3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut Lawrence Green 1980 dalam Notoatmodjo 2007, perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor predisposisi predisposing factors Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap individu terhadap
kesehatan, tradisi dan kepercayaan,nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, dan sebagainya.
b. Faktor pendukung enabling factors Faktor pendukung merupakan faktor pemungkin. Faktor ini bisa
sekaligus menghambat atau mempermudah niat suatu perubahan perilaku dan perubahan lingkungan. Faktor pendukung mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini pada hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya suatu perilaku, sehingga disebut sebagai
faktor pendukung c. Faktor penguat reinforcing factors
Faktor-faktor pendorong merupakan penguat terhadap timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu atau berperilaku. Suatu pujian, sanjungan
dan penilaian yang baik akan memotivasi, sebaliknya hukuman dan pandangan
negatif seseorang akan menjadi hambatan proses terbentuknya perilaku.
4. Perubahan Perilaku
Menurut Rogers
1974 yang
dikutip Notoatmodjo
2007, mengungkapkan bahwa terjadinya perubahan perilaku diawali dengan serangkaian
proses yang berurutan, yaitu : 1. Awareness kesadaran, yaitu proses menyadari adanya stimulus
objek. 2. Interest, yakni adanya ketertarikan pada stimulus yang diterima
3. Evaluation, ysitu proses menimbang baik dan tidaknya stimulus yang diterima.
4. Trial, yakni proses mencoba perilaku baru. 5. Adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO
yang dikutip oleh Notoadmodjo 2003 adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya
orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Salah satu upaya pemberian informasi yang dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan. Dalam
teori Skiner, yaitu “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respons, penyuluhan
merupakan bentuk stimulus. Setelah seseorang mengetahui stimulus, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya yang diharapkan adalah mempraktikkan apa yang diketahui atau
disikapinya dinilai baik. Inilah yang disebut tindakan practice, atau dapat juga dikatakan perilaku.
E. Penyuluhan 1. Definisi Penyuluhan
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku tidak mudah. Titik berat
penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan yang berkelanjutan. Dalam proses perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah
tidak semata-mata karena penambahan pengetahuan saja namun, diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus
kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan Lucie, 2005.
Dalam aspek kesehatan, Muninjaya 2004 memaparkan definisisi penyuluhan kesehatan sebagai penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Sedangkan dalam aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, George 1998 yang dikutip dalam