Tablet yang Menggunakan Sistem Gabungan dan Difusi

18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Difusi zat aktif keluar inti merupakan mekanisme utama yang digunakan untuk memberikan zat aktif dalam bentuk lepas lambat. Dalam sediaan ini luas difusi relatif konstan terutama jika terjadi disolusi inti dan zat aktif berada dalam jumlah berlebihan. Dalam hal ini, faktor yang mengubah adalah hubungan panjang jalan difusi dalam hukum Fick pertama. Jika zat aktif telah banyak berdifusi keluar inti, cairan saluran cerna yang berpenetrasi harus melintasi jalan yang lebih panjang dan lebih berliku-liku untuk mencapai zat aktif yang masih ada. Zat aktif yang terlarut selanjutnya harus berdifusi keluar melalui jalan yang sama, tetapi telah mengalami perubahan tersebut. Jadi, faktor turuositas yang harus dicakup dalam persamaan menjelaskan pelepasan zat aktif Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

6. Tablet yang Menggunakan Sistem Osmosis

Tablet yang menggunakan pendekatan osmotik lepas lambat melalui osmosis disebut tablet osmotik. Salut sediaan ini benar-benar hanya merupakan suatu membran semipermeabel yang dapat dipenetrasi oleh air untuk melarutkan kandungannya, tetapi tidak dapat dipenetrasi oleh zat aktif. Zat aktif dan bahan pengencer diluent yang larut menciptakan tekanan osmotik dan menekan larutan zat aktif sehingga terpompa keluar dari lubang kecil dalam salut tablet. Kecepatan zat aktif terpompa kuluar dapat dikendalikan dengan mengatur komposisi inti bahan penyalut dan lubang penghantar Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

2.3.3. Mekanisme Pelepasan Zat Aktif

2.3.3.1. Sistem Difusi

Sistem difusi dicirikan oleh kecepatan pelepasan zat aktif yang bergantung pada difusi melalui suatu sawar membran inert. Sawar biasanya berupa polimer yang tidak larut. Secara umum, ada dua tipe atau subgolongan sistem difusi yang dikenal, yaitu sistem reservoir dan sistem matriks Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008. 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sistem Reservoir

Sistem reservoir dicirikan oleh suatu inti zat aktif yang dikelilingi oleh suatu membran polimer. Sifat membran menentukan kecepatan pelepasan zat aktif dari sistem. Proses difusi umumnya dijelaskan oleh persamaan dalam hukum Fick. Hukum Fick menjelaskan bahwa jumlah zat aktif yang melintasi suatu satuan bidang berbanding lurus dengan perbedaan konsentrasi lintas-bidang tersebut Gennaro, 2000 dalan Siregar, 2008. Dalam hukum ini dinyatakan bahwa zat aktif berdifusi melintasi suatu membran mengarah ke area yang memiliki konsentrasi lebih kecil dengan adalah perubahan zat aktif terus-meneruss, yang dinyatakan dalam jumlah waktu area Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

2. Sistem Matriks

Sistem matriks terdiri atas zat aktif yang terdispersi homogen dalam keseluruhan matriks polimer. Dalam model ini, zat aktif yang ada dalam lapisan luar yang terpajan larutan tangas bathing solution mula-mula terlarut dan kemudian terdifusi menyebar keluar matriks. Selanjutnya, antarmuka larutan tangas dan zat aktif padat bergerak ke arah bagian dalam. Supaya sistem difusi terkendali, laju disolusi partikel-partikel zat aktif di dalam matriks harus jauh lebih cepat daripada laju difusi zat aktif terlarut meninggalkan matriks Gennaro, 2000 dalan Siregar, 2008. Persamaan yang telah diuraikan oleh higuchi menjelaskan kecepatan pelepasan zat aktif yang terdispersi dalam suatu sistem matriks inert. ................................................................................................2.4 dM = Perubahan jumlah zat aktif yang dilepaskan per satuan luas Dh = Perubahan ketebalan daerah zona matriks yang tidak mengandung zat aktif lagi telah dikosongkan C o = Jumlah total zat aktif di dalam satu satuan volume matriks C s = Konsentrasi jenuh zat aktif dalam matriks