada Pikada DKI Jakarta yang
1
Draft Rekomendasi Rapat Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia, Surabaya, 6-7 Juli 2013, Arsip Organisasi.
mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Bamusi dalam mensukseskan kandidatnya tersebut. Dengan identitas Islam yang
melekat pada Bamusi, maka wilayah-wilayah yang kuat pengaruh Islamnya atau wilayah yang merupakan basis dari partaiIslam terentu.
Pada tahap ini seluruh struktur Bamusi di setiap tingkatan kepengurusan baik DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting dengan peran DPP menyediakan ide
dan sumber daya tokoh agama yang sesuai dengan kondisi atau sosial-keagamaan masyarakat diwilayah yang akan dan sedang berlangsung agenda politik PDI
Perjuangan.
2
Untuk selanjutnya setiap hal-hal yang teridentifikasi mengenai kondisi sosial- keagamaan dan isu-isu mengenai agenda politik PDI Perjuangan di wilayah yang
sedang berlangsung agenda tersebut. Selanjutnya akan dianalisa dan disusun strategi untuk meng-counter isu yang merugikan kandidat-kandidat yang diusung oleh PDI
Perjuangan, untuk mensukseskan agenda politik PDI Perjuangan.
2. Counter Isu
Bamusi menganggap dakwah yang dilakukannya ditujukan untuk meluruskan pemahaman dan anggapan yang salah yang disebarkan oleh lawan politik ataupun
orang atau kelompok yang tidak suka dengan PDI Perjuangan, yang menggunakan Islam untuk mempengaruhi ataupun menggiring opini masyarakat dengan isu-isu
yang negatif terhadap PDI Perjuangan. Hal tersebut menurut Bamusi justru
2
Fraksi PDI Perjuangan, Pedoman Strategi Pemenangan Pemilu, Jakarta: DPP PDI Perjuangan, 2013, h. 12