Lokasi dan Waktu Penelitian

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta batas tanda kadar 20 µgmL . Serapan dibaca pada panjang gelombang antara 200- 400 nm. 3.4.3. Pembuatan Kurva Baku Diltiazem hidroklorida ditimbang seksama 50,0 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambah aquadestilata sampai batas tanda kadar 500 μgmL sebagai larutan stok, diambil 4 mL larutan dengan mikropipet 1000 μL kemudian larutan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL kemudian ditambah aquadestilata sampai batas tanda kadar 20 µgmL. Dibuat seri konsentrasi 2, 4, 8, 12, 16, 20 ppm dengan cara diambil 1, 2, 4, 6, 8, 10 mL kemudian larutan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL. Setiap seri konsentrasi dibaca absorbansinya dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimal kemudian dibuat kurva y = bx + a, dimana y sebagai nilai dari hasil absorbansi dan x adalah sebagai kadar terukur. 3.4.4. Penetapan Kadar Dua puluh buah tablet atau kapsul lepas lambat diltiazem hidroklorida dipilih secara acak. Untuk sediaan berupa kapsul, cangkang dibuka dan granul dipisahkan. Masing-masing tablet dan granul kapsul yang telah dipisahkan digerus hingga didapatkan serbuk halus. Serbuk ditimbang setara dengan 100,0 mg diltiazem hidroklorida kemudian dimasukkan ke labu takar 100 mL, ditambahkan aquadestilata hingga tanda batas dan dikocok hingga homogen. Larutan kemudian disaring. Diambil 0,5 mL dari larutan ini, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan aquadestilata sampai tanda batas, dikocok sampai homogen. Diamati serapannnya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum diltiazem hidroklorida dalam aquadestilata. Penetapan kadar diltiazem hiroklorida dilakukan sebanyak tiga kali. Tiap tablet atau kapsul lepas lambat diltiazem hidroklorida mengandung tidak boleh kurang dari 90,0 dan tidak boleh lebih dari 110,0 dari jumlah diltiazem hidroklorida yang tertera pada labeletiket Depertemen Kesehatan R1, 2014.