77 Maka perlunya menciptakan kinerja para guru yang tentunya harus
berbanding  lurus  dengan  pemberian  motivasi,  pengembangan  karir,  dan kompensasi secara konsisten dan prospektif.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t
Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara individual parsial terhadap
variabel dependen. Hasil Uji t dapat di liahat pada tabel 4.13 di bawab ini:
Tabel 4.13 Hasil uji signifikansi parameter individual Uji statistik t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
T Sig.
Consta nt
11.35 8
5.539 2.051
.046 Tx1
.561 .243
.253 2.310
.025 Tx2
.109 .070
.164 1.548
.128 1
Tx3 .474
.107 .512
4.439 .000
a. Dependent Variable: Ty Sumber : Data diolah SPSS
Hasil  pengujian  variabel  independent  motivasi,  kompensasi,  dan pengembangan  karir  secara  individu  yang  dilakukan  dengan  uji  t  tabel
4.15 adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji hipotesis yang pertama,yaitu:
Hipotesis  pertama  yang  menyatakan  bahwa  motivasi  berpengaruh terhadap kinerja Guru SMK Nusantara. Dari tabel 4.15 dapat diketahui
untuk  variable  motivasi  mempunyai  nilai  t hitung 2.310 lebih  besar
78 dari t tabel 2.0076 dan memiliki nilai signifikansi 0,025 lebih kecil dari
0,05. Artinya  variabel  motivasi  memiliki  pengaruh  yang  positif  dan signifikan terhadap variabel kinerja guru dan pegawai SMK Nusantara.
Dari  tabel  di  atas  menunjukan  bahwa  adanya  pengaruh  motivasi terhadap kinerja karyawan guru dan pegawai SMK Nusantara sebesar
25.3. yang  berarti Ha1  diterima  dan  variabel  motivasi  dapat menjelaskan  variabel  kinerja  guru  dan  pegawai  SMK  Nusantara
sebesar 25.3  selebihnya  dijelaskan  oleh  variabel  lain  di  luar peneleitian ini.
Penelitian  ini  sejalan  dengan  teori  Efek  Hawthorn Adie,2008 yang mengatakan:
a. Kebutuhan  dihargai  sebagai  manusia  teryata  lebih  penting  dalam meningkatkan  motivasi  dan  produktivitas  kerja  karyawan
dibanding dengan kondisi fisik   lingkungan kerja. b. Sikap  karyawan  dipengaruhi  oleh  kondisi  yang  terjadi  baik  di
dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja. c. Kelompok  informal  di  lingkungan  kerja  berperan  penting  dalam
membentuk kebiasaan dan sikap para karyawan. d. Kerjasama  kelompok  tidak  terjadi  begitu  saja  tetapi,  harus
direncanakan dan dikembangkan. Penelitian  ini  juga  sejalan  dengan  pendapat  Buhler 1997 yang
melihat motivasi sebagai suatu penentu tercapainya suatu tujuan. Maka motivasi menjadi salah satu pendorong  yang kuat untuk bekerja lebih
79 baik. Dengan kata lain, motivasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam peningkatan kinerja yang dapat melahirkan prestasi kerja. 2. Hasil uji hipotesis kedua yaitu :
Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap  kinerja  karyawan  guru  dan  pegawai  SMK  Nusantara.  Dari
tabel 4.15  dapat  diketahui  bahwa  variabel  kompensasi  mempunyai angka signifikansi 0,128 lebih besar dari 0,05. Dan juga dapat kita lihat
nilai t
hitung
1.548 lebih kecil dari t tabel 2.0076. Dapat diartikan bahwa variabel  kompensasi  tidak  memiliki  pengaruh  positif  dan  signifikan
terhadap  kinerja  guru  SMK  Nusantara.  Namun  penelitian  ini  masih masuk  pada  asumsi  teori  kompensasi  yang  masih  memiliki  nilai
pengaruh  yakni  sebesar 16.4. Dengan  kata  lain,  hipotesis  Ha2 diterima  dan  model  ini  layak  serta  variabel  kompensasi  dapat
menjelaskan variabel kinerja sebesar 16.4 selebihnya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  teori  yang  diungkapkan  oleh Milkovich  dan  Newman 1999 yang  menyatakan  bahwa  kompensasi
merupakan  hasil  timbal  balik  atas  kinerja  karyawan.  Tidak  heran  jika kompensasi  memiliki  hubungan  yang  sangat  erat  dengan  peningkatan
kinerja  atau  sebaliknya.  Semakin  adilnya  kompensasi  diberikan  maka akan semakin baiknya kinerja para guru.
Garry  Dessler  mengemukakan  kompensasi  sebagai  : Employee compensastion    is  all  forms  of  pay  rewards  going  to  employee  and
80 arising from their employment. Maksudnya kompensasi adalah segala
bentuk  pembayaran  atau  imbalan  yang  diberikan  kepada  karyawan oleh  perusahan sebagai  atau  balas  jasa  atas  kontribusi  mereka  kepada
perusahaan. Terlihat bahwa kompensasi memiliki hubungan  yang erat dalam  penciptaan  kinerja  guru  secara  natural  dan  berkesesuaian.  Hal
ini  terjadi  karena  manusia  tidak  lepas  dari  pemenuhan    kebutuhan. Dengan  pemberian  kompensasi  yang  adil  dan  sesuai  dengan  kinerja
yang  diberikan  para  guru  secara  otomatisme  mereka  akan  semakin terpacu untuk terus meningkatkan keilmuan, pengalaman, dan bersikap
lebih profesional dalam proses belajar-mengjar. 3. Hasil uji hipotesis yang ketiga, yaitu :
Hipotesis yang
menyatakan bahwa
pengembangan karir
berpengaruh  positif  signifikan  terhadap  kinerja  guru  SMK  Nusantara. Dari  tabel 4.15  terlihat  nilai  t  hitung 4.439  lebih  besar  dari  t  tabel
2.0076  dan  memiliki  nilai  signifikansi 0.000  lebih  kecil  dari  yang disyaratkan 0.05. artinya  bahwa
variabel  pengembangan  karir memiliki  pengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja  guru  di
SMK Nusantara. Seperti
pada pembahasan
sebelumnya, dengan
adanya pengembangan  karir  di  antara  guru  dapat  memacu  para  guru  tersebut
untuk  memberikan  kinerjanya  yang  terbaik  dan  maksimal  bagi  SMK Nusantara.  Dan  hal  ini  dapat  dijadikan  tolak  ukur  bagi  guru  atau
pegawai lainnya agar bisa memberikan kinerja yang baik dibandingkan
81 kinerja  yang  sebelumnya.  Jika  dilihat  dari  standar  koefisien
pengembangan  karir    memiliki  nilai  sttandar  koefisien  yang  paling besar 0.512 dibandingkan  dengan  nilai  koefisien  variabel-variabel
lainnya yang digunakan untuk menguji pengaruh terhadap kinerja guru SMK Nusantara sebagai variabel dependen. Dengan kata lain, variabel
pengembangan karir dapat menjelaskan variabel kinerja sebesar 51.2 selebihnya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  pendapat  Saydan 2000 yang mengungkapkan  bahwa  pengembangan  karir  merupakan  salah  satu
faktor  yang  cukup  kuat  dalam  peningkatan  kinerja  karyawan.  Artinya pengembangan  karir  bagi  para  guru  perlu  dilakukan  karena  seorang
guru  mengajar  dalam  suatu  institusi  pendidikan  tidak  hanya  ingin memperoleh  kompensasigaji.  Lebih  dari  itu,  ia  juga  mengharapkan
ada perubahan, kemajuan dan kesempatan yang diberikan oleh institusi terkait  kepada  para  guru  untuk  maju  ketingkat  lebih  tinggi  dan  lebih
baik. Upaya  penciptaan  pengembangan  karir  lebih  kepada  kemampuan
individu  para  guru  dalam  pencapaiannya.  Untuk  dapat  meraih kejenjang jabatan  yang lebih tinggi tentu ini menjadi pendorong  yang
kuat  untuk  menunjukan  kemampuan,  keilmuan,  profesional,  dan kepiawaian dalam mengajar kinerja. Siagian : 2001.
82
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
1. Motivasi  memiliki  pengaruh  terhadap  kinerja  guru.  Hasil  penelitian  ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairul Akhir Lubis 2008,
yang  menyatakan  bahwa  motivasi  kerja  memiliki  pengaruh  positif  dan signifikan  terhadap  kinerja  karyawan.  Artinya  bahwa  motivasi  terbentuk
karena  adanya  dorongan  dari  diri  sendiri  yang  divisualisasikan  melalui sikap  dan  tindakan  dalam  melaksanakan  pekerjaan.  Sehingga  motivasi
menjadi  energi  untuk  seseorang  melakukan  dan  bertindak  serta  bekerja dengan performa  yang terbaiknya. Adanya pemberian motivasi ini berarti
telah memberikan kesempatan terhadap para  guru untuk bisa dan mampu mengembangkan  kemampuannya.  Motivasi  secara  sederhana  dapat
dirumuskan sebagai kondisi ataupun tindakan  yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan kinerja terbaiknya.
2. Kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru. Dalam penelitian Yukl  dan  Latham, 1975  ;  Latham  dan  Pursell, 1976  ;  Yukl,  Wexley  dan
Seymor, 1972 dikutip oleh Wexley dan Yukl, 1988 menunjukkan bahwa insentif upahgaji tidak memberikan hasil yang konsisten terhadap kinerja
karyawan. Menurut  Prawiro  Sentono, 1999  kinerja  karyawan  akan  baik bila  digaji  atau  diberi  upah  sesuai  dengan  perjanjian.  Salah  satu  cara
manajemen  untuk  meningkatkan  kinerja  karyawan,  memotivasi,  dan
83 meningkatkan    kepuasan    kerja    para    karyawan    adalah    melalui
kompensasi Mathis  dan  Jackson, 2000. Secara  sederhana  kompensasi merupakan  sesuatu  yang  diterima  karyawan  untuk  balas  jasa  dari  hasil
kerja karyawan. Sebagaimana di jelaskan, artinya bahwa pihak manajemen sekolah  dan  kepala  sekolah  sebaiknya  memperhatikan  apa  yang  menjadi
kebutuhan  dan  memberikan  kompensasi  yang  adil  agar  dapat meningkatkan kinerja para guru secara berkesinambungan.
3. Pengembangan karir mempunyai pengaruh terhadap  kinerja guru. Cianni dan  Wnuck 1997 menyatakan  bahwa  karyawan  yang  mempunyai
kesempatan  yang  tinggi  meningkatkan  karirnya  akan  merangsang motivasinya  untuk  bekerja  lebih  baik.  Artinya  sekolah  yang  mempunyai
sistem  yang  sistematis  dalam  pengembangan  karir  akan  mempunyai kinerja  para  gurunya  yang  baik.  Hasil  penelitian  ini  juga  didukung  oleh
Appelbaum  et  al 2001 yang  menyatakan  bahwa  perusahaan  yang mempunyai  manajemen  karir  yang  baik  akan  meningkatkan  kemampuan
karyawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan pengembangan, dimana hal tersebut akan meningkatkan
kinerjanya.  Berdasarkan  kedua  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa  pengembangan  karir  yang  baik  yang  diraih  karyawan  maka
kinerjanya  akan  meningkat  atau  dengan  kata  lain  pengembangan  karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
4. Motivasi,  kompensasi,  dan  pengembangan  karir  berpengaruh  terhadap kinerja guru secara simultan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
84 penelitian  Kwelju
2004 yang  menyatakan  bahwa  motvasi  dan
pengembangan  karir  memilki  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan terhadap  peningkatan  kinerja  karyawan.  Artinya  kinerja  dapat  meningkat
dengan  baik  bila  di  iringi  dengan  meningkatnya  motivasi  diri  para  guru, kompensasi  yang  adil,  dan  sistem  promosipengembangan  karier  yang
terbuka dan kompetitif.
B. Implikasi
Keberadaan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  dalam  sebuah organisasi memiliki kendali dan peran penting dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan.  Guru  yang  memilki  kinerja  baik  bahkan  superior  kompeten  dan Profesional  perlu  dipertahankan  dan  diperhatikan.  Dengan  baiknya  para
pengajar yang memiliki kinerja yang sesuai dengan kualifikasi keguruan yang kompeten  dan  profesional  dapat  meningkatkan  citra  dan  reputasi  lembaga
terkait. Kinerja  adalah  hasil  kerja  secara  kualitas  dan  kuantitas  yang  dicapai
oleh  seorang  pegawai    dalam  melaksanakan    tugasnya    sesuai    dengan tanggung  jawab    yang    diberikan    kepadanya Mangkunegara 2001: 67.
Selain    itu    kinerja  juga    dapat    diartikan  sebagai  suatu  hasil  dari  usaha seseorang  yang dicapai  dengan  adanya kemampuan  dan  perbuatan  dalam
situasi  tertentu.    Sehingga  kinerja    tersebut    merupakan    hasil    keterkaitan antara  usaha,  kemampuan dan persepsi tugas.
85 Peningkatan kinerja kompetensi dan profesioanl keguruan tentu tidak
lepas  dari  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya  seperti  dalam  penelitian  ini terdapat 3  faktor  yakni: motivasi,  kompensasi,  dan  pengembangan  karier.
Sebagaimana  hasil  analisis  dan  pembahasan  di  atas,  bahwa  ketiga  faktor tersebut  memiliki  pengaruh  yang  sangat  baik  terhadap  kinerja  baik  secara
sendiri-sendiri  maupun  bersama-sama.  Nah  ini  menunjukan  bahwa  kinrja dapat meningkat jika ketiga faktor tersebut meningkat, namun sebaliknya jika
ketiga  faktor  tersebut  menurun  dapat  menurunkan  kinerja  para  guru.  Artinya pihak  sekolah  dan  seluruh  jajarannya  perlu  memikirkan,  melihat,
memperhatikan, dan mengambil sikap yang arif dalam menciptakan motivasi, kompensasi,  dan  pengembangan  karier  agar  para  guru  terdorong  untuk  terus
dan  lebih  meningkatkan  kinerja  mereka  kompetensi  dan  profesional keguruan.
Adapun  implikasi  yang  dapat  diterpkan  oleh  SMK  Nusantara  untuk meningkatkan  kinerja  dengan  meningkatkan  motivasi,  kompensasi,  dan
pengembangan karir ialah: 1. Pihak sekolah memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
para  guru,  terutama  dalam  hal  ketersediaan  fasilitas  dan  media  yang menunjang terhadap kegiatan belajar-mengajar Siagian, 1995.
2. Pihak  sekolah  memberikan  stimulus  yang  berkala  dan  berkesinambungan baik yang sifatnya pengembangan diri maupun pemberian penghargaan.
3. Pihak  sekolah  memberikan  kompensasi  para  guru  berkeadilan  dan kesejahteraan.
86 4. Sekolah menyediakan bonus, insentif, atau liburan bersama sebagai bentuk
peduli dan penguatan rasa kepedulian para guru. 5. Sekolah membuka kesempatan seluas luasnya pengembangan karier secara
berkeadilan. 6. Sekolah menjadikan para guru sebagai aset yang paling berharga.
7. Sekolah  mengikut  sertakan  guru  dalam  segala  kegiatan  yang  berkaitan dengan sekolah.
8. Sekolah menyediakan pelatihan dan pengembangan guru diklat, seminar, dll.
9. Sekolah menjalin hubungan yang harmonis dengan para guru.
87
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia penerjemah  Sofyan Cikmat dan Haryanto. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. 1995.
Applebaum,  H  Steven,  Heather  Ayre  and  Barbara  T  Shapiro.  “Career Management  in  Information  Technology  :  A  case  Study” Career
Development International 73, 142-158. 2001.
Ayudiarini.  Natassia, Pengaruh  Iklim  Organisasi  Danpengembangan  Karir Terhadap Kepuasan Kerja. 2010.
Dessler,  Gary.Manajemen  Sumber  Daya  Manusia. Edisi  kesepuluh. Jilid 2. PT Index. 2009.
Fitriani. Ana, Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Kinerjakaryawan Pada Pt. Telkom Malang. 2010.
Ghazali, Imam. Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program SPSS.  Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2005.
Gomes,  Faustino  Cardoso.  “Manajemen  Sumber  Daya  Manusia”.  Yogyakarta: Andi Offset. 2000.
Hamid,  Abdul.  dkk.    “Buku  Panduan  Penulisan  Skripsi”,Jakarta.  Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Islam SyarIF Hidayatullah. 2010.
Handoko,  T.Hani. Manajemen  Personalia  dan  Sumber  Daya  Manusia  Edisi  II, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. 2008.
Hasibuan, Melayu SP. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara. 2010.
Hayati,  Murdiyah  dan  Suuhendra. Manajemen  Sumber  Daya  Manusia.  Jakarta  : Lembaga Penelitian UIN Press. 2006.
Hartati, Iswahyu. Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja  Pegawai  pada  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  Malang,  Jurnal
Eksekutif Vol.2 no.1. 2005
Herdiandto.  Anoko, Pengaruh  Kompensasi  Terhadap  Kinerja  Karyawan  PT. Slamet Langgeng Purbalingga. 2010
Kreitner, R dan Kinicki A. “Perilaku Organisasi”. Salemba Empat, Jakarta,2005.
88 Kurniawan.  Yuli, Pengaruh  Motivasi  Dan  Kepuasan  Kerja    Terhadap  Kinerja
Karyawan Di PT. Pabelan Cerdas Nusantara Surakarta. 2005. Lubis.  Khairul  Akhir,  Pengaruh  Pelatihan  dan  Motivasi  Kerja  terhadap  Kinerja
Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan . 2008. Mangkunegara,  Anwar  Prabu. Manajemen  Sumber  Daya  Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2005. Marthis,  Robert  L.  dan  Jackson,  John  H.. Manajemen  Sumber  Daya  Manusia.
Jakarta : Salemba Empat, 2002. Martoyo, Susilo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, BPFE, 1994.
Milkovich,G,T Newman , J,M. Compensation. Singapore : McGraw-Hill. 1999. Nawawi,  Hadari.  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  untuk  Bisnis  yang
Kopmpetitif, Yogyakarta : Gajah Mada University Press. 2003. Nitiseno,  Alex  S.  Manajemen  Personalia  dan  Sumber  Daya  Manusia,  Kudus  :
BPFE Ghalia Indonesia. 1999. Permatasari.  Ita  Rifani,Pengaruh  Pengembangan  Karir  Terhadap  Kinerja
Karyawan Studi Kasus di PT.Telkom Malang. 2006. Rahardjo.  Mudji,  dan  Handayani.  Herniwati  Retno, Analisis  Pengaruh  Peran
Kepemimpinan Dan
Pengembangan Karir
Terhadap Komitmen
Organisasi  Dalam  Meningkatkan  Kinerja  Karyawan  Studi  Kasus:  PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang. 2006.
Rivai  Veitzhal. Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  untuk  Perusahaan Edisi  II, Jakarta Rajawali Press : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2009.
Schuler, R.S., dan S.E. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi Abad Ke-21. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 1999.
Sedarmayanti. Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  Reformasi  Birokrasi  dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil Bandung : PT Refika Aditama Bandung.
2007.
Sekaran,  Uma. Metodologi  Penelitian  Untuk  Bisnis.  Jakarta:  Salemba  Empat. 2006
Septiani. Nurindah,
Pengaruh Motivasi,
Gaya Kepemimpinan
Dan Pengembangan  Karier  Terhadap  Kinerja  Karyawan Survey  Pada  Divisi
Akuntansi dan Keuangan KSP. Artha Mitra Sejati. 2011.
89 Siagian, S.P. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 1995.
Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. 1997.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta . 2009 Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana. 2009.
Wahyuddin.  dan  Damayanti.  Diniah, Pengaruh  Kompensasi,  Pendidikan,  Dan Senioritas    Terhadap  Produktivitas  Kerja  Di  Lingkungan  Dinas
Kebersihan Dan Pertamanan Kota Surakarta. 2005.
Wahyuddin.  Ngadimin, Rekruitmen,  Dekruitmen,  Pengembangan  Karir  dan Kompensasi  Perannya  Terhadap  Motivasi  Kerja  di  PT  Delta  Merlin
Dunia Textil Karanganyar. 2006.
Watimena.  Abubakar, Pengaruh  Motivasi,  Perilaku  Pemimpin,  dan  Kesempatan Pengembangan  Karier  Terhadap  Kinerja  Karyawan  pada  Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Biak Papua, 2007.
Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2007 Wibowo.  Felicia, ANALISIS  PENGARUH  PERAN  KEPEMIMPINAN  DAN
PENGEMBANGAN  KARIR  TERHADAP  KOMITMEN  ORGANISASI DALAM  MENINGKATKAN  KINERJA  KARYAWAN  Studi  Kasus:
PT. Bank Maspion Indonesia Cabang Semarang . 2006.
Winardi. Motivasi  dan  Pemotivasian  dalam  Manajemen.  Jakarta:  PT.  Raja Grafindo Persada. 2004.
Wisnuardi.  Andika. Pengaruh  Kompensasi  Terhadap  Kinerja  Karyawan  Bagian Produksi  Pada  Perusahaan  Ud.  Selo  Natah  Tulungagung. Yogyakarta:
STIE YKPN. 2009
90
91 Kepada Yth,
BapakIbu Responden Di tempat
Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswi program strata satu S1 Universitas Islam
Negeri  Syarif  Hidayatullah  Jakarta  Fakultas  Ekonoomi  dan  Bisnis  Jurusan Manajemen  konsentrasi  SDM  yang  sedang  menyusun  skripsi  sebagai  syarat
memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Nama : Marnesya Afifah Nim
: 107081000122 Untuk penyusunan skripsi ini Saya berharap BapakIbu, SaudaraI
berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat  ini,  dan  saya  minta  maaf  apabila  telah  mengganggu  waktu  luangnya.
Pertanyaan  berikut  ini  adalah  suatu  penelitian  yang  melihat  Pengaruh  Motivasi, Kompensasi, dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Guru Studi Kasus pada
Sekolah  SMK  Nusantara.  Data  yang  diperoleh  hanya  akan  digunakan  untuk kepentingan  penelitian  dan  tidak  digunakan  untuk  kepentingan  diluar  riset,
sehingga akan Saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian. a. Responden  dimohon  untuk  membaca  setiap  pertanyaan  secara  teliti  dan
menjawab  dengan  lengkap,  karena  apabila  terdapat  salah  satu  nomor  yang tidak terisi maka butir pertanyaan dianggap tidak berlaku.
b. Tidak  ada  jawaban  yang  salah  atau  benar  dalam  pilihan  yang  penting  anda memilih jawaban dengan jujur sesuai dengan pendapat anda.
Atas  kesediaan  BapakIbu  meluangkan  waktu  untuk  mengisi  kuesioner  dan menjawab semua penelitian dibawah ini, Saya ucapkan terima kasih.
Mengetahui, Hormat Saya,
Dosen Pembimbing Peneliti
Miftahul Munir,MM Marnesya Afifah
92 A. Karakteristik Responden
Berilah tanda checklist √  sesuai dengan jawaban yang anda pilih 1. Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
2. Usia : 21-30 Tahun
31-40 Tahhun Diatas 40 Tahun
3. Pendidikan : SLTA atau setiingkat
D3  Diploma II atau setingkat Sarjana S1 atau Diploma IV
Sarjana S2 Sarjana S3
4. Pengalaman Kerja di SMK Nusantara : 5  tahun
5-10 tahun diatas 10 tahun
5. Jabatan di Sekolah : ...............................................................................
93 B. Berilah tanda checklist √  sesuai dengan jawaban yang anda pilih
Pengisian jawaban  kuesioner didasarkan pada penilaian :
Sangat Tidak Setuju STS = 1 Tidak Setuju  TS
= 2 Ragu-ragu Rg
= 3 Setuju
= 4 Sangat Setuju
= 5
1. Pertanyaan mengenai Motivasi
No Daftar Pertanyaan
SS S
Rg TS
STS
1 Saya dapat bekerja lebih maksimal apabila
fasilitas yang ada di sekolah dapat menunjang kebuutuhan kinerja saya.
2 Saya mampu bekerja baik secara individu
maupun kelompok. 3
Saya merasa nyaman apabila saya dapat bekerjasama dengan pegawaiguru lainnya
4 Saya akan memberikan hasil yang maksimal
apabila saya mendapatkan penghargaan. 5
Dalam melakukan suatu pekerjaan saya akan memberikan yang terbaik apabila saya dapat
mengeluarkan ide-ide saya.
2. Pertanyaan mengenai kompensasi No