karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Kita harus
menggunakan kuvet yang bertutup untuk pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya Khopkar, 2010.
4. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respons terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang Khopkar, 2010.
2.7.4 Hukum Lambert – Beer
Hubungan antara serapan radiasi dan panjang jalan melewati medium yang menyerap mula – mula dirumuskan oleh Bouguer 1729, meskipun kadang –
kadang dikaitkan kepada Lambert 1768. Hukum Bouguer dan hukum Beer mudah digabungkan menjadi suatu rumus yang nyaman. Kita pelajari bahwa
dalam mempelajari efek konsentrasi yang berubah – ubah terhadap absorpsi, panjang jalan melewati larutan dijaga agar konstan, namun hasil-hasil yang diukur
akan bergantung pada besarnya nilai konstan itu. Dengan perkataan lain, hukum Beer seperti tertulis k
4
= fb. Serupa pula hukum bouguer, dengan k
2
= fc. Substitusi hubungan mendasar ini kedalam hukum Bouguer dan hukum Beer
memberikan:
log = ��
� =
�. �. � log = ��
� =
�. �. �
Bouguer Beer Kedua hukum itu harus berlaku serempak pada sebarang titik, jadi
f.c.b = f.b. c
Keterangan: P
p : absorban serapan
fa : absorptivitas
c : konsentrasi
b : tebal kuvet Day, 2002.
Absorptivitas fa merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai larutan
sampel.Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi.Satuan a ditentukan oleh satuan c, jika satuan c dalam molar
M maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar disimbolkan dengan ε yang satuannya M
-1
cm
-1
.Jika c dinyatakan dengan persen beratvolume g100mL maka absorptivitas dapat ditulis dengan E dan juga seringkali ditulis dengan A
Rohman, 2007. Absorpsi energi direkam sebagai absorbans bukan transmitan seperti
dalam spektra inframerah. Absorban pada suatu panjang gelombang tertentu didefenisikan sebagai:
A = ���
�� �
dengan A= absorbans I
o
= intensitas berkas cahaya rujukan cahaya awal I = intensitas berkas cahaya contoh cahaya yang ditransmisikan setelah
melewati sampel Fessenden, 1982