Definisi Kinerja Tujuan Penilaian Kinerja Kesalahan Penilaian Kinerja

38 menyediakan umpan balik dengan teratur dan obyektif tentang indeks prestasi karyawan yang sesuai dihasilkan. 3 Kesadaran tentang kesempatan Para karyawan menghendaki pengetahuan tentang kesempatan untuk peningkatan karir 4 Minat pekerja Para karyawan membutuhkan sejumlah informasi berbeda-beda dan pada kenyataannya memiliki minat berbeda pula dalam meningkan karirnya. 5 Kepuasan karir Para karyawan tergantung pada usia dan kedudukan yang diraihnya selama bekerja di perusahaan, sehingga para karyawan di perusahaan memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda.

D. Kinerja

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan Robert L. Mathis dan John H. Jackson, 2002 : 78. Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak kontribusi karyawan kepada organisasi yang antara lain termasuk : Kuantitas Output, Kualitas Output, Jangka Waktu Output, Kehadiran di tempat kerja, Sikap Kooperatif.

1. Definisi Kinerja

Simamora 2001 ; 422 mengemukakan bahwa kinerja pegawai adalah tingkatan dimana para pegawai mencapai peryaratan-persyaratan 39 pekerjaan. Sedangkan Suprihanto mengatakan bahwa kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaraan atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya Sulistiyani, 2003:223. Sedangkan menurut Bernardin dan Russell dalam Sulistiyani 2003:223-224 menyatakan bahwa kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Kinerja performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Suyadi, 1999:2. Istilah kinerja berasal dari Job Perfomance atau Actual Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Anwar P.M, 2005 : 67. 40

2. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat dan otentik tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota, semakin akurat dan otentik informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi Simamora,2001 : 423

3. Kesalahan Penilaian Kinerja

Beberapa kesalahan penilaian menurut Mathis dan Jackson 2002, antara lain : a. Permasalahan penggunaan standar yang berbeda-beda Ketika menilai seorang karyawan, manajer harus menghindari pemakaian standar dan harapan yang berbeda-beda terhadap para karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama, yang pastinya akan membangkitkan kemarahan karyawan. Persoalam seperti itu kemungkinan terjadi ketika kriteria yang ambigu dan pembobotan yang subjektif oleh atasan digunakan dalam penilaian. b. Efek resesi Kesalahan yang terjadi ketika penilai memberikan bobot yang lebih besar untuk kejadian yang memang baru saja terjadi pada kinerja karyawan. c. Kesalaham cenderung memusat, kesalahan kelonggaran dan kekakuan. Kesalahan kecendrungan memusat memberikan nilai kepada seluruh karyawan dalam sebuah skala yang sempit yaitu di tengah-tengah skala. 41 Kesalahan kelonggaran terjadi jika penilaian pada seluruh karyawan, terdapat pada tingkat tertinggi dari skala penilaian. Kesalahan kekakuan terjadi ketika manajer menggunakan hanya bagian yang lebih rendah suatu skala untuk menilai karyawan-karyawan. d. Bias dari penilaian Terjadi ketika nilai-nilai atau prasangka dari si penilai mempunyai penilaian. e. Efek halo Terjadi ketika seorang manajer menilai tinggi atau rendah karyawannya untuk seluruh item karena satu karakteristiik saja. f. Kesalahan kontras Kecendrungan untuk menilai orang-orang secara relatif terhadap orang lain, bukannya dibandingkan dengan suatu standar kinerja. Menurut Anwar 2005:67-68, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja, yaitu : 1. Faktor Kemampuan ability Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, setiap pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan sesuai dengan keahliannya. Menurut Suyadi 1999:193 secara sederhana kemampuan seseorang dapat dilihat dari keahlian atau skill 42 yang dimiliki seseorang. Keahlian tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman. 2. Faktor Motivasi Motivation Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan dan situasi. Artinya, seorang pegawai harus memiliki sikap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja. David C. Mc Clelland dalam Anwar P.M. 2005:68 berpendapat bahwa ada hubungan positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik- baiknya agar mampu mencapai kinerja yang maksimal. Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal apabila pegawai tersebut memiliki motif berprestasi tinggi. Motif berprestasi tersebut perlu dimiliki oleh pegawai yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja. Menurut Sagir dalam Siswanto 2003:269, mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan, penghargaan, tantangan tanggung jawab, pengembangan, keterlibatan dan kesempatan. 43

E. Penelitian Terdahulu Tebel 2.2

Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Methodology Temuan 1 Abu Bakar Watimena 2007 Pengaruh motivasi, perilaku pemimpin dan kesempatan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan pada dinas pendapatan daerah Kabupaten Biak Papua 1. Motivasi 2. Perilaku kepemimpinan 3. Kesempatan pengembangan Karir 4. Kinerja Karyawan Dengan menggunakan Metode Survey Motivasi, perilaku pemimpin, dan kesempatan pengembangan karir memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dinas pendapatan daerah Kabupaten Biak. 2 Bahrul Yaman 2009 Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap komimen organisasi di organisasi pendidikan Islam X 1. Kompensasi 2. Motivasi kerja 3. Komitmen organisasi 1. Teknik sampling dan kuesioner 2. Uji validitas 3. Uji reabilitas 4. Uji normalitas Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan data yang dilakukan terhadap para guru di Organisasi Islam X terdapat pengaruh yang signifikan dari kompensai dan motivasi kerja terhadap komitmen Organisasi sebesar 54,9. Terdapat pengaruh yang signifikan dari kompensasi terhadap komitmen organisasi sebesar 14,2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja terhadap komitmen Organisasi sebesar 50.5 44 3 Hernowo Narmodo dan M.farid Wadji 2006 Pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja pegawai Badan kepegawaian daerah kabupaten Wonogiri 1. Motivasi 2. Disiplin 3. Kinerja pegawai 1. Teknik analisis menggunkan regresi OLS ordinary Least square 2. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan reabilitas 3. Analisis regresi berganda meliputi ketepatan parameter penduga, uji ketepatan model, uji asumsi klasik Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai dibanding dengan motivasi. Motivasi dan disiplin menjelaskan variasi variabel kinerja pegawai sebesar 56,6 dan 43,3 dijelaskan variabel lain. 4 Yahya Hamza 2003 Analisis pengaruh gaya kepemimpinan dan sistem imbalan terhadap motivasi kerja 1. Gaya kepemimpinan 2. Sistem imbalan 3. Motivasi kerja 1. Pengujianj hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial gaya kepemimpina tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. 2. Secara parsial sistem imbalan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja 3. Kontribusi gaya kepemimpinan dalam analisis regresi berganda bernilai negatif karena pengaruh 45 ini secara statistik tidak berarti, maka secara keseluyruhan pengaruh simultan masih tetap berarti secara statistik 5 Shadare Oluseyi. A dan Hammed, T. Ayo Influence of Work Motivation, Leadership Effectiveness and Time Management on Employess Performance in some selected Industries in Ibadan, Oyo state, Nigeria 1. Work motivation 2. Leadership Effectiveness 3. Time Management 4. Employess Performance 1. Stratified random sampling 2. Multiple regresssion statistical method and correlation matrix Based on the findings of this study, it was recommended that employers, human resources managers and other leaders in organizations are encourages to show greater interest in the welfare oh workers to make them more valuable contributors to the success of the organization Sumber : dari berbagai jurnal

F. Kerangka Berfikir

Gambar berikut ini menunjukan kerangka pemikiran dalam model penelitian mengenai pengaruh motivasi, kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja guru. 46 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

G. Hipotesis

Arikunto 2002 menyatakan bahwa Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, SEKOLAH SMK NUSANTARA GURU Motivasi Kompensasi Pengembangan Karir KINERJA GURU Uji Validitas Reliabilitas Uji Model Regresi Uji Asumsi Klasik Uji regresi berganda Uji R 2 Uji t Uji F KESIMPULAN PEMBAHASAN KESIMPULAN PEMBAHASAN 47 sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka dapat di hipotesiskan sebagai berikut : 1. H0 1 : Motivasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. Ha 1 : Motivasi mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. 2. H0 2 : Kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. Ha 2 : Kompensasi mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. 3. H0 3 : Pengembangan Karir tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. Ha 3 : Pengembangan Karir mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMK NUSANTARA. 4. H0 4 : Motivasi, Kompensasi, dan Pengembangan Karir tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru secara simultan. Ha 4 : Motivasi, Kompensasi, dan Pengembangan Karir mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru secara simultan. 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pengaruh motivasi, pengembangan karir dan kompensasi terhadap kinerja guru pada SMK Nusantara. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011 sampai April 2011 dan Lokasi penelitian ini dilakukan oleh penulis di SMK Nusantara yang beralamat Jl. Tarumanegara dalam no.1 Pisangan Ciputat.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Penelitian Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus Suharsimi Arikunto, 2002:108. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua orang atau pihak yang terlibat dalam program peningkatan kinerja melalui motivasi, pengembangan karir, dan kompensasi. Berdasarkan data yang diperoleh melalui tinjauan pustaka, diketahui jumlah guru SMK Nusantara berjumlah 105 orang. 49

2. Penelitian Sampel

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Displin Terhadap Kinerja Karyawan Thr Sriwedari Solo.

1 5 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupat

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupaten Boyolali ).

0 4 12

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN,DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey di PT PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta).

0 1 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompensasi, dan Pengembangan Karier, Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Kembang Jepara.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR

0 0 12

KOMPENSASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN kar

0 0 14

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA PEGAWAI NEGRI SIPIL DI PROVINSI RIAU

0 0 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA GURU

0 0 10

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI INTRINSIK, MOTIVASI EKTRINSIK, PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK BRI CABANG PURWOKERTO

0 0 16