Tablet Dosis Berirama Teratur atau Dosis Berdenyut

17 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Tablet Dosis Kontinu

Tablet dosis kontinu memiliki faktor pengendali utama pelepasan zat aktif yang mirip dengan tablet dosis berirama teratur. Namun, pada tipe ini ada beberapa aspek penting, yaitu zat aktif dibuat tersedia dengan modus kontinu dan bukan berdenyut. Pelepasan zat aktif secara kontinu diperoleh dari zat aktif yang dibacam impregnated dalam suatu salut tipis film yang larut lambat; zat aktif tersedia setelah terjadi disolusi. Tipe sistem salut ini sangat mirip dengan penanaman zat aktif dalam matriks yang tidak larut. Perbedaannya, produk ini diformulasi dengan sistem mikroenkapsulasi partikel atau granul zat aktif, sedangkan tablet matriks diformulasi dengan cara yang berbeda Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

4. Tablet yang Menggunakan Sistem Difusi

Kebanyakan sediaan dalam kategori ini berupa salut tipis yang dikempa; inti zat aktif dimasukkan ke lubang cetak. Selanjutnya, bahan penyalut ditekan pada inti itu sehingga menghasilkan tablet salut tunggal. Cara lain, seluruh tablet atau partikel yang telah disalut diformulasi melalui teknik suspensi udara. Bahan penyalut yang digunakan adalah campuran etilselulosa dan metilselulosa. Dengan menggunakan bahan penyalut metilselulosa yang larut dan etilselulosa yang tidak larut, kulit tersisa akan tertinggal, yang kiranya akan memberikan suatu sawar penahan yang menjaga panjang lorong difusi zat aktif selalu konstan. Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

5. Tablet yang Menggunakan Sistem Gabungan dan Difusi

Tipe ini adalah sediaan yang memberikan bagian lepas lambat dengan dosis tertentu dalam beberapa jenis inti yang tidak larut yang telah dibacam dengan zat aktif. Inti selalu disalut dengan salut yang mengandung sebagain dosis untuk pelepasan segera setelah salut terdisolusi dalam lambung. Setelah proses ini terjadi, cairan dalam saluran cerna bebas menembus inti sehingga inti akan melepaskan zat aktif keluar dengan kecepatan lambat Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008. 18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Difusi zat aktif keluar inti merupakan mekanisme utama yang digunakan untuk memberikan zat aktif dalam bentuk lepas lambat. Dalam sediaan ini luas difusi relatif konstan terutama jika terjadi disolusi inti dan zat aktif berada dalam jumlah berlebihan. Dalam hal ini, faktor yang mengubah adalah hubungan panjang jalan difusi dalam hukum Fick pertama. Jika zat aktif telah banyak berdifusi keluar inti, cairan saluran cerna yang berpenetrasi harus melintasi jalan yang lebih panjang dan lebih berliku-liku untuk mencapai zat aktif yang masih ada. Zat aktif yang terlarut selanjutnya harus berdifusi keluar melalui jalan yang sama, tetapi telah mengalami perubahan tersebut. Jadi, faktor turuositas yang harus dicakup dalam persamaan menjelaskan pelepasan zat aktif Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

6. Tablet yang Menggunakan Sistem Osmosis

Tablet yang menggunakan pendekatan osmotik lepas lambat melalui osmosis disebut tablet osmotik. Salut sediaan ini benar-benar hanya merupakan suatu membran semipermeabel yang dapat dipenetrasi oleh air untuk melarutkan kandungannya, tetapi tidak dapat dipenetrasi oleh zat aktif. Zat aktif dan bahan pengencer diluent yang larut menciptakan tekanan osmotik dan menekan larutan zat aktif sehingga terpompa keluar dari lubang kecil dalam salut tablet. Kecepatan zat aktif terpompa kuluar dapat dikendalikan dengan mengatur komposisi inti bahan penyalut dan lubang penghantar Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.

2.3.3. Mekanisme Pelepasan Zat Aktif

2.3.3.1. Sistem Difusi

Sistem difusi dicirikan oleh kecepatan pelepasan zat aktif yang bergantung pada difusi melalui suatu sawar membran inert. Sawar biasanya berupa polimer yang tidak larut. Secara umum, ada dua tipe atau subgolongan sistem difusi yang dikenal, yaitu sistem reservoir dan sistem matriks Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.