28 f Mematuhi peraturan
Sistem  upah  dan  gaji  yang  baik  mempertimbangkan  tantangan  legal yang dikeluarkan pemerintah dan memastikan pemenuhan pekerja.
g Memfasilitasi saling pengertian Sistem  manajemen  kompensasi  harus  mudah  dipahami  oleh  spesialis
sumber daya manusia, manajer operasi, dan pekerja. Dengan demikian, terbuka saling pengertian dan menghindari kesalahan persepsi.
h Efisiensi administratif selanjutnya Program upah dan gaji harus dirancang dapat dikmelola secara efisien,
meskipun tujuan ini merupakan pertimabangan sekunder. Handoko  2008  : 158   megemukakan  bahwa  tujuan  kompensasi
bukan  merupakan  aturan-aturan,  tetapi  lebih  sebagai  pedoman-pedoman supaya  administrasi pengupahan penggajian akan semakin efektif. Untuk
mencapai  tujuan-tujuan  tersebut  bagian  kompensasi  perlu  mengevaluasi setiap  pekerjaan,  melakukan  survai  pengupahan  dan  penggajian,  dan
menetapkan  harga  setiap  pekerjaan  agar  tiingkat  kompensasi  yang  tepat untuk masing-masing pekerjaa  dapat ditentukan.
4. Bentuk Kompensasi
Menurut  Simamora 1997 kompensasi  tidak  selalu  berbentuk finansial atau keuangan. Berikut ini adalah penjelasan tentang komponen-
komponen yang terdapat pada struktur kompensasi. a. Kompensasi yang bersifat finansial
Kompensasi  ini  terdiri  dari  dua  macam  yaitu  langsung  dan  tidak langsung.
29 1 Kompensasi langsung, terdiri dari  :
- Bayaran pokok yang didalamnya termasuk gaji dan upah. - Bayaran  prestasi  merit  pay  yaitu  pembayaran  yang
berdasarkan  kinerja  dijadikan  prosedur  standar  untuk  mencoba menggandengkan  kenaikan-kenaikan  gaji  dengan  kinerja
karyawan selama tahuun sebelumnya. - Bayaran  intensif  deffieredpay  yang  terdiri  dari  potongan
tabungan dan anuitas pembelian saham. 2 Kompensasi tidak langsung, terdiri dari tiga bagian yaitu :
- Program-program  perlindungan,  termasuk  didalamnya  asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi tenaga kerja.
- Bayaran  diluar  jam  kerja,  misalnya  liburan,  hari  besar,  cuti tahunan, cuti hamil.
- Fasilitas-fasilitas  terdiri  dari  kendaraan,  ruang  kantor,  tempat parkir dan sebagainya.
b. Kompensasi non finansial Kompensasi ini juga terdiri dari dua macam yaitu :
1 Kompensasi berhubungan dengan pekerjaan Kompensasi  ini  berbentuk  seperti  pemberian  tugas-tugas  yang
menarik,  tantangan  baru  dalam  pekerjaan,  tanggung  jawab  yang menarik, pengakuan, rasa pencapaian dan sebagainya.
30 2 Kompensasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja
Kompensasi  ini  terdiri  dari,  kebijakan-kebijakan  yang  sehat, supervisi  yang  kompeten,  kerabat  kerja  yang  menyenangkan,
lingkungan kerja yang nyaman dan sebagainya.
5. Dasar Perhitungan Kompensasi
Dasar  perhitungan  kompensasi  dipakai  untuk  mendapatkan  sistem pembayaran  kompensasi  yang  adil,  dan  menjadikan  perusahaan  menarik,
mampu  bertahan  hidup  dan mampu  memotivasi  karyawannya  serta  dapat melakukan  penghematan  biaya.  Menurut  Gomez-Mejia,  et  al.  1995,
dasar  perhitungan  kompensasi  dapat  dibedakan  menjadi  dua  kategori, yaitu  menggunakan  pendekatan  pekerjaan  atau  jabatan  job-based
approaches  dan    menggunakan  pendekatan  keterampilan  skill-based approaches.  Pendekatan  pekerjaan  atau  jabatan  mengasumsikan  bahwa
pekerjaan dapat dilakukan oleh orang yang dibayar untuk jabatan tertentu, sedangkan  pendekatan  keterampilan  mengasumsikan bahwa  karyawan
tidak  dibayar  karena  jabatan  yang  disandangnya,  tetapi  lebih  pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas.
1. Kompensasi berdasarkan jabatan atau pekerjaan Ada tiga komponen kunci untuk mengembangkan rencana kompensasi
berdasarkan jabatan.  Pertama,  mewujudkan  keadilan  internal  melalui evaluasi jabatan; kedua, mewujudkan keadilan eksternal melalui survei
pasar;  dan  ketiga,  mencapai  keadilan  individu  Gomez-Mejia,  et  al., 1995.
31 2. Kompensasi berdasarkan keterampilan
Menurut  Lawler 1983,  alasan  digunakannya  keterampilan sebagai dasar perhitungan kompensasi adalah karena :
a Karyawan  yang  berkemampuan  tinggi  atau  yang  mampu mengembangkan  keterampilannya  dapat  menerima  kompensasi
yang lebih tinggi, walaupun jabatannya tetap. b Nilai  individu  akan  lebih  tersorot  daripada  nilai  pekerjaan  yang
dilakukannya.  Karyawan  yang  memiliki  kemampuan  dan keterampilan  tentu  akan  tertarik  pada  perusahaan  yang
memberikan kompensasi
berdasarkan kemampuan
dan keterampilan,  sebab  pada  umumnya  karyawan  yang  mempunyai
keterampilan  lebih,  mengharapkan  kompensasi  yang  lebih  banyak pula.  Perusahaan  yang  ingin  mempertahankan  karyawan  yang
berprestasi baik, maka harus berani memberikan kompensasi yang lebih besar daripada karyawan  yang tidak atau kurang berprestasi.
Apabila perusahaan tidak melakukan hal ini, maka karyawan yang berprestasi  baik,  yang  seharusnya  dipertahankan  oleh  perusahaan,
akan  meninggalkan  perusahaan.  Mereka  yakin  akan  bisa memperoleh kompensasi yang lebih baik di tempat lainnya atau di
perusahaan lainnya. Hal ini berarti hanya karyawan yang tidak atau kurang berprestasi yang akan tetap bertahan di perusahaan, kondisi
ini tentunya akan berdampak negatif bagi perusahaan.
32 Sudah sewajarnya apabila karyawan yang memiliki keterampilan
dan  pengetahuan lebih banyak adalah lebih bernilai dan harus dibayar menurut  kemampuannya,  bukan  menurut  tugas  jabatan.  Dalam job-
based  pay,  maka  besarnya  kompensasi  yang  diterima  oleh  karyawan dikaitkan  dengan  jabatan  atau  pekerjaannya,  tanpa  memperhatikan
apakah  karyawan  mengembangkan  kemampuan  yang  dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.
Dalam sistem
pembayaran kompensasi
berdasarkan keterampilan,  tingkat  pembayaran  kompensasi  awal  bagi  semua
karyawan  adalah  sama.  Apabila  terjadi  peningkatan  keterampilan, maka  masing-masing  keterampilan  baru  yang  mereka  miliki  dihargai
satu  tingkat  lebih  tinggi.  Jadi  kompensasi  hanya  akan  mengalami kenaikan  setelah  karyawan  memperlihatkan  kemampuannya  dalam
melakukan  suatu  pekerjaan  tertentu.  Hal  ini  sangat  berbeda  dengan sistem  kompensasi  berdasarkan  pekerjaan  atau  jabatan,  kenaikan
pembayaran akan terjadi secara otomatis, biasanya pada interval waktu tertentu  atau  apabila  terjadi  peningkatan  jabatan.  Pada  kenyataannya,
masih  banyak  perusahaan  yang  memperhatikan  jabatan  seseorang bukan  pada  kemampuan  yang  bersangkutan  untuk  mengembangkan
keterampilannya.  Secara  sederhana  keadaan  ini  dapat  dijumpai  pada bagian administrasi atau tata usaha suatu perusahaan.
33
C. Pengembangan Karir
Tidak  semua  karyawan  memiliki  perencanaan  karir  yang  jelas  dan tertulis. Begitu pula yang terjadi pada perusahaan. Akibatnya tidak jarang para
karyawan  melakukan  protes  kepada  perusahaan  tentang  masa  depan  karirnya yang tidak jelas. Ketidaktahuan batasan tentang karir dengan segala aturannya
menambah  permasalahan  ketidak-puasan  di  antara  karyawan.  Kalau  hal  ini dibiarkan  berlarut-larut  maka  akan  timbul  suasana  kerja  yang  tidak  nyaman
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan. Handoko 2008  : 123 mengemukakan  bahwa  karir  adalah  seluruh
pekerjaan  jabatan  yang  ditangani  atau  dipegang  selama  kehidupan  kerja seseorang.  Jalur  karir  adalah  pola  pekerjaan-pekerjaan  berurutan  yang
membentuk  karir  seseorang.  pengembangan  karir  adalah  peningkatan- peningkatan pribadi  yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana
karir. Menurut  Hadari  Nawawi 2003 pengembangan  karir  adalah  suatu rangkaian posisi atau jabatan terhadap pekerjaannya yang ditempatinya selama
masa  hidupnya  di  perusahaan.  Sedangkan  menurut  Sadili 2006
pengembangan  karir  adalah  suatu  kondisi  yang  menunjukan  adanya peningkatan  status  karyawan  pada  jalur  karir  yang  telah  ditetapkan  oleh
perusahaan.  Pengembangan  karir  adalah  suatu  perencanaan  dan  penerapan rencana  karir  yang  digunakan  untuk  penempatan  karyawan  pada  jenjang
jabatan  yang  sesuai  dengan  keahliannya,  serta  menyediakan  kesempatan jabatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi karyawan.
34 Berdasarkan
penjelasan tersebut
dapat disimpulkan
bahwa pengembangan  karir  adalah  suatu  peningkatan  status  atau  jabatan  ke  jenjang
karir  pada  tanggung  jawab  yang  lebih  tiinggi  sesuai  dengan  potensi  yang dimiliki karyawan dan kebutuhan yang ada diperusahaan, pengembangan karir
karyawan  dimulai  dari  kerja  diperusahaan  sampai  berhenti,  meninggal  dan pensiun.  Pengembangan  karir  masing-masing  karyawan  tentu  tidak  sama
karena tergantung pada kemampuan karyawan dan hasil kerja selama bekerja di perusahaan.
Para  ahli  SDM  melihat  perencanaan  karir  sebagai  sebuah  cara  untuk
memenuhi  kebutuhan  staf internal. Meskipun  bantuan  perencanaan  karir
umumnya  terjadi  untuk  posisi-posisi  manajer,  profesional,  dan  karyawan
teknisi,  karena  keterbatasan  anggaran, idealnya  seluruh  karyawan  hendaknya
memiliki  akses  untuk  itu.  Ketika  pengusaha  mendorong  perencanaan karir, para karyawan akan lebih mungkin untuk menyusun tujuan karir dan bekerja
dengan  giat  untuk  mencapai  hal  itu.  Pada  gilirannya,  tujuan-tujuan  itu  dapat memotivasi karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan lanjutan dan
bentuk  kegiatan  pengembangan  lainnya.  Hal  itu  mungkin  terjadi  karena karyawan terdorong oleh motif bahwa pekerjaan merupakan bagian dari hidup
dan kehidupan melalui investasi SDM yang tidak terputus. a. Manfaat Pengembangan Karir
Pengembangan  karir  bermanfaat  bagi  perusahaan  maupun  bagi karyawan  yang  ada  diperusahaan.  Manfaat  pengembangan  karir  bagi
perusahaan adalah sebagai berikut :
35 1 Menjamin  ketersediaan  bakat  dan  keahlian  dari  karyawan  yang
diperlukan  perusahaan  untuk  menduduki  posisi  jabatan  yang  sesuai dengan kemampuannya.
2 Meningkatkan  kemampuan  perusahaan  untuk  mendapatkan  dan mempertahankan  karyawan  yang  berkualitas  sesuai  yang  diharapkan
perusahaan. 3 Menjamin  agar  minoritas  dan  wanita  mempunyai  kesempatan  yang
sama untuk meningkatkan karir kejenjang yang lebih tinggi. 4 Mengurangi  kejenuhan,  bosan  dan  menambah  pengalaman  bagi
karyawan dengan berbagai jabatan di perusahaan. 5 Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah perusahaan,
budaya  adalah  kebiasaan  atau  keseluruhan  sistem  gagasan  tindakan. Budaya  disini  adalah  suatu  norma-norma  atau  aturan  yang  menjadi
sifat  dan  pandangan  serta  tindakan  yang  terwujud  dalam  bekerja apabila  karyawan  melanggar  akan  mendapat  sangsi  dari  perusahaan.
http:organisasi.orgarti-definisibudaya -kerja Manfaat  pengembangan  karir  bagi  karyawan
identik  dengan keberhasilan
dalam meneliti
karirnya di
perusahaan, karena
pengembangan karir bermanfaat sebagai berikut : 1 Menggunakan  potensi  seseorang  karyawan  dengan  sepenuhnya  untuk
kontribusinya pada perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2 Menambah tantangan dalam bekerja pada jabatan yang lebih tinggi.
3 Meningkatkan kemandirian karyawan pada pekerjaannya.
36 4 Meningkatkan  tanggung  jawab  karyawan  yang  lebih  tinggi  daripada
pekerjaannya yang sebelumnya. b. Desain Pengembangan Karir Karyawan
Menurut  Sadili 2006 desain  pengembangan  karir  adalah  rencana karyawan  untuk  menuju  kepada  pengembangan  dan  kemajuan  karir
karyawan,  yang  dimulai  dari  rencana  awal  karir  ketika  memasuki  kerja diperusahaan, kesempatan karir di perusahaan dan terakhir pengembangan
daan  kemajuan  pada  karir  yang  sukses.  Desain  fase  pengembangan  karir terdiri dari :
1 Fase perencanaan Fase ini merupakan kegiatan untuk menyesuaikan jenis pekerjaan yang
ada di perusahaan untuk mengindentifikasi dan  mengetahui kelebihan dan kekurangan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
2 Fase pengarahan Fase ini karyawan harus mampu mewujudkan perencanaanya menjadi
kenyataan,  yakni  dengan  memantapkan  tipe  karir  yang  diinginkan karyawan, dan mengatur langkah-langkah  yang harus ditempuh untuk
mewujudkan  karir  yang  diharapkan.  Bisa  dengan  melalui  konseling atau  menyelenggarakan  informasi  seperti  sistem  pemberitahuan
pekerjaan  secara  terbuka  mengenai  pengembangan  karir  karyawan melalui  menyediakan  informasi  tentang  prestasi  karyawan.  Informasi
ini  disimpan  dan  diarsipkan  sebagai  catatan  perusahaan  setiap karyawan, informasi tentang langkah-langkah karir yang dapat dicapai,
37 termasuk  penjadwalannya  berupa  waktu  yang  diperlukan  untuk
promosi  dari  satu  jenjang  ke  jenjang  berikutnya  sampai  pada  jenjang yang lebih tinggi.
3 Fase pengembangan Fase  ini  merupakan  tenggang  waktu  yang  digunakan  karyawan  untuk
memenuhi  persyaratan  untuk  mencapai  dari  posisi  ke  posisi  yang diinginkan.  Selama  fase  ini  karyawan  harus  melakukan  kegiatan
memperbaiki  dan  meningkatkan  pengetahuan,  ketrampilan,  dan sikapnya,  sebagaimana  dipersyaratkan  oleh  posisi  yang  diinginkan
pada  fase  ini  juga  karyawan  harus  berusaha  mewujudkan  kreativitas dan  inisiatifnya,  yang  dapat  mendukung  untuk  memasuki  posisi  atau
jabatan dimasa mendatang. c. Faktor yang Terkait dengan Karir
Menurut Sjafri Mangkuperwira 2002 berikut ini adalah faktor-faktor yang terkait dengan karir adalah sebagai berikut :
1 Keadilan dalam karir Para  karyawan  menghendaki  keadilan  dalam  sistem  promosi  dengan
kesempatan  sama  untuk  peningkatan  karirnya  kejenjang  yang  lebih tinggi yang ada dalam perusahaannya.
2 Perhatian dengan penilaian prestasi karyawan Para karyawan menginginkan para penilai prestasi mereka memainkan
secara  aktif  dan  secara  adil  dalam  pengembangan    karir  dan
38 menyediakan umpan balik dengan teratur dan obyektif tentang indeks
prestasi karyawan yang sesuai dihasilkan. 3 Kesadaran tentang kesempatan
Para  karyawan  menghendaki  pengetahuan  tentang  kesempatan  untuk peningkatan karir
4 Minat pekerja Para  karyawan  membutuhkan  sejumlah  informasi  berbeda-beda  dan
pada  kenyataannya  memiliki  minat  berbeda  pula  dalam  meningkan karirnya.
5 Kepuasan karir Para  karyawan  tergantung  pada  usia  dan  kedudukan  yang  diraihnya
selama  bekerja  di  perusahaan,  sehingga  para  karyawan  di  perusahaan memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda.
D. Kinerja
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan Robert  L. Mathis  dan  John  H. Jackson, 2002  : 78. Kinerja
karyawan  mempengaruhi  seberapa  banyak  kontribusi  karyawan  kepada organisasi  yang  antara  lain  termasuk  :  Kuantitas  Output,  Kualitas  Output,
Jangka Waktu Output, Kehadiran di tempat kerja, Sikap Kooperatif.
1. Definisi Kinerja