h. Antibiotik Contoh golongan antibiotik adalah senyawa kimia seperti penicillin yang
dihasilkan dari mikroorganisme. Golongan ini mempunyai efek sebagai bakterisida dan fungisida.
3. Alat Penyemprot Pestisida
Semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme
kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan semprot, yang dilakukan oleh nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang sangat
halus droplet. Menurut sumber tenaga yang digunakan untuk menggerakkan atau menjalankan sprayer tersebut, sprayer dibagi menjadi 2 kelompok Djojosumarto,
2004 yaitu : 1. Sprayer manual
Sprayer manual adalah sprayer yang digerakkan dengan tangan. Contoh sprayer manual adalah:
a. Trigger pump, yakni pompa tangan hand pump yang banyak digunakan untuk pengendalian hama di rumah tangga.
b. Bucket pump atau trombone pump dan garden hose sprayer, untuk mengendalikan hama dan penyakit di pekarangan.
c. Sprayer gendong otomatis pre pressurized knapsack sprayer, compression sprayer, yang banyak digunakan di bidang pertanian
d. Sprayer gendong yang harus dipompa terus-menerus Level operated knapsack sprayer, banyak digunakan di bidang pertanian Indonesia.
2. Sprayer tenaga mesin Sprayer tenaga mesin adalah sprayer yang digerakkan oleh tenaga mesin.
Contoh sprayer tenaga mesin adalah : a. Sprayer punggung bermesin motorized knapsack sprayer
b. Mesin pengkabut mist blower c. Power sprayer atau gun sprayer, yang digerakkan oleh motor stasioner
atau traktor. d. Sprayer-sprayer yang digerakkan atau dihubungkan dengan traktor
atau truk: boom sprayer, boomless sprayer, air blast sprayer. e. Sprayer yang dipasang pada pesawat udara untuk penyemprotan udara.
4. Penyemprotan Pestisida
Menurut Wudianto 2005, dalam melakukan penyemprotan perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Pilih volume alat semprot sesuai dengan luas areal yang akan disemprot. Alat semprot bervolume kecil untuk areal yang luas, tentu kurang cocok
karena pekerja harus sering mengisinya. b. Gunakan alat pengaman, berupa masker penutup hidung dan mulut, kaos
tangan, sepatu boot, dan jaket atau baju berlengan panjang.
c. Penyemprotan yang tepat untuk golongan serangga sebaiknya saat stadium larva dan nimfa, atau saat masih berupa telur. Serangga dalam stadium
pupa dan imago umumnya kurang peka terhadap racun insektisida. d. Waktu paling baik untuk penyemprotan adalah pada saat waktu terjadi
aliran udara naik thermik yaitu antara pukul 08.00-11.00 WIB atau sore hari pukul 15.00-18.00 WIB. Penyemprotan terlalu pagi atau terlalu sore
akan mengakibatkan pestisida yang menempel pada bagian tanaman akan terlalu lama mengering dan mengakibatkan tanaman yang disemprot
keracunan. Sedangkan penyemprotan yang dilakukan saat matahari terik akan menyebabkan pestisida mudah menguap dan mengurai oleh sinar
ultraviolet. e. Penyemprotan di saat angin kencang sebaiknya tidak dilakukan karena
banyak pestisida yang tidak mengena sasaran. Selain itu, penyemprotan tidak boleh melawan arah angin, karena pestisida bisa mengenai orang
yang menyemprot. f. Penyemprotan yang dilakukan saat hujan turun akan membuang tenaga dan
biaya sia-sia. g. Jangan makan dan minum atau merokok pada saat melakukan
penyemprotan. h. Alat penyemprot segera dibersihkan setelah selesai digunakan. Air bekas
cucian sebaiknya dibuang ke lokasi yang jauh dari sumber air dan sungai. i. Penyemprot segera mandi dengan bersih menggunakan sabun dan pakaian
yang digunakan segera dicuci.
5. Penyimpanan Pestisida