Sejarah Planetarium Peralatan – peralatan Planetarium

Hal-hal yang dapat dipelajari : 1. Planetarium memiliki alat-alat untuk menunjang fungsinya dalam menggambarkan tata surya dan antariksa. Alat-alat ini perlu diketahui jenis-jenisnya dan cara kerjanya secara umum agar tahu lebih jelas kebutuhan ruang dalam desain planetarium. 2. Planetarium memiliki observatorium dalam hubungannya dengan fungsinya sebagai sarana penelitian dan pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Fungsi ini juga harus diketahui secara gamblang dan dapat mendukung proses desain secara keseluruhan.

1. Sejarah Planetarium

Planetarium mulanya adalah alat peraga mekanik untuk memperlihatkan pergerakan benda-benda langit seperti bintang, planet, Bulan, dan matahari. Hingga abad ke-19, planetarium berarti alat peraga mekanik yang disebut orrery. Proyektor planetarium yang pertama dibuat pada tahun 1919 berdasarkan ide Walther Bauersfeld dari Carl Zeiss. Pada bulan Agustus 1923, proyektor pertama yang diberi nama Model I dipasang di pabrik Carl Zeiss di Jena. Bauersfeld untuk pertama kali mengadakan pertunjukan di depan publik dengan proyektor tersebut di Deutsches Museum, München, 21 Oktober 1923. Deutsches Museum menjadi planetarium pertama di dunia setelah proyektor dipasang secara permanen pada bulan Mei 1925. Di awal Perang Dunia II, proyektor dibongkar dan disembunyikan. Setelah Deutsches Museum yang hancur akibat Perang Dunia II dibangun kembali, proyektor Model I kembali dipasang pada 7 Mei 1951.

2. Peralatan – peralatan Planetarium

Proyektor planetarium di produksi dalam beberapa jenis , masing- masing mempunyai kekuatan fokus tertentu yang akan mempengaruhi besaran kubah layar. Jenis – jenis proyektor : 1. Jenis kecil , digunakan untuk besar layar dengan diameter 6m, 8m, dengan kapasitas 30-90orang . 2. Jenis sedang , digunakan untuk besar layar dengan diameter 12.5m, 15m, dengan kapasitas 120-300 orang. 3. Jenis besar , digunakan untuk besar layar dengan diameter 20m, 23m, 25m, degan kapasitas 250-600 orang. Universitas Sumatera Utara Besar kubah layar mempengaruhi besar kapasitas penonton yang dapat ditampung,walaupun hal ini juga di pengaruhi oleh susunan kursi dan pemilihan sistem lantaidatar atau miring .Dalam perencanaan Planetarium ini dipakai proyektor jenis besar dengan pertimbangan memakai kapasitas yang besar ,sehingga masih cukup untuk menampung kenaikan jumlah penonton. Peralatan: 1. proyektor utama .instrumen proyektor utama terdiri dari sistem lensa ,lampu berdaya besar dan motor penggerak yang dirancang untuk menempatkan posisi bintang, planet, matahari, bulan secara presisi pada layar kubah. Proyektor ini terletak dibawah dan tidak terhalang. Persyaratan teknis proyektor: • Harus disimpan dalam ruang bebas debu. Maka ruang perlu dikondisikan. • Kelembapan tidak boleh lebuh dari70 • Suhu berkisar 15 C – 30 C 2. Proyektor pembantu.Letaknya dapat ditempatkan di sekitar proyektor utama .proyektor ini terdiri dari : 1. Proyektor shooting star 2. Proyektor efek pelangi 3. Proyektor komet 4. Proyektor panorama proyektor meteor 5. Proyekyor slide 6. Proyektor efek 3. Peralatan omnimax Pada prinsipnya serupa proyektor film biasa, tetapi ukuran film lebih besar yaitu : 70mm dengan lensa khusus.Posisi film yang diputar adalah secara horizontal , karena itu di perlukan tempat khusus untuk film tersebut sehingga ukuran ruang proyektor menjadi jauh lebih besar. Persyaratan teknis ruang proyektor : a. Ruang bebas debu dan getaran b. Kelembapan 50 c. Suhu ruang 20c d. Perlu fasilitas air dan udara untuk pendingin

3. Sistem Operasi Planetarium