Faktor-faktor yang Mempengeruhi Penyuluhan

b. Media elektronik sebagai saluran untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan memiliki jenis yang berbeda, antara lain: 1 Televisi: penyampaian informasi kesehatan dapat dalam bentuk sandiwara, diskusi, kuis, cerdas cermat seputar masalah kesehatan. 2 Radio: penyampaian pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tanya jawab, sandiwara radio, ceramah tentang kesehatan. 3 Video: penyampaian informasi kesehatan dengan pemutaran video yang berhubungan dengan kesehatan. 4 Slide dan Film strip c. Media papan Bill Board yaitu media yang dapat dipasang di tempat umum. Media papan ini juga mencakup pesan kesehatan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum.

4. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Penyuluhan

Menurut Notoatmodjo 2005, penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku melalui suatu kegiatan pendidikan nonformal. Oleh karena itu selalu saja ada berbagai kendala pelaksanaannya di lapangan. Secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan keadaan yang disebabkan oleh penyuluhan, diantaranya sebagai berikut: a. Keadaan pribadi sasaran Beberapa hal yang perlu diamati pada diri sasaran adalah ada tidaknya motivasi pribadi sasaran dalam melakukan suatu perubahan, adanya ketakutan atau trauma dimasa lampau yang berupa ketidakpercayaan pada pihak lain karena pengalaman ketidakberhasilan atau kegagalan, kekurangsiapan dalam melakukan perubahan karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dana, sarana dan pengalaman serta adanya perasaan puas dengan kondisi yang dirasakan sekarang. b. Keadaan lingkungan fisik Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam keberhasilan penyuluhan. c. Keadaan sosial dan budaya masyarakat Kondisi sosial budaya dimasyarakat akan mempengaruhi efektifitas penyuluhan karena kondisi sosial budaya merupakan suatu pola perilaku yang dipelajari, dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat dan diteruskan secara turun menurun, dan akan sangat sulit merubah perilaku masyarakat jika sudah berbenturan dengan keadaan sosial budaya masyarakat. d. Akifitas kelembagaan yang tersedia dan menunjang penyuluhan Peran serta lembaga terkait dalam proses penyuluhan akan menentukan efektifitas penyuluhan. Dalam hal ini lembaga berfungsi sebagai pembuat keputusan yang akan ditetapkan sehingga harus dilaksanakan oleh masyarakat. Kerangka Teori Kerangka teori dibawah ini mengacu pada dua teori, yaitu 1 Teori perubahan perilaku oleh WHO dalam Notoatmodjo 2003, dan 2 Teori yang mencangkup tiga domain perilaku pengetahuan, sikap, dan tindakan oleh Benyamin Bloom 1908 yang dikutip Notoatmodjo 2007. Perilaku tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri APD -------------------------------- - Pengetahuan Buruk - Sikap Negatif - Tindakan Tidak Tepat WHO : Perubahan Perilaku Pemberian Informasi ----------------------------- - Penyuluhan Councelling - Pendidikan education - Pelatihan trainning - Promosi Promotion Perilaku Menggunakan Alat Pelindung Diri APD -------------------------------- - Pengetahuan Baik - Sikap Positif - Tindakan Tepat 52

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini terdiri dari perilaku kelompok eksperimen petani paprika, penyuluhan, pretest, dan posttest. Kelompok eksperimen adalah obyek penelitian yang mendapat intervensi berupa penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 tentang Alat Pelindung Diri APD. Perilaku kelompok eksperimen diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah penyuluhan pretest dan postest. Variabel perilaku yang akan diukur mengacu pada teori Benyamin Bloom 1908 yang menyatakan bahwa perilaku manusia dibagi menjadi tiga domain ranah atau kawasan, yaitu kognitif cognitive, afektif affective dan psikomotor psychomotor. Dalam perkembangannya, teori ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni pengetahuan, sikap dan tindakan. Skema kerangka konsep dapat dijelaskan pada bagan 3.1 berikut _ :

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri Dalam Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

40 525 116

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

4 100 133

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Petani Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) DI Desa Pangkalan Karangrayung Grobogan.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN PETANI MENGGUNAAN ALAT Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa

0 0 13

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5