mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Bamusi dalam mensukseskan kandidatnya tersebut. Dengan identitas Islam yang
melekat pada Bamusi, maka wilayah-wilayah yang kuat pengaruh Islamnya atau wilayah yang merupakan basis dari partaiIslam terentu.
Pada tahap ini seluruh struktur Bamusi di setiap tingkatan kepengurusan baik DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting dengan peran DPP menyediakan ide
dan sumber daya tokoh agama yang sesuai dengan kondisi atau sosial-keagamaan masyarakat diwilayah yang akan dan sedang berlangsung agenda politik PDI
Perjuangan.
2
Untuk selanjutnya setiap hal-hal yang teridentifikasi mengenai kondisi sosial- keagamaan dan isu-isu mengenai agenda politik PDI Perjuangan di wilayah yang
sedang berlangsung agenda tersebut. Selanjutnya akan dianalisa dan disusun strategi untuk meng-counter isu yang merugikan kandidat-kandidat yang diusung oleh PDI
Perjuangan, untuk mensukseskan agenda politik PDI Perjuangan.
2. Counter Isu
Bamusi menganggap dakwah yang dilakukannya ditujukan untuk meluruskan pemahaman dan anggapan yang salah yang disebarkan oleh lawan politik ataupun
orang atau kelompok yang tidak suka dengan PDI Perjuangan, yang menggunakan Islam untuk mempengaruhi ataupun menggiring opini masyarakat dengan isu-isu
yang negatif terhadap PDI Perjuangan. Hal tersebut menurut Bamusi justru
2
Fraksi PDI Perjuangan, Pedoman Strategi Pemenangan Pemilu, Jakarta: DPP PDI Perjuangan, 2013, h. 12
menyalahi ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, dan tugas Bamusilah untuk
menetralisir isu-isu tersebut. a.
Dikotomi Muslim-Non Muslim dalam Pilkada DKI Jakarta
Pilkada Gubernur DKI Jakarta yang digelar pada Oktober 2012 diikuti oleh lima pasang Calon Gubenur dan Wakil Gubernur, dari kelima pasangan calon
tersebut adalah, pertama Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, kedua Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria, ketiga Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama,
keempat Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini, kelima Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin, keenam Alex Nurdin-Nono Sampono.
Dari keenam pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut, PDI Perjuangan yang berkoalisi dengan Partai Gerindra mengusung
pasangan ketiga, yakni Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok. Jokowi merupakan Walikota
berprestasi di Kota Solo dan sangat populer, sedangkan Ahok merupakan Bupati Belitung Timur yang dikenal kritis dan tegas. Dimana dari kelima pasangan tersebut,
pasangan yang diusung PDI Perjuangan-lah yang yang menarik banyak perhatian. Tidak hanya Jokowi yang memang sangat populer dan menjadi nilai tampah bagi
peluang PDI Perjuangan, melainkan figur Ahok yang merupakan keturunan Tionghoa dan beragama Kristen, hal ini dianggap menjadi ganjalan untuk menghantarkan PDI
Perjuangan memenangkan Pilkada DKI Jakarta.