19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Sistem Reservoir
Sistem reservoir dicirikan oleh suatu inti zat aktif yang dikelilingi oleh suatu membran polimer. Sifat membran menentukan kecepatan pelepasan zat aktif dari
sistem. Proses difusi umumnya dijelaskan oleh persamaan dalam hukum Fick. Hukum Fick menjelaskan bahwa jumlah zat aktif yang melintasi suatu satuan
bidang berbanding lurus dengan perbedaan konsentrasi lintas-bidang tersebut Gennaro, 2000 dalan Siregar, 2008. Dalam hukum ini dinyatakan bahwa zat
aktif berdifusi melintasi suatu membran mengarah ke area yang memiliki konsentrasi lebih kecil dengan adalah perubahan zat aktif terus-meneruss, yang
dinyatakan dalam jumlah waktu area Lieberman et al., 1990 dalam Siregar, 2008.
2. Sistem Matriks
Sistem matriks terdiri atas zat aktif yang terdispersi homogen dalam keseluruhan matriks polimer. Dalam model ini, zat aktif yang ada dalam lapisan
luar yang terpajan larutan tangas bathing solution mula-mula terlarut dan kemudian terdifusi menyebar keluar matriks. Selanjutnya, antarmuka larutan
tangas dan zat aktif padat bergerak ke arah bagian dalam. Supaya sistem difusi terkendali, laju disolusi partikel-partikel zat aktif di dalam matriks harus jauh
lebih cepat daripada laju difusi zat aktif terlarut meninggalkan matriks Gennaro, 2000 dalan Siregar, 2008.
Persamaan yang telah diuraikan oleh higuchi menjelaskan kecepatan pelepasan zat aktif yang terdispersi dalam suatu sistem matriks inert.
................................................................................................2.4 dM
= Perubahan jumlah zat aktif yang dilepaskan per satuan luas Dh
= Perubahan ketebalan daerah zona matriks yang tidak mengandung zat aktif lagi telah dikosongkan
C
o
= Jumlah total zat aktif di dalam satu satuan volume matriks C
s
= Konsentrasi jenuh zat aktif dalam matriks
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.3.2. Sistem Disolusi Terkendali
Sistem disolusi terkendali dapat dibuat menjadi sistem lepas lambat dengan cara membentuk lapisan-lapisan zat aktif yang disalut dengan lapisan
pengendali kecepatan, suatu pengantaran yang berirama teratur berdenyut dapat dicapai. Jika lapisan sebelah luar dengan cepat melepaskan dosis bolus zat aktif,
konsentrasi awal zat aktif dalam tubuh dapat ditetapkan dengan cepat sebelum waktu denyut selanjutnya. Walaupun bukan merupakan sistem pelepasan
terkendali yang sesungguhnya, sistem ini dapat menghasilkan efek biologis yang mirip. Metode pilihan yang dapat digunakan adalah dengan memberikan zat aktif
sebagai sekelompok butiran obat yang mempunyai ketebalan salut yang berbeda- beda. Karena butiran obat mempunyai ketebalan salut yang berbeda, pelepsan zat
aktif akan terjadi secara bertahap. Butiran obat yang memiliki ketebalan salut paling tipis akan menjadi dosis awal. Pemeliharaan konsentrasi zat aktif untuk
waktu berikutnya dicapai melalui pelepasan zat aktif dari salut yang lebih tebal Gennaro, 2000 dalam Siregar, 2008.
2.3.3.3. Bioerodibel dan Kombinasi Sistem Difusi dan Disolusi
Mekanisme pelepasan zat aktif dari silinder, sferik, dan lempeng erodibel yang sederhana telah diuraikan oleh Hopfenberg. Persamaan sederhana berikut
menjelaskan pelepsan zat aktif dari ketiga sistem erodibel Gennaro, 2000 dalam Siregar, 2008.
.........................................................................................2.5 n = 3 untuk sferik, n = 2 untuk silinder, dan n = 1 untuk lempeng. Radius sferik
atau silinder atau setengah dari tinggi lempeng dinyatakan oleh a. M
t
adalah massa zat aktif yang dilepaskan pada waktu t; M adalah massa yang dilepaskan
pada waktu tidak terbatas. Tipe ketiga dari sistem ini adalah sistem yang menggunakan kombinasi
difusi dan disolusi sebagai matriks menggelembung terkendali. Pada tipe ini, zat aktif terlarut dalam polimer dan terjadi penggelembungan polimer. Hal ini
menyebabkan air dapat masuk dan zat aktif terdisolusi dan kemudian berdifusi keluar matriks yang menggelembung. Oleh karena itu, kecepatan pelepasan dalam