55
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen semu quasi experiment dengan menggunakan desain one group pretest and posttest design.
Bagan 4.1 Desain Penelitian
Pretest Treatment
Postest
T1 X
T2 Sumber : Suryabrata 2010
Keterangan : X : Treatment yaitu bentuk perlakuan intervensi yang diberikan kepada
kelompok eksperimen T1 : Pretest yaitu pengukuran yang dilakukan sebelum intervensi treatment
T2 : Postest yaitu pengukuran yang dilakukan setelah intervensi treatment Menurut Suryabrata 2010, hasil dari penelitian eksperimen semu merupakan
perkiraan yang mendekati hasil dari penelitian eksperimen sebenarnya true experiment. Dalam penelitian eksperimen semu, variabel yang seharusnya dikontrol
tidak dapat dikontrol, sehingga validitas penelitian tidak cukup memadai untuk disebut sebagai penelitian eksperimen yang sebenarnya.
Selanjutnya, Suryabrata 2010 juga menerangkan bahwa penelitian eksperimen semu dengan desain one group pretest and posttest design memiliki
kelebihan dan kekurangan pada validitas penelitiannya. Kelebihan desain ini yaitu; 1 Dapat mengontrol selection biases and mortality, dan 2 Dapat memberi landasan
untuk komparasi prestasi subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai perlakuan treatment. Adapun kelemahan desain ini yaitu; 1 Tidak ada jaminan bahwa
perlakuan treatment adalah satu-satunya faktor atau bahkan faktor utama yang menimbulkan perbedaan antara pretest dan posttest, dan 2 Terdapat beberapa
hipotesis tandingan probable error yang meliputi; history, maturation, testing effect, changing effect of instrumentation, statistical regression, dan selection biases and
mortality. Untuk meminimalisisir history yang merupakan salah satu hipotesis tandingan
probable error, maka garis waktu time line antara pretest, penyuluhan, dan posttest ditentukan dengan jarak yang relatif dekat. Pada penelitian ini, Pretest dilakukan satu
hari sebelum penyuluhan, sedangkan posttest dilakukan satu minggu setelah penyuluhan karena dalam tempo setelah penyuluhan hingga dilakukan posttest, petani
bisa saja mendapat paparan informasi dari sumber lain yang juga dapat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan petani. Untuk itu, penelliti berusaha
meminimalisir hal tersebut dengan cara mengadakan posttest pada tempo yang relatif pendek yaitu satu minggu setelah penyuluhan. Garis waktu time line pada penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Bagan 4.2 Garis Waktu Time Line Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian