18 b Kebutuhan akan afiliasi need for affiliation = n Af, dan
Kebutuhan akan afiliasi n Af menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja pegawai karena setiap orang
menginginkan hal-hal berikut : 1 Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia
tinggal dan bekerja sense of belonging 2 Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa
dirinya penting sense of importance. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal sense of achievement
3 Kebutuhan akan perasaan ikut serta sense of participation. c Kebutuhan akan kekuatan need for power = n Pow.
Kebutuhan akan kekuasaan n Pow akan merangsang dan memotivasi gairah kerja pegawai serta mengerahkan semua kemampuannya demi
mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik. Sutrisno,2009:139
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Sutrisno 2009:124
mengemukakan bahwa motivasi yang merupakan proses psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan :
a. Faktor Intern
1 Kenginginan untuk dapat hidup Kenginginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap
manusia yang hidup di muka bumi. Untuk mempertahankan hidup
19 ini orang mau mengerjakan apa saja,apakah pekerjaan itu baik
atau jelek,apakah halal atau haram dan sebagainya. Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk;
a Memperoleh kompensasi yang memadahi; b Pekerjaan yang tetap walapun penghasilan tidak begitu
memadahi; c Kondisi kerja yang aman dan nyaman.
2 Keinginan untuk dapat memiliki Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong
seseorang untuk mau melakukan pekerjaan. 3 Keinginan memperoleh penghargaan
Seseorang mau berkerja di sebabkan adanya keinginan untuk diakui, di hormati oleh orang lain. Jadi, harga diri, nama baik,
kehormatan yang ingin di miliki itu harus diperankan sendiri, mungkin dengan berkerja keras memperbaiki nasib, mencari
rezeki, sebab status untuk diakui sebagai orang yang terhormat tidak mungkin diperoleh bila yang bersangkutan termasuk
pemalas, tidak mau bekerja, dan sebagainya. 4 Keinginan untuk memperoleh pengakuan
Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal- hal:
a Adanya penghargaan terhadap prestasi; b Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak;
20 c Pimpinan yang adil dan bijaksana
d Perusahaan tempat berkerja dihargai oleh masyarakat. 5 Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk berkerja. Kadang-kadang keinginan untuk berkuasa ini di penuhi
dengan cara-cara tidak terpuji, namun cara-cara yang di lakukan itu masih termasuk berkerja juga.
b. Faktor Ekstern 1 Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu
pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.
2 Kompensasi yang memadai Kompensasi merupakan sumber pengahasilan sumber penghasilan
utama bagi para karyawan untuk menghidupi diri berserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi
yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan berkerja dengan baik.
21 3 Supervisi yang baik
Fungsi supervisi dalam satu pekerjaan adalah memberi pengarahan, membimbing kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja
dengan baik tanpa membuat kesalahan. Dengan demikian peranan supervisor
yang melakukan
pekerjaan supervisi
amat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan.
4 Adanya jaminan pekerjaan Setiap orang akan mau beerkerja mati-matian mengorbankan apa
yang ada pada dirinya untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang jelas dalam melakukan pekerjaan.
5 Status dan tanggung jawab Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan
setiap karyawan dalam berkerja. Dengan menduduki jabatan, orang merasa dirinya akan dipercaya, diberi tanggung jawab, dan
wewenang yang besar untuk melakukan kegiantan. Jadi status dan kedudukan merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan sense
of achievement dalam tugas sehari-hari. 6 Peraturan yang fleksibel
Bagi perusahaan besar, biasanya sudah di terapkan sistem dan prosedur kerja yang harus di patuhi oleh seluruh karyawan. Sistem
dan prosedur kerja ini dapat kita sebut dengan peraturan berlaku dan bersifat melindungi para karyawan. Semua ini merupakan
aturan main yang mengatur hubungan kerja antara karyawan
22 dengan perusahaan, termasuk hak dan kewajiban para karyawan,
pemberian kompensasi, promosi, mutasi, dan sebagainya. Oleh karena itu biasanya peraturan bersifat melindungi dan dapat
memberikan motivasi para karywan untuk berkerja lebih baik. Davis dan Newstrom 1985 : 87 menjelaskan bahwa setiap orang
cenderung mengembangkan pola motivasi tertentu sebagai hasil dari lingkungan budaya tempat orang itu hidup. Pola ini merupakan sikap yang
mempengaruhi cara orang-orang memandang pekerjaan dan menjalani kehidupan mereka.
B. Kompensasi 1. Pengertian Kompensasi
Masalah kompensasi bukanlah masalah yang sederhana, tetapi cukup kompleks sehingga setiap organisasi atau lembaga pendidikan
hendaknya mempunyai
suatu pedoman
bagaimana menetapkan
kompensasi yang sesuai. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang artinya kompensasi itu dibayar dengan
sejumlah uang kartal kepada karyawan. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaanHasibuan 2010:118.
23 Sedangkan menurut Handoko 2008 : 155 kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima para karyawan sebaagai balas jasa untuk kerja mereka. Menurut Milkovich dan Newman 1999 kompensasi adalah
semua bentuk pengembalian kepada karyawan atas kinerja mereka terhadap perusahaan, baik berupa financial, service, maupun tunjangan.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kompensasi adalah segala serangkaian imbalan yang ditawarkan atau diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk rasa terimakasih atas kinerja dan dedikasi karyawan terhadap organisasi.
Garry Dessler Mendefinisikan kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahan
sebagai atau balas jasa atas kontribusi mereka kepada perusahaan. Menurut Mondy dan Neo, jenis kompensasi yang diberikan pada karyawan
dapat berbentuk kompensasi finansial dan non finansial Mondy Neo,1993 Kompensasi finansial adalah kompensasi yang diterima
karyawan dalam bentuk finansial, seperti gaji, upah, bonus dan tunjangan- tunjangan. Sedangkan kompensasi non-finansial adalah kompensasi yang
diterima karyawan dalam bentuk non- financial, seperti promosi jabatan. Dan penghargan.
Agar dalam pelaksanaannya program kompensasi dapat berjalan secara efektif, maka program kompensasi tersebut harus menerapakan
azas-azas kompensasi Hasibuan 2001, yaitu :
24 a. Azas adil; artinya besarnya kompensasi yang diberikan kepada
karyawa harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerjaan dan memenuhi
persyaratan internal konsisten. b. Azas layak dan wahar ; artinya kompensasi yang diberikan kepada
karyawan harus dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Selain itu beberapa hal yang perlu dilakukan dalam usaha
pengembangan suatu sistem kompensasi, antara lain: Melakukan analisis pekerjaan dan melakukan Penilaian terhadap pekerjaan
dikaitkan dengan keadilan internal. c. Melakukan survei terhadap berbagai sistem imbalan yang berlaku
diorganisasikan lain, guna memperoleh bahan yang berkaitan dengan keadilan eksternal.
d. Menentukan harga setiap pekerjaan dihubungkan dengan harga pekerjaan sejenis ditempat lain.
2. Karakteristik Kompensasi