Tinjauan Terhadap Astronomi Tinjauan Fungsi

2.3. Tinjauan Fungsi

2.3.1 Tinjauan Terhadap Astronomi

Astronomi, yang secara etimologi berarti “ilmu bintang” dari Yunani: άστρο, + νόμος, adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit dan di luar Bumi, juga proses yang melibatkan mereka. a Cabang-cabang astronomi Astronomy dipisahkan ke dalam cabang. Perbedaan pertama di antara ‘teoretis dan observational’ astronomi. Pengamat menggunakan berbagai jenis alat untuk mendapatkan data tentang gejala, data yang kemudian dipergunakan oleh teoretikus untuk ‘membuat’ teori dan model, menerangkan pengamatan dan memperkirakan yang baru. Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan ‘subyek’, biasanya menurut daerah angkasa misalnya Astronomi Galaksi atau ‘masalah’ seperti pembentukan bintang atau kosmologi; atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai. Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat dengan tak sempurna, selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum. Pembagian Astronomi Berdasarkan Subyek atau Masalah: Keterangan: • Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya. Astronomi Evolusi Bintang Fisika Bintang Ilmu Planet Pembentukan Galaksi dan Evolusi Astronomi Eksragalaksi Fisika Galaksi Kosmologi Pembentukkan Bintang Diagram 2.1 Cabang ilmu astronomi Universitas Sumatera Utara • Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain. • Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda sebagian besar galaksi di luar galaksi kita. • Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka. • Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya. • Fisika bintang: penelitian struktur bintang. • Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa. • Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri. Disiplin lain yang mungkin dipertimbangkan sebagian astronomi: • Arkheoastronomi • Astrobiologi • Astrokimia Dalam astronomi, informasi sebagian besar didapat dari deteksi dan analisis radiasi elektromagnetik, foton, tetapi informasi juga dibawa oleh sinar kosmik, neutrino, dan, dalam waktu dekat, gelombang gravitasional lihat LIGO dan LISA. Pembagian astronomi secara tradisional dibuat berdasarkan rentang daerah spektrum elektromagnetik yang diamati: 1. Astronomi optikal menunjuk kepada teknik yang dipakai untuk mengetahui dan menganalisa cahaya pada daerah sekitar panjang gelombang yang bisa dideteksi oleh mata sekitar 400 – 800 nm. Alat yang paling biasa dipakai adalah teleskop, dengan CCD dan spektrograf. 2. Astronomi inframerah mengenai deteksi radiasi infra merah panjang gelombangnya lebih panjang daripada cahaya merah. Alat yang digunakan hampir sama dengan astronomi optik dilengkapi peralatan untuk mendeteksi foton infra merah. Teleskop Ruang Angkasa digunakan untuk mengatasi gangguan pengamatan yang berasal dari atmosfer. Astronomi radio memakai alat yang betul- betul berbeda untuk mendeteksi radiasi dengan panjang gelombang mm sampai cm. Penerimanya mirip dengan yang dipakai dalam pengiriman siaran radio yang memakai radiasi dari panjang gelombang itu. Universitas Sumatera Utara b Sejarah Astronomi Pada bagian awal sejarahnya, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan benda di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo . Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah; melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari. Penelitian astronomi hampir berhenti selama abad pertengahan, kecuali penelitian astronom Arab. Pada akhir abad ke-9 astronom Muslim al-Farghani Abu’l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani menulis secara ekstensif tentang gerakan benda langit. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12. Pada akhir abad ke- 10, observatorium yang sangat besar dibangun di dekat Teheran, Iran, oleh astronom al- Khujandi yang mengamati rentetan transit garis bujur Matahari, yang membolehkannya untuk menghitung sudut miring dari gerhana. Di Parsi, Umar Khayyām Ghiyath al-Din Abu’l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami menyusun banyak tabel astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Kalender Julian dan mirip dengan Kalender Gregorian. Selama Renaisans Copernicus mengusulkan model heliosentris dari Tata Surya. Kerjanya dipertahankan, dikembangkan, dan diperbaiki oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Kepler adalah yang pertama untuk memikirkan sistem yang menggambarkan dengan benar detail gerakan planet dengan Matahari di pusat. Tetapi, Kepler tidak mengerti sebab di belakang hukum yang ia tulis. Hal itu kemudian diwariskan kepada Isaac Newton yang akhirnya dengan penemuan dinamika langit dan hukum gravitasinya dapat menerangkan gerakan planet. Bintang adalah benda yang sangat jauh. Dengan munculnya spektroskop terbukti bahwa mereka mirip matahari kita sendiri, tetapi dengan berbagai temperatur, massa dan ukuran. Keberadaan galaksi kita, Bima Sakti, dan beberapa kelompok bintang terpisah hanya terbukti pada abad ke-20, serta keberadaan galaksi “eksternal”, dan segera sesudahnya, perluasan Jagad Raya dilihat di resesi kebanyakan galaksi dari kita. Kosmologi membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan model Ledakan Dahsyat yang didukung oleh pengamatan astronomi dan eksperimen fisika, Universitas Sumatera Utara seperti radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, Hukum Hubble dan Elemen Kosmologikal. Untuk sejarah astronomi yang lebih terperinci, lihat sejarah astronomi.

2.3.2 Tinjauan Terhadap Planetarium