Gambar.3.1 Kawasan Museum of Fruit
Dengan sifat-sifat dari ilmu astronomi diharapkan dapat mebuat bentuk bangunan lebih dikenal dan dapat menimbulkan persepsi berdasarkan siapa yang melihatnya. Dalam
penerapannya bangunan ini akan menggunakan tema metafora yang diharapkan dapat menggambarkan fungsi dari bangunan ini. Dan juga sebagai media publikasi dan
mengiklankan ilmu astronomi itu sendiri dan kegiatan yang ada di dalamnya agar lebih diminati oleh masyarakat umum.
3.5. Studi Banding Tema
A. Museum of Fruit
Salah satu perancang yang menggunakan metafora sebagai konsep rancangannya adalah
Itsuko Hazegawa. Tema ini tampak pada salah satu karyanya yaitu Museum of Fruit yang berlokasi di
Jepang tepatnya di kota Yamanshi. Bangunan ini didirikan pada tahun 1996, berfungsi sebagai
museum dan green house dengan material baja dan kaca www.greatbuildings.com.
Berlokasi sekitar 30 km dari Gunung Fuji, Museum of Fruit berada pada salah satu daerah
gempa bumi yang paling aktif di dunia. Pusat pengetahuan ini memiliki tiga struktur shell yang terbuat dari baja dengan tinggi sampai 20 meter dan bentang 50 meter yang
dihubungkan oleh bangunan bawah tanah. Sebagian dari dome ini dilapisi kaca dan terbentuk dari baja yang berbentuk pipa.
Dimensi typical adalah 40 meter dengan bentang 20 meter www.arup.com.
Gambar.3.2 Site Plan Museum of Fruit
Universitas Sumatera Utara
Gambar.3.3 Sifat-sifat buah dan bibit ditampilkan pada Museum of Fruit
Gambar.3.4 Bentuk bibit yang disebar pada penataan massa bangunan
Kompleks bangunan ini terdiri dari tiga massa utama, yaitu: Fruit Plaza, green house, dan workshop. Ketiga massa ini ditata menyebar seolah-olah berupa bibit yang
disebar di sebuah lahan. Kehadiran metafora terlihat pada
bangunan yang menjadi obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Pada bangunan ini, sang
perancang menghadirkan sifat-sifat buah dan bibit dalam bentuk bangunan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa bangunan Museum of Fruit ini merupakan perumpamaan Arsitektur sebagai
sebaran bibit dan buah. Bukan hanya bentuk buah atau bibit yang dimunculkan pada bentuk
arsitektural bangunan ini, tapi juga sifat-sifatnya. Hal inilah yang membuat bangunan ini dikatakan memiliki tema metafora dan bukannya analogi atau mimesis. Terlebih lagi
bentuk dan sifat buah atau bibit yang diambil tersebut sesuai dengan fungsi bangunannya yaitu sebagai Museum buah-buahan. Jadi dalam pencapaian ide bentuknya, Itsuko
Hazegawa mentransfer sifat-sifat buah dan bibit ke dalam bangunan. Bangunan ini menggunakan tema metafora dengan kategori combine metaphor.
Bangunan Museum of Fruit menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan
idenya sekaligus juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan. Bagaimana
cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya. Pada Museum of Fruit,
perancang mentransfer sifat-sifat dan bentuk dari bibit danbuah buahan serta tumbuh-tumbuhan
yang lain. Itsuko Hazegawa berusaha menampilkan metafora dari kekuatan serta perbedaan buah-buahan, sebuah landscape
purba yang tersembunyi dalam jiwa manusia. buah-buahan tampak pada museum, sementara kekayaan hubungan budaya dan sejarah antara manusia dan buah bisa
disimbolkan dengan cara menyebarkan lahan bibit dan menjadi makmur dalam lingkungan tertentu serta pencampurannya bisa dilihat sebagai metafora hidup berdampingan dengan
Universitas Sumatera Utara
Gambar.3.6 Bangunan Sidney Opera Sydney damai pada daerah yang bermacam2 di dunia, simbiosis manusia dan binatang, dan
pemeliharaan alam. Tampilan keseluruhan bangunan merupakan “new age village”.
B. Sidney Opera House
Sydney Opera House berdiri di atas tanah seluas 2,2 Ha dan luas
bangunan 1,8 Ha dengan bentang bangunan 185 m x 120 m dan
ketinggian atap mencapai 67 meter di atas permukaan laut. Atap
terbuat dari 2194 bagian beton precast yang masing-masing
seberat 15,5 ton. Selain dapat dikategorikan
berdasarkan kiasan obyeknya, sebuah karya arsitektur bisa memiliki multi-interpretasi bahasa metafora bagi yang
melihatnya. Sydney Opera House adalah salah satu contohnya. Sydney Opera House dirancang oleh Jørn Utzon, seorang arsitek kelahiran Denmark. Setiap orang yang melihat
karya arsitektur ini, akan menghasilkan berbagai macam interpretasi sesuai dengan pikiran masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa konsep metafora Sydney Opera House
berasal dari cangkang siput atau kerang. Ada pula yang berpendapat, karya arsitektur ini Gambar.3.5 Denah-denah Museum of Fruit
Universitas Sumatera Utara
adalah kiasan layar kapal yang sedang terkembang. Dan ada pula yang berpendapat, bagaikan bunga yang sedang mekar.
Sydney Opera House ini terletak di atas pelataran menjorok di tepian air, berdampingan dengan pelabuhan di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang
dulunya difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem oleh Jorn Utzon diubah menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang masa pada tahun 1957 untuk
memenuhi ambisi pemerintah setempat. Bentuknya yang melengkung berwarna putih menggunakan sistem struktur cangkang
shell system selaras dan seolah – olah seperti echo dari pelengkung jembatan Sydney ini merupakan sistem struktur ruang dimana dalam hal ini dinding tanpa tiang menyatu
dengan atap seperti pada rumah siput. Bentuk dan warna yang ditampilkan oleh sistem tersebut selain memberikan kesan sesuai dengan lingkungan, yaitu siput binatang laut,
didukung oleh lokasinya di tepian air yang sangat luas terbuka membuat Sydney Opera House terlihat monumental.
Sydney Opera House memiliki lebih dari 1000 ruang yang diantaranya adalah: •
Concert Hall, merupakan ruang utama terbesar dengan kapasitas 2679 orang •
Opera Theatre, teridir dari 1547 kursi •
Drama theatre, dengan kapasitas 544 orang •
Playhouse, Studio, reception Hall, Foyer, digunakan untuk seminar, kuliah, dengan kapasitas 398 orang
• Lima auditorium, lima studio, empat restaurant, enam bar theatre, 60 ruang ganti
perpustakaan, kantor administrasi dan ruang utilitas.
Gambar.3.7 Denah Sidney Opera Sydney
Universitas Sumatera Utara
Gambar.3.8 Detail atap Sidney Opera
Atap pada merupakan bentuk metafora dengan menerapkan system shell free form. Dimana bentuk shell
yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi terikat secara structural yang dalam hal ini bentuk geometri
tetap ada tetapi bukan merupakan factor utama. Dalam konteks Sydney Opera House, terdapat 3 unit
terpisah, semua beratap rumah siput unit yang besar bertumpuk dengan arah mencuat berlawanan mengarah
ke air dan lainnya ke darat. Unit opera terbesar disediakan 2700 tempat duduk, unit sedikit lebih kecil berdampingan sejajar 1500 tempat
duduk dan yang kecil agak terpisah didepan digunakan untuk restoran dan fasilitas pendukung lainnya.
C. Chapel Notre-Dame-Du-Haut-Ronchamp
Arsitektur Kapel Ronchamp ini cukup kontroversial, lepas dari bentukan biasa gereja dan kapel yang pernah ada, secara keseluruhan dapat diinterpretasikan sebagai tangkupan
telapak tangan, kapal, merpati, bahkan topi Italia bahkan tampak seperti ibu dan anak.
Dinding – dinding kapel tidak ada yang lurus dan tegak seperti lazimnya bangunan pada umumnya tetapi semuanya merupakan komposisi dari dinding meliuk – liuk berdenah
kurva. Diantara lengkungan tersebut ada tiga yang membentuk belahan silinder, digunakan untuk kapel lebih kecil, dindingnya menerus menjulang keatas membentuk menara.
Dinding sebelah barat melengkung seperti huruf J, ujung utara sangat tebal lebih dari 2 meter makin ke selatan selain makin tinggi mencuat ke atas juga semakin berkurang
tebalnya. Dinding sangat tebal ini diberi jendela besar kecil disusun bebas dengan komposisi seperti pada lukisan abstrak total karya pelukis De stijl dari Belanda.
Gambar.3.9 Fasad dan denah Chapel Notre Dame- Du-Haut-Ronchamp
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA SITE