Gambaran Durasi Penggunaan Pestisida Uji Normalitas Uji Wilcoxon

4. Gambaran Frekuensi Penggunaan Pestisida

Distribusi petani paprika yang menggunakan pestisida berdasarkan frekuensi penggunaan pestisda dalam seminggu dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.4 Distribusi Petani Paprika Pengguna Pestisida di Desa Kumbo Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Tahun 2014 Frekuensi Penggunaan Jumlah Presentase 2 x minggu 31 94 4 x minggu 2 6 Total 33 100 Pada umumnya, petani paprika di Desa Kumbo menggunakan pestisida sebanyak dua kali dalam seminggu. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 31 petani menggunakan pestida dua kali dalam seminggu. Sedangkan dua petani lainnya menggunakan pestisida 4 kali dalam seminggu dikarenakan petani tersebut menangani lebih dari dua greenhouse.

5. Gambaran Durasi Penggunaan Pestisida

Distribusi petani paprika berdasarkan durasi penggunaan pestisda dalam setiap pemakainnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.5 Distribusi Petani Paprika di Desa Kumbo Berdasarkan Durasi Penggunaan Tahun 2014 Durasi Penggunaan Jumlah Presentase ± 2 jam 17 52 ± 4 jam 16 48 Total 33 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 17 petani menggunakan pestida selama kurang lebih dua jam. Sedangkan 15 petani lainnya menggunakan pestisida selama kurang lebih 4 jam. C. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Petani

1. Pengetahuan Petani a. Pengetahuan Petani Sebelum dan Setelah Penyuluhan

Pengetahuan petani paprika mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan Alat Pelindung Diri APD sebelum dan setelah penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.6 Pengetahuan Petani Paprika di Desa Kumbo Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Tingkat Pengetahuan Pretest Posttest n n Buruk 27 85 Cukup 2 6 Baik 3 9 32 100 Total 32 100 32 100 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebelum penyuluhan pretest, sebanyak 85 petani memiliki pengetahuan yang buruk. Setelah penyuluhan posttest, semua pengetahuan petani menjadi baik 100 . Berdasarkan hasil jawaban petani pada soal pengetahuan yang dilakukan sebelum penyuluhan lampiran 10, diketahui bahwa sebanyak 31 petani 94 menjawab salah pada soal tentang definisi dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Selanjutnya, pada pertanyaan tentang perlunya K3 diterapkan pada pekerjaan petani paprika yang menggunakan pestisida, hanya 7 petani yang menjawab benar. Pada pertanyaan tentang dampak pestisida, hanya 8 orang yang menjawab benar sedangkan pada pertanyaan tentang jalur masuk pestisida, sebanyak 16 petani yang menjawab benar.

b. Perubahan Pengetahuan Petani antara Sebelum dan Setelah Penyuluhan

Perubahan pengetahuan petani paprika mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan Alat Pelindung Diri APD setelah mendapat penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.7 Perubahan Pengetahuan Petani Paprika di Desa Kumbo antara Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Perubahan Pengetahuan Jumlah Presentase Menurun Tetap Meningkat 32 100 Total 32 100 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa setelah penyuluhan posttest, semua petani mengalami peningkatan pengetahuan 100. 2. Sikap Petani

a. Sikap Petani Sebelum dan Setelah Penyuluhan

Sikap petani paprika terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan Alat Pelindung Diri APD sebelum penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.8 Sikap Petani Paprika di Desa Kumbo Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Tingkat Pengetahuan Pretest Posttest n n Buruk 21 66 Cukup 10 31 Baik 1 3 32 100 Total 32 100 32 100 Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebelum penyuluhan pretest, sebanyak 66 petani memiliki sikap buruk. Setelah penyuluhan posttest, semua sikap petani menjadi baik 100 . Berdasarkan jawaban petani pada pretest soal sikap yang dilakukan sebelum penyuluhan lampiran 10, diketahui sebanyak 20 petani 63 menunjukkan sikap yang salah karena memberikan jawaban setuju pada pernyataan bahwa petani yang berpengalaman tidak perlu menggunakan APD. Sikap yang salah juga ditunjukkan oleh 16 petani 56 yang setuju bahwa pestisida tidak dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit. Kemudian, 29 petani 91 juga menunjukkan sikap yang salah dengan menjawab setuju bahwa masker dari kain sudah cukup melindungi petani dari bahaya pestisida.

b. Perubahan Sikap Petani antara Sebelum dan Setelah Penyuluhan

Perubahan sikap petani paprika mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan Alat Pelindung Diri APD setelah mendapat penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.9 Perubahan Sikap Petani Paprika di Desa Kumbo Setelah Mendapat Penyuluhan Tahu 2014 Perubahan Pengetahuan Jumlah Presentase Memburuk Tetap Membaik 32 100 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa setelah mendapat penyuluhan posttest, semua sikap petani membaik 100 .

3. Tindakan Petani Penggunaan APD a. Tindakan Petani Penggunaan APD Sebelum dan Setelah Penyuluhan

Tindakan petani penggunaan APD sebelum dan setelah mendapat penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.10 Penggunaan APD Petani Paprika di Desa Kumbo Sebelum dan Setelah Mendapat Penyuluhan Tahun 2014 Jenis APD Sebelum Penyuluhan Setelah Penyuluhan n n Pakaian Panjang 22 68 28 88 Masker 16 50 30 94 Penutup Kepala 6 18 18 56 Kacamata 4 12 Sarung Tangan 6 18 23 72 Sepatu Boot 12 38 Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah pengguna APD antara sebelum dan setelah penyuluhan. Petani yang memakai masker meningkat dari 50 menjadi 94. Sedangkan pada penggunaan kacamata hanya meningkat 12 4 petani.

b. Perubahan Tindakan Petani Setelah Penyuluhan

Berdasarkan observasi tindakan petani terkait penggunaan APD baik sebelum dan setelah penyuluhan, diperoleh hasil bahwa jumlah petani yang menggunakan APD mengalami peningkatan lampiran 8. Perubahan penggunaan APD antara sebelum dan setelah penyuluhan dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 5.1 Penggunaan APD Petani Paprika di Desa Kumbo antara Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat perubahan tindakan petrani terkait penggunaan APD. Secara keseluruhan, terjadi peningkatkatan jumlah penggunaan APD dengan presentase yang berbeda-beda. 22 16 6 6 28 30 18 4 23 12 5 10 15 20 25 30 35 Pakaian Pelindung Masker Penutup Kepala Kacamata Sarung tangan Sepatu Boot Sebelum Penyuluhan Setelah Penyuluhan D. Pengaruh Penyuluhan terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Petani Paprika terkait Alat Pelindung Diri APD dari Bahaya Pestisida Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap petani paprika digunakan analisis bivariat, yaitu analisis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini, variabel yang akan dianalisis yaitu perbedaan pengetahuan dan sikap petani antara sebelum dan setelah penyuluhan. Jenis uji test yang digunakan tergantung pada hasil uji normalitas data. Jika data berdistribusi normal maka jenis uji yang digunakan adalah Paired Sample T-test, jika data tidak berdistribusi normal maka jenis uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon.

1. Uji Normalitas

Peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan saphiro- wilk yaitu uji normalitas untuk sampel yang sedikit kurang dari 50. Data dikatakan normal jika nilai probabilitas lebih dari 0.05 P-Value α. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Data Skor Pengetahuan dan Sikap Petani Paprika Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Variabel Uji Normalitas saphiro- wilk P-Value Keterangan Pengetahuan Pretest 0,000 Tidak Normal Posttest 0,000 Tidak Normal Sikap Pretest 0,111 Normal Posttest 0,000 Tidak Normal Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa hanya skor sikap pretest yang berdistribusi normal dengan P-value sebesar 0.111 0.05. Skor sikap posttest dan skor pengetahuan pretest dan posttest tidak berdistribusi normal karena nilai P-value sebesar 0.000 0.05. Dengan demikian, analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.

2. Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon digunakan untuk memperoleh perbandingan skor pengetahuan dan sikap petani paprika antara sebelum dan setelah penyuluhan. Analisis dilakukan dengan memperhatikan nilai median, nilai minimun dan maksimum, serta nilai probabilitas P-value. Adapun nilai rerata dan simpang baku tidak dilaporkan karena data yang tidak berdistribusi normal, nilai rerata dan simpang baku tidak dapat mewakili data Dahlan, 2008. Hasil uji wilcoxon pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.12 Hasil Uji Wilcoxon Skor Pengetahuan dan Sikap Petani Paprika Sebelum dan Setelah Penyuluhan Tahun 2014 Variabel Median Minimum-Maksimum P-Value Pengetahuan Pretest 30 10 - 90 0,000 Posttest 100 80 - 100 Sikap Pretest 50 10 - 80 0,000 Posttest 100 90 - 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui perbandingan nilai median pada skor pengetahuan antara pretest dan posttest yaitu 30:100. Sedangkan perbandingan nilai median pada skor sikap antara pretest dan posttest yaitu 50:100. Dari uji statistik wilcoxon baik pada pengetahuan maupun sikap diperoleh P-value sebesar 0,000. Dengan demikian, pada alpha 5 terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap petani antara sebelum dan setelah penyuluhan. 75

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti yaitu : 1. Penelitian ini tidak menjelaskan hubungan karakterisitik petani umur, pendidikan, dll dengan pengetahuan, sikap dan tindakan petani. 2. Tidak ada kelompok kontrol. Dengan keterbatasan ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan pada penelitian berikutnya.

B. Pengetahuan Petani Paprika

Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dalam penelitian ini, pengetahuan petani paprika yang diukur mencakup pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 khususnya mengenai Alat Pelindung Diri APD dari bahaya pestisida. Pengetahuan petani diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum penyuluhan, 27 petani 80 berpengetahuan buruk, 2 petani 6 berpengetahuan cukup, dan hanya 3 petani yang berpengetahuan baik. Setelah penyuluhan, semua petani berpengatahuan baik.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

4 100 133

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Petani Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) DI Desa Pangkalan Karangrayung Grobogan.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN PETANI MENGGUNAAN ALAT Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa

0 0 13

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5