Studi Banding Proyek Sejenis

Gambar.2.16. Eksterir 3D Eugenides FoundationPlanetarium Planetarium Tabel 2.7. Standar Kapasitas Ruang Pusat IPTEK KEGIATAN RUANG LUAS m ″ PERSENTASE Peragaan 3.600-4.500 45 Teater 600-800 9 Toko dan Restoran 250-400 3 Pendidikan 800-1.200 10 Ruang publik 400-600 6 Ruang non publik 200-2.400 27 Jumlah 7.200-10.000 100 Sumber : ASTC Association of Science and Technology Center Fasilitas dalam skala kecil ini diakomodasikan untuk 300-400 pengunjung perhari. Kebutuhan besaran ruang bisa dibagi dalam beberapa lantaitingkat sesuai kebutuhan.

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis

A. Eugenides FoundationPlanetarium

Eugenides Foundation merupakan organisasi nonprofit yang berdedikasi dalam promosi edukasi sains di Yunani. Didirikan tahun 1956 dan membangun Eugenides Planetarium tahun 1969. Setelah renovasi tahun 2002 dan perluasan dan bisa mengakomodasi 280 penonton di bawah kubah proyeksi digital ang besar diameter 1420 m 2 . Dalam bangunan ini terdapat fasilitas seminar yang mengakomodasi peserta CAP 2007 dalam instalasi yang efisien dan luas. Seluruh fasilitas memiliki proyeksi dan AV modern, infrastruktur jaringan internet wireless. Ada area resepai yang sangat bagus dengan fasilitas skretariat peralatan dan telekomunikasi IT, telepon umum dan sebagainya. Berikut ini adalh dnah seluruh perencanaan ruang-ruang seminar. Universitas Sumatera Utara Adapun fasilitas ruang yang ada dalam planetarium ini adalah: 1. Lantai dasar Keterangan: 1. Exhibition Hall, 2. Planetarium Lobby, 3. Planetarium, 4. Toilet 5. Perpustakaan , 6. Main Entrance Reception Hall, 7. Cafe - Restoran, 8. Lobby, 9. Fasilitas Produksi 10. Planetarium, 11. Administrasi

1. Lantai Pertama

Gambar.2.17 Denah Lantai Dasar Gambar.2.18 Lobi Gambar 2.19 Teater Bintang Planetarium Gambar.2.20 Denah Lantai Pertama Universitas Sumatera Utara Keterangan: 1. Exhibition Hall, 2. Planetarium Lobby, 3. Toilet 4. Pepustakaan , 5. Big Amphitheater, 6. Kantor Administrasi, 7. Small Amphitheater

2. Lantai Kedua

Keterangan: 1. Exhibition Hall, 2. Old Planetarium dome, 3. BigAmphitheater, 4. W.C., 5. Library – Internet, 6. Ballroom, 7. Administration Offices Gambar.2.21 Denah Lantai Kedua Universitas Sumatera Utara Fasilitas seminar dalam Planetarium di antaranya: • Main Amphitheater 2. Ruang kelas 1 • Ruang seminar 1 Gambar.2.22 Main Amphitheater Gambar.2.23 Ruang kelas Gambar.2.24 Ruang seminar I Universitas Sumatera Utara • Ruang seminar 2 • Lobi lantai 1 dan 2

B. Planetarium Jakarta

Gambar.2.25 Ruang seminar 2 Gambar.2.26 Lobi Lantai 1 dan 2 Lokasi Planetarium Jakarta Gambar.2.27 Peta Lokasi Planetarium Jakarta Universitas Sumatera Utara Planetarium Jakarta dibangun oleh Pemerintah Indonesia mulai tahun 1964 atas gagasan Presiden Soekarno. Pada waktu itu Presiden sangat mengharapkan rakyat Jakarta pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya sedikit demi sedikit akan meningkat pengetahuannya mengenai benda-benda langit, gerhana, tata surya, galaksi dan sebagainya. Dalam tahun 1968 gedung planetarium dan pemasangan peralatan didalamnya berhasil diselesaikan dan pada tanggal 10 Nopember 1968 tahun itu pula gedung Planetarium diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan diresmikannya PKJ- Taman Ismail Marzuki. Kemudian pada tanggal 1 Maret tahun berikutnya Planetarium resmi dibuka untuk umum dan sejak itu masyarakat ibukota merasa memiliki satu-satunya sarana penambah pengetahuan dan relaksasi yang khas itu. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara. Planetarium Jakarta dibuka sebagai wujud kepedulian dan partisipasi kepada masyarakat terutama pelajar mahasiswa dalam bidang pendidikan, khususnya membantu meningkatkan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa di luar kurikulum sekolah extra curiculair. Kedepan, Planetarium Jakarta selalu berupaya meningkatkan penataan untuk mewujudkan impian konsep edutainment, yaitu mengemban misi dan visi Planetarium Observatorium sebagai tempat wisata pendidikan yang mengemban fungsi pendidikan edukasi sekaligus hiburan agar semakin diminati masyarakat, khususnya para pelajar. Planetarium Observatorium Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menambah wawasan yang sangat luas kepada pengunjung khususnya bidang ilmu pengetahuan astronomi, karena pertunjukan Planetarium yang sering disebut Teater Bintang menyajikan berbagai macam peristiwa alam jagat raya. Di dalam Teater Bintang ini pengunjung diajak mengembara ke Gambar.2.28 Eksterior Planetarium Jakarta Universitas Sumatera Utara berbagai planet yang sangat luas dan menakjubkan, sehingga pengunjung dapat memahami konsepsi tentang alam semesta dan sekaligus memahami akan kebesaran Maha Pencipta. Fasilitas di sekitar lokasi Planetarium Jakarta: Tabel 2.8. Fasilitas di sekitar lokasi Planetarium Jakrta A B C D E F A B C D E Treve Hotel BRI Jakarta Taman Ismail marzuki F Gedung Kesenian Jakarta F1 Hotel Marcopolo Hotel Gambar.2.29 Fasilitas sekitar Planetarium Universitas Sumatera Utara Gambar.2.30Suasana ruangPertunjukkan Citraganda Adapun fasilitas yang ada di Planetarium Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas multimedia citra ganda

Salah satu pertunjukan audiovisual yang sangat menarik dengan menggunakan media slide dipadu dengan media lainnya seperti audiotape. Citra atau gambar diproyeksikan pada layar datar, seperti layar bioskop pada umumnya. Gambar itu berasal dari media slide, pita audio. Pertunjukan citraganda pada mulanya masih menyuguhkan pengetahuan astronomi dan selanjutnya akan diperluas pada pengetahuan lainnya. Dengan media seperti ini sesungguhnya suatu pengetahuan dapat disuguhkan dengan cara menarik dan padat, sehingga manfaatnya sangat baik untuk membantu proses belajar-mengajar. Ini berarti suatu bentuk lain dari media edutainment yang dapat kita ciptakan.

2. Planetarium teater bintang

Berkapasitas sekitar 330 kursi, penonton dapat melihat peragaansimulasi langit baik langit siang maupun malam hari. Wajah langit tiruan ini diproyeksikan ke kubah setengah bola bergaris tengah 22 meter di atas penonton melalui proyektor Universarium Model VIII. Gambar.2.31 Teater bintang planetarium Jakarta Universitas Sumatera Utara Gambar.2.33. Fasilitas ruang pameran Gambar.2.32 Proyektor Universarium Model VIII TD buatan Carl Zeiss Planetarium Jakarta mengadakan acara-acara pertunjukan untuk rombongan murid sekolah dan juga untuk masyarakat umum. Acara-acara untuk murid sekolah dipersiapkan oleh staf planetarium dengan isi meliputi masalah-masalah pokok pelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah mereka. Astronomi, fisika, meteorologi dan geografi adalah pokok-pokok pelajaran ynag harus diberikan kepada murid sekolah untuk memahami Bumi dan ruang jagat raya. Planetarium memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian pemahaman ini, karena mempunyai kemampuan memvisualisasikan kejadian-kejadian di langit, yang tidak mungkin dikerjakan oleh guru di ruang kelas. Bahan-bahan pokok untuk tingkat Sekolah Dasar dan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama hampir sama meliputi: • Pengenalan benda-benda langit malam • gerak harian benda langit • perubahan fase bulan • gerhana matahari dan gerhana bulan • gerak semu matahari dan planet-planet • Bumi sebagai planet • matahari • tatasurya • penerbangan ke angkasa luar • bintang • galaksi bimasakti dan galaksi lainnya

3. Ruang pameran

Dalam ruangan ini disajikan materi dalam ujud lukisan, photo, miniatur benda langit, wahana antariksa, dsb. Gambar dan model miniatur adalah alat yang dapat digunakan untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai benda-benda langit. Jarak pemisah yang amat jauh dan Universitas Sumatera Utara Gambar.2.34 Fasilitas perpustakaan pengaruh angkasa dan keterbatasan mata membuat kita tak tahu banyak tentang sifat-sifat benda langit yang sebenarnya. Oleh karena itu gambar-gambar yang dipotret atau dideteksi oleh peralatan astronomi, baik yang dilakukan di Bumi maupun yang berada diangkasa dan ruang angkasa, besar manfaatnya untuk kita ketahui ciri-ciri yang tampak didalamnya. Model miniatur dapat membantu menjelaskan rupa, bentuk dan dimensi benda-benda yang ditirukan.

4. Perpustakaan

Dengan terdapatnya materi yang tentunya berkaitan erat dengan masalah astronomi. Keberadaan perpustakaan yang menghimpun bahan- bahan tertulis mengenai astronomi yang telah dirilis sejak planetarium mulai dibuka. Perpustakaan ini sebuah fasilitas yang mutlak diperlukan karena sebagian besar bahan acuan untuk menyusun programa berasal dari isi perpustakaan yang terdapat lebih dari 3.600 buah buku, majalah dan bentuk penerbitan lainnya sebagai koleksi perpustakaan. Jumlah itu akan terus bertambah melalui langganan majalah dan pembelian buku-buku terbitan baru.

5. Ruang peragaan

Biasa disebut ruang pertunjukan, semula berkapasitas 500 kursi yang ditempatkan melingkar menghadap proyektor ditengah-tengahnya. Pada wkatu digunakan ruangan ini tertutup rapat dan udara didalamnya diatur dengan sistem sirkulasi dari luar dan memakai mesin pendingin.

6. Fasilitas Kelas

Untuk menjalin interaksi lebih aktif antara pengunjung dan staf dalam penyebarluasan astronomi secara populer. Fasilitas kelas ini pula yang memungkinkan planetarium menyelenggarakan kegiatan lain seperti seminar dan penataran astronomi. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.35 Menara salah satu teropong bintang

7. Observatorium

Terdapat 3 teleskop yang memungkinkan mengadakan kegiatan pengamatan benda langit sebagai fungsi ke-observatorium-annya. Baik dalam bentuk penelitian observasi ilmiah skala kecil, kegiatan khusus untuk masyarakat umumawam peneropongan umum, maupun gabungan keduanya sebagai partisipasi aktif untuk memupuk minat masyarakat. Dalam hal ini, fungsi Planetarium Observatorium adalah sebagai tempat wisata pendidikan edutainment : pendidikan dan hiburan. Jadwal peneropongan untuk pengunjung peneropong umum disusun dengan jadwal mempertimbangkan kondisi cuaca. Dalam 1 tahun Planetarium mengadakan kegiatan ini sebanyak 36 kali pada bulan-bulan tertentu apabila cuaca memungkinkan dan tidak memungut biaya. Juga tidak menutup kemungkinan mengadakan kegiatan ini di luar jadwal yang biasa karena ada peristiwa astronomis, khususnya dalam bidang pengamatan benda-benda langit. Gambar.2.37 Kegiatan Peneropongan Bintang Gambar.2.36 Teleskop Refraktor dan Reflektor yang ada di Planetarium Jakarta Universitas Sumatera Utara Gedung observatorium yang atapnya berbentuk kubah merupakan cirinya yang khas, lebih didasari oleh persyaratan teknis, yakni agar dapat diputar ke berbagai arah dan menimbulkan hambatan yang kecil terhadap tiupan angin serta sirkulasi udara di atas teropong bintang tidak terlalu acak Jadwal Pertunjukan : Selasa - Jumat : setiap 16:30 Sabtu, Minggu dan Sabtu Libur Nasional : setiap 10:00, 11:30, 13:00, dan 14:30 Jumat Libur Nasional : Setiap : 10:00, 11:30, 13:00, 15:00, 16:30 Senin : TUTUP untuk pemeliharaan Harga Tiket Masuk : Anak-anak Rp. 3,500 Dewasa Rp. 7,000 Alamat Planetarium Jakarta : Jl. Cikini Raya No. 73 , Taman Ismail Marzuki TIM

C. Abrams Planetarium

Planetarium Abrams berlokasi di kampus Michigan State University dan merupakan sarana pendidikan astronomi dan luar angkasa untuk daerah pusat Michigan. Planetarium Abrams dibuka pada tahun 1963. bangunan aslinya dirancang oleh Ralph Calder Associates dari Detroit. Planetarium ini memiliki kubah perunggu berdiameter 20 m yang dikelilingi oleh bangunan bata 1 tingkat tanpa jendela. Pada tahun 1995, ditambahkan jendela untuk memberi karakter pada bangunan. Tipa bagian bangunan telah direnovasi dari konstruksi aslinya, yang masing-masing bagian kini mewakili kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang. Gambar.2.38 Tampak depan Abrams Planetarium Universitas Sumatera Utara Bangunan ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

1. Aula ekshibisi dengan counter buku dan souvenir

Entrance dari Planetarium Abrams langsung menuju ke Aula Ekshibisi seluas 330 m 2 dan diperuntukkan bagi kepentingan ekshibisi yang dirancang untuk mendukung pertunjukkan di teater Bintang. Aula Ekshibisi, aula ini merupakan daerah pelayanan untuk pengunjung yang menunggu masuk ke teater Bintang. Aula ini juga berisi counter souvenir dan kantor utama yang digunakan setiap hari beroperasinya planetarium. Aula ekshibisi ini baru mengalami renovasi untuk lebih memoderenkan penampilannya. Dimulai dari desain langit-langit yang baru dan juga penataan display yang mencakup foto-foto astronomi.

2. Gallery blacklight dengan benda-benda seni astronomi

Blacklight Gallery, sebagai bagian dari pameran planetarium, pengunjung dapat mengunjungi Blacklight Gallery yang menampilkan lukisan astronomi. Galeri pahatan ini mengelilingi teater Bintang. Lukisan-lukisan besar menggunakan cat fluoresens dan diterangi oleh cahaya ultraviolet digantung di dinding berwarna hitam pada galeri. Warnanya bercahaya dan menimbulkan penerangan tersendiri dalam kegelapan sehingga membiasakan mata pengunjung sebelum memasuki teater. Gambar.2.39 Entrance Aula Ekshibisi Abrams Planetarium Gambar.2.40 Gallery Blacklight Abrams Planetarium Universitas Sumatera Utara Gambar.2.42 Proyektor digistar Abrams Planetarium

3. Teater bintang

Dengan kubah berbentuk hemispherical, teater ini memiliki system Digistar, yaitu proyektor berbasis computer graphics. System ini lebih baik daripada system konvensional dan dapat menyajikan simulasi 3 dimensi. Sky Theater Teater Bintang, teater bintang memiliki 17 m dan dikelilingi oleh kubah proyeksi berbentuk hemispherical yang juga berdiameter 17 m. Kubah ini terbuat dari alumunium berlubang yang di cat putih dan berfungsi layar dari proyektor Digistar II dan proyektor slide lain yang diletakkan di sekitar teater. Teater ini menampung 150 penonton dengan pengaturan kursi di atas karpet teater. Proyektor Digistar, Teater Planetarium Abrams mengguanakan system proyektor Digistar yang menggantikan proyektor Spitz ISTP yang dipasang tahun 1963. System proyeksi ini merupakan yang pertama di dunia yang berbasiskan teknologi display computer graphics. Proyektor menggunakan display dengan layar datar monokrom berdiameter 17,5 cm, mirip dengan layar computer. Sebuah lensa berbentuk mata ikan terletak di atas untuk memperbesar tampilan dan memfokuskannya ke kubah. Planetarium buka untuk umum setiap hari dari pukul 08.30 sampai 12.00 dan pukul 13.00 sampai 16.30. Pertunjukkan untuk umum diadakan pada hari jumat dan sabtu malam serta minggu sore. Berikut adalah susunan staf Planetarium Abrams : • Direktur • Manager • Koordinator pendidikan • Koordinator produksi • Pegawai kantor • Presenter acara Gambar.2.41 Teater bintang Sky Theatre Abrams Planetarium Universitas Sumatera Utara Gambar.2.43 Hayden Planetarium Gambar.2.44 Teater Bintang Hayden Planetarium • Weekend cashier • Kasir

D. Hayden Planetarium

Hayden Planetarium terletak di Museum of Natural History Newyork, Amerika. Setiap tahun planetarium ini mengajak pengunjung melakukan perjalan yang menegangkan melalui ruang dan waktu untuk mengeksplorasi tubrukan kosmik, hypersonic impact yang membawa evolusi dunia yang berkelanjutan dan dinamis. Hayden Planetarium tidak sama dengan planetarium lain yang ada di dunia. Pada puncak dari setengah lengkungan Hayden, Teater luar angkasa yang paling berteknologi maju dam eksistensinya akan menggunakan kemajuan teknologi visual termasuk Proyektor Bintang Zeiss untuk menciptakan pertunjukkan duniawi, realism, dan kesenangan yang tidak sejajar. Dengan system definisi tinggi, Hayden Planetarium merupakan simulator reality virtual yang paling kuat dan luas di dunia. Fasilitas yang tersedia di Hayden Planetarium adalah:

1. Teater Bintang

System digital kubah memberikan informasi astronomi dan data tersebut disimpan ke dalam Silicon Graphics® Onyx2™ InfiniteReality2™, salah satu supercomputer terbesar yang menciptakan simulasi visual dan tenaga yang ekivalen yang digunakan oleh NASA. Saat software Digital Galaxy dinyalakan, supercomputer dari Planetarium Hayden menyalakan peta galaksi 3 dimensi dan diproyeksikan pada kubah. The Onyx2 memiliki 28 unit prosesor pusat dan dapat menyimpan sampai 2.000 gigabytes dan dapat terus memproses data sebesar 14 gigabytes – sama dengan kemampuan 200 komputer desktop. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.45 Big Bang Hayden Planetarium Gambar dari komputer kubah digital dengan keluaran dari beberapa alat lain termasuk proyektor bintang Zeiss Mark IX dan sebuah Omniscan all-dome laser menampilkan gambar-gambar tajam dengan warna yang terang. Bagian lantai di tengah tempat meletakkan proyektor Zeiss, system proyektor slide dan laser Omniscan dapat diturunkan untuk menciptakan ruangan yang lebih besar di dalam teater. Kontrol tata suara berupa speaker subwoofer dipasang di masing-masing kursi penonton yang menimbulkan efek vibrasi.

2. Big Bang

Di bagian bawah dari setengah Lengkungan Hayden terdapat Big Bang, dimana para pengunjung akan dibawa ke masa awal waktu dan luar angksa, mengalami pengalaman yang dramatis, rekreasi multisensory dari saat-saat pertama di dunia. Dari sini, pengunjung melanjutkannay dengan perjalanan yang sangat member inspirasi yaitu perjalanan evolusi dunia dengan mengikuti jalur Harriet dan Heilbrunn Cosmic-suatu jalur miring yang mengambil evolusi kosmik melalui 13 juta tahun. The Big Bang berdiameter 15 m yang berisi layar yang berdiameter 12 m pada sebuah ‘mangkuk’ besar dengan kedalaman 2,6 m tempat dimana para pengunjung berkumpul, berdiri diatas plexiglass. Ruangan ini mempertunjukan laser, efek pencahayaan, sebuah display LED, narasi dan efek tata suara dimana pengunjung benar- benar membayangkan kejadian asal mula terciptanya jagad raya.

3. Food Court

Food court museum terletak dilantai bawah dengan kapasitas 450 orang pengunjung dan memiliki akses langsung ke Rose Center. Fasilitas ini menawarkan menu makanan hangat dan dingin yang buka setiap hari dari pukul 11.00 sampai 16.45. The Planetarium Shop, menjual Souvenir, instrument sains dan barang-barang lain yang bertema luar angkasa, ditempatkan dilantai bawah Rose Center. Kemudian ada Satellite Shop yang dirancang untuk anak-anak dan bertempat dilantai 1 Rose Center yang menjual mainan dan permainan luar angkasa.

4. Administrasi dan pemesanan tiket 5. Museum shopping and dining

Universitas Sumatera Utara Gambar.2.46 Adler Planetarium Museum ini buka setiap harinya, pukul 10.00 sampai 17.45 dan khusus hari Jum’at buka sampai pukul 20.45. Museum tutup pada hari besar. Pertunjukkan luar angkasa dilaksanakan setiap hari Minggu sampai Kamis dan Sabtu, setiap pertunjukkan selama 30 menit, mulai pukul 10.30 sampai 16.30. Khusus hari Jum’at, mulai pukul 10.30 sampai 19.30. Untuk perpustakaan, hanya buka pada pukul 14.00 sampai pukul 17.30 .

6. Perpustakaan museum 7. Planetarium Shop

The Planetarium Shop, menjual souvenir, instrumen sains dan barang-barang lain yang bertema luar angkasa, ditempatkan di lantai bawah Rose Center. Kemudian ada Satellite Shop yang dirancang untuk anak-anak dan bertempat di lantai 1 Rose Center yang menjual mainan dan permainan luar angkasa. Saat sampai di sini, pintu masuk berarah ada di sisi utara Museum di jalan West ke 81, di bagian barat Central Park. Akses juga dapat dicapai melalui Museum dari Central Park West di Jalan ke 79. Sekaligus museum ini dilengkapi dengan Cosmic Shop, yang dibuat untuk anak-anak dan berlokasi di lantai ke dua, dilengkapi dengan mainan dan game yang berhubungan dengan ruang angkasa. Museum Shop utama terletak di Museum dekat Central Park Barat, yang merupakan ruang retail tripleks yang spektakuler, memadukan bermacam-macam merchandise dari seluruh dunia yang merefleksikan pameran Museum yaitu kebudayaan manusia, kealamian dunia dan dunia.

E. Museum Astronomi dan Planetarium Adler

Museum Astronomi dan Planetarium Adler dibangun di kota Chicago dan dirancang pertama kali oleh Ernest A. Grunsfeld Jr. dan selesai dibangun pada tahun 1931, Universitas Sumatera Utara Gambar.2.47 Denah Adler Planetarium kemudian di renovasi kembali dengan berbagai penambahan ruang dan bentuk serta penampilan oleh Lohan Associates. Teras Utara dan Teras Selatan, melalui teras ini pengunjung dapat melihat pemandangan ke arah danau dan ke kota Chicago sehingga pengunjung dapat melihat skyline kota. Teras ini juga digunakan untuk kegiatan fotografi dan pengamatan langit secara langsung melalui 3 buah teleskop. Lobby, l pengunjung ini sangat unik karena pintunya menghadap ke arah barat san terbuat dari kaca sehingga apabila matahari sedang berada di barat, maka sinar matahari yang menembus kaca pintu akan membentuk cahaya seperti pelangi yang terproyeksi ke dinding. Fasilitas yang ada di Adler Planetarium adalah:

1. Plaza Sundial

Pada ruang terbuka ini terdapat patung perunggu setinggi 4m yang bernama Man Enters the Cosmos yang dibuat oleh pematung Henry Moore. Patung ini telah melengkapi keanggunan entrance planetarium sejak tahun 1980. Patung ini berbentuk garis ekuator matahari. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.48 Sundial Adler Planetarium Gambar.2.49 Art Wood Sphere Adler Planetarium

2. Galeri Astronomi Dunia

Berdasarkan sejarah pertama kali dipelajarinya astronomi yaitu sejak zaman kuno, galeri ini mempertunjukkan beberapa kebudayaan dunia yang memulai pemikiran tentang asal usul jagad raya.

3. Atwood Sphere

Merupakan planetarium Chicago tertua yang dibangun pada tahun 1913. Sphere ini berdiameter 5 m dengan 692 lubang berbentuk pada permukaan metalnya yang membuat cahaya masuk dan menunjukkan posisi bintang-bintang di langit. Atwood Sphere ini dipertujukkan dalam galeri.

4. Cyber Space

Merupakan galeri yang berbasis komputer, galeri ini mempertunjukkan ekshibisi interaktif dan ada kegiatan cyber class room untuk meng-up date informasi tentang astronomi.

5. Galeri Pesawat Luar Angkasa

Galeri ini di buka pada 10 Mei 2001 dan diadakan untuk menghormati penerbangan bersejarah Alan B. Shepard pada tahun 1960 dalam pesawat luar angkasa NASA. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.51 Milky Way Adler Gambar.2.52Pritzker Cosmology Gallery Adler Planetarium

6. The Milky way Galaxy

Merupakan galeri yang mengajak pengunjung untuk mengalami perjalanan dalam galaksi Bimasakti dan evolusinya. Pengunjung akan melakukan tur 3 dimensi.

7. Pritzker Cosmology Gallery

Merupakan gallery yang berisi gambar-gambar perubahan kosmis dalam penelitian astronomi selama 1000 tahun. Galeri ini juga menampilkan teleskop-teleskop yang pertama sekali digunakan. Gambar.2.50 Galery Pesawat Luar angkasa Adler Planetarium Universitas Sumatera Utara Gambar.2.53 Sky Theatre dan Proyektornya Gambar.2.54 Star Rider Theatre Adler

8. Sky Theater

Pada teater ini pengunjung akan terkesima dengan teater yang memproyeksikan langit yang berbintang pada kubah dengan diameter 22 m. Teater ini menggunakan proyektor Zeiss yang telah ada sejak tahun 1930 dan menampung 300 orang penonton.

9. Star Rider Theater

Teater ini menggunakan teknik interaktif computer graphics pertama di dunia. Di dalam teater ini pengunjung juga dapat mengatur petualangan mereka dengan alat kontrol yang terletak di tangan kursi. Teknologi 3 dimensi yang digunakan pada teater ini sama dengan yang digunakan pada simulasi penerbangan pesawat militer dan komersial.

10. America’s Courtyard

Pada ruang terbuka disamping planetarium ini terdapat patung yang menggambarkan pergantian musim, semangat dari para astronom kuno dan bentuk spiral dari galaksi. 11. Observatorium Doane Observatorium ini diselesaikan pembangunannya tahun 1977 oleh Ralph E. Doane dan memilki teleskop reflector 20 inci dengan computer controlled dan kamera CCD yang digunakan untuk kegiatan pengamatan public dan kelas astronomi. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.55 Kafe Galileo

12. Kafe Galileo

Di kafe ini terlihat pemandangan skyline kota Chicago dan menawarkan menu- menu menarik untuk pengunjung museum. Kafe ini juga dapat digunakan untuk acara pribadi pada saat malam hari yang menyediakan menu makan malam dan pemandangan cahaya kota yang indah.

13. Adler’s Gift Shop

Toko ini menyediakan mainan unik, boneka binatang, permainan dan puzzle, teleskop, CD ROMS astronomi, buku dan instrument serta artifak bersejarah. Toko ini juga menjual perhiasan berbentuk bintang dan pakaian. Maka dari lima studi banding yang telah diuraikan, dapat dibuat resumenya berdasarkan fasilitas yang terdapat di masing-masing proyek. Resume dari lima proyek di atas adalah sebagai berikut: Tabel 2.9 Resume dari studi banding proyek sejenis No. Nama proyek Fasilitas Kapasitas dan diameter kubah teater bintang m Kekurangan kelebihan 1. Eugenides Foundation Planetarium − Exhibition Hall − Planetarium sky theatre − Perpustakaan − Cafe-Restoran − Ruang administrasi − Amphitheatre Mengakomo- dasi 280 penonton di bawah kubah proyeksi digital ang besar Kekurangan: − Fasilitas hiburan kurang − Bentuk yang monoton, kurang menarik Kelebihan: − Banyak terdapat fasilitas seminar sebagai fasilitas Universitas Sumatera Utara − Perpustakaan- internet − Ballroom − Ruang kelas − Ruang seminar diameter 1420 m. edukatif − Seluruh fasilitas memiliki proyeksi dan AV modern, infrastruktur jaringan internet wireless 2. Planetarium Jakarta − Fasilitas multimediacitra ganda − Teanter bintang − Ruang pameran − Perpustakaan − Ruang kelas − Ruang Peragaan − Observatorium Kapasitas 330 kursi, kubah setengah bola bergaris tengah 22 meter Kekurangan: − Bentuk yang monoton, dan kurang menarik − Tidak adanya jalur antrean membuat tangga masuk ke dalam menjadi agak ricuh ketika jadwal pertunjukan sudah hampir dimulai Kelebihan: − Terletak di kawasan Taman Ismail Marzuki merupakan tempat wisata dan bisa menarik banyak pengunjung 3. Abrams Planetarium − Aula sekshibisi − Galery Blacklight − Teater bintang Teater ini menampung 150 penonton, kubah proyeksi berbentuk hemispherical yang juga berdiameter 17 m.. Kekurangan: − Bentuk yang monoton, kurang menarik Kelebihan: − Terdapat galeri Backlight yang terdapat lukisan-lukisan besar menggunakan cat fluoresens dan diterangi oleh cahaya ultraviolet digantung di dinding planetarium berwarna hitam. Warnanya bercahaya dan menimbulkan penerangan tersendiri dalam kegelapan sehingga membiasakan mata Universitas Sumatera Utara pengunjung sebelum memasuki teater 4. Hayden Planetarium − Teater bintang − Big Bang − Food court − Administrasi − Museum − Perpustakaan − Planetarium shop Kapasitas 450 orang, kubah berdiameter 15 m Kekurangan: - Kelebihan: − Terdapat fasilitas big bang yang membuat pengunjung dapat merasakan langsung terjadinya jagad raya − Lokasinya dekat Central Park yang merupakan hutan kota, sangat baik untuk pengamatan benda langit − Hayden Planetarium merupakan simulator reality virtual yang paling kuat dan luas di dunia. 5. Adler Planetarium − Plaza sundial − Galeri astronomi dunia − Artwood sphere − Cyber space − Galeri pesawat luar angkasa − The milkway Galaxy − Pritzker Cosmology Gallery − Sky theater teater bintang − Star rider theater − America’s courtyard − Observatorium menampung 300 orang penonton dengan diameter 22 m. Kekurangan: - Kelebihan: − Lokasi di tepi danau dan pengunjung dapat melihat pemandangan ke arah danau dan ke kota Chicago sehingga pengunjung dapat melihat skyline kota − Terdapat plaza yang dapat menjadi ruang terbuka bagi pengunjung − Banyak galeri yang menampilkan pameran interaktif Universitas Sumatera Utara doanne − Kafe Galileo − Adler’s gift shop Universitas Sumatera Utara

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian Tema

Tema yang dipilih untuk kasus proyek ini adalah Arsitektur Metafora, terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Metafora. Berikut beberapa pengertian tema : • Arsitektur Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab. 7 Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. 8 Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. 9 • Metafora Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan perbandingan. Metafora berasal dari bahasa latin yaitu “Methapherein” yang terdiri dari 2 buah kata yaitu “metha” yang berarti: setelah, melewati dan pherein yang berarti : membawa. Secara etimologis diartikan sebagai pemakaian kata- kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. 10 Arsitektur metafora adalah perancangan bangunan yang menggunakan perumpamaan atau kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya. 11 Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan.. 12 7 Encyclopaedia Britannica, www.tripod.com 8 Vitruvius, De Arhcitectura 9 id.wikipedia.orgwiki 10 http:sukmahadi.blogspot.com200907metafora-dan-arsitektur.html 11 Charles Jenks, ‘The Languages of Post Modern’ 12 Anthony C. Antoniades, 1990, Phoetic of Architecture Universitas Sumatera Utara