1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam organisasi.
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah orang-orang yang memberikan tenaga, bakat dan kreatifitas mereka pada organisasi. Oleh karena
itu kinerja organisasi baik organisasi bisnis maupun organisasi pemerintah, tidak terlepas dari kinerja individual Hartati:2005. Sumber daya manusia
dipandang sebagai aset organisasi yang sangat penting karena manusia merupakan sumber daya manusia yang selalu dibutuhkan dalam setiap
aktivitas organisasi, juga mempunyai andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Setiap organisasi selalu berusaha meningkatkan
kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Berbagai cara akan ditempuh organisasi dalam meningkatkan kinerja
pegawainya, misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan
kerja yang layak kondusif. Organisasi dituntut untuk berkembang sesuai dengan kondisi
lingkungan sekitarnya, dan yang menjadikan organisasi berkembang adalah manusia yang melaksanakan semua tugas-tugas organisasi, baik sebagai
pemimpin ataupun anggota. Di sisi lain, manusia adalah makhluk hidup yang
2 mempunyai perilaku behavior, maka dengan sendirinya perilaku manusia
yang terdapat didalam organisasi tersebut berhubungan dengan kinerja organisasi.
Pada penelitian ini yang dilakukan di SMK Nusantara salah satu yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar adalah guru. Jika
komitmen guru terhadap organisasi rendah, maka akan terjadi kemangkiran guru yang akan berimplikasi negatif pada prestasi belajar siswa. Karena siswa
harus selalu beradaptasi kembali dengan guru baru yang mengajarnya. Salah satu tujuan orang bekerja sebagai guru adalah untuk mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya secara maksimal, dan tujuan lainnya yaitu untuk mendapatkan kompensasi karena manusia dikendalikan oleh keinginan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti keinginan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, peningkatan karir promosi, dan kekuasaan.
Komitmen guru pada lembaga sekolah sangat banyak dipengaruhi oleh motivasi guru itu sendiri untuk mengajar di suatu lembaga sekolah. Komitmen
seseorang terhadap organisasi ditunjang oleh adanya motivasi. Berbagai literatur telah menuliskan bahwa motivasi mendorong munculnya prilaku.
Motivasi ada karena adanya kebutuhan dalam individu yang harus di penuhi. Motivasi merupakan intensi dari perilaku Ibnu Umar : 1994. Sebagai intensi
dari perilaku maka perilaku yang muncul sesuai dengan motivasi yang ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja sangat diperlukan
untuk memunculkan perilaku kerja. Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasan baik materiil
3 maupun non materiil yang diterimanya semakin memuaskan, maka semangat
bekerja seseorang, komitmen, dan prestasi kerja karyawan semakin meningkat. Cherington, 1995 dalam Bahrul Yaman.
Perilaku-perilaku individu dalam berorganisasi akan menjadi tolak ukur sebuah keberhasilan, perilaku yang muncul akan memperlihatkan
besarnya motivasi dan kemampuan yang dimiliki. Mereka yang memiliki sikap dan perilaku positif terhadap situasi kerja yang terjadi di lingkungan
kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang memiliki sikap dan perilaku negatif akan menunjukan motivasi kerja
yang rendah, situasi kerja yang di maksud mencakup hubungan kerja, kebijakan pemimpin, tipe kepemimpinan dalam bekerja, interaksi antara
pemimpin dan anggotanya serta kondisi kerja. Tinggi rendahnya motivasi diduga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pemenuhan kebutuhan
fisiologis, pemenuhan kebutuhan rasa aman, pemenuhan kebutuhan sosial, pemenuhan kebuthan penghargaan, pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri
Anikmah 2008. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja. Dua aspek yang
dianggap cukup penting adalah kompensasi dan pengembangan karir. Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dapat berupa
fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang yang umumnya merupakan obyek yang dikecualikan dari pajak pendapatan.
Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena didalamya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional, dan dapat dipertanggung
4 jawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja.
Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan
efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi. Tetapi jika para karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa turun
secara drastis karena memang kompensasi itu penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya
mereka di antara para karyawan itu sendiri. Jadi, salah satu tugas Departemen Personalia biasanya merancang dan mengadministrasikan kompensasi
karyawan. http:id.wikipedia.orgwikikompensasi
Kompensasi harus selalu dievaluasi, kompensasi juga merupakan tantangan dalam organisasi yang harus ditangani secara serius, sistem imbalan
yang menarik, membuat pegawai termotivasi dalam memajukan organisasi loyal, atau menarik pegawai lain untuk berkontribusi optimal pada
organisasi. Pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja
karyawan, dimana pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi
mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola karir dan
mengembangkannya dengan baik supaya produktivitas karyawan tetap terjaga
5 dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik
dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan. Pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas dan
kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat dan meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Cianni dan Wnuck 1997 menyatakan bahwa karyawan yang
mempunyai kesempatan yang tinggi meningkatkan karirnya akan merangsang motivasinya untuk bekerja lebih baik. Perusahaan yang mempunyai model
yang sistematis dalam pengembangan karir karyawannya akan mempunyai kinerja yang baik. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Appelbaum, et. al.,
2001 yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai manajemen karir yang baik akan meningkatkan kemauan karyawan untuk berpartisipasi
dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan pengembangan, dimana hal tersebut akan meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan kedua
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir yang baik yang diraih karyawan maka kinerjanya akan meningkat atau dengan kata lain
pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja atau prestasi kerja seseorang adalah hasil kerja yang terjadi
dalam jangka waktu tertentu, sehingga akan terlihat perubahan yang terjadi pada orang tersebut dalam periode beberapa waktu tertentu Rivai, 2009:547.
Hasil kerja ini berupa kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang sudah ditargetkan, seperti dijelaskan Lawler dan Porter yang dikutip oleh Suwenda
6 2001 bahwa kinerja merupakan “Succesfull role” yang diperoleh seseorang
dari perbuatannya. Dalam undang-undang No.2 Tahun 1989 pasal 4 tentang tujuan
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Keberhasilan tujuan pendidikan
nasional tersebut harus memperhatikan komponen pendidikan khususnya Sumber Daya Manusia SDM yang mempunyai peranan sangat penting
dalam menentukan keberhasilan sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena guru merupakan ujung tombak yang melakukan
proses pembelajaran di sekolah, maka mutu dan jumlah guru perlu di tingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekarang dan yang
akan datang. SMK Nusantara merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah
yang berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidiknya, baik dengan cara mengikutsertakan para tenaga pendidiknya ke berbagai pelatihan, pemberian
motivasi, meningkatkan tingkat kepuasan kerja, maupun meningkatkan fasilitas sekolah guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan usahanya
yang terus menerus meningkatkan kinerja tenaga pendidiknya, SMK Nusantara yang terakreditasi “A” ini pun meraih banyak prestasi yang
7 menggembirakan. Serta banyak melakukan kerjasama secara aktif dengan
industri dalam negeri juga mempersiapkan on the job training keluar negeri khususnya Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura dengan bekal english
tourism dan Industri secara intensif. Oleh karena itu peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini
karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada SMK Nusantara. Selain itu peneliti juga ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Motivasi, Kompensasi, dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Guru Studi Kasus pada SMK
Nusantara Jl.Tarumanegara dalam no.1 Pisangan Ciputat-Tangerang. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
sebagai berikut: 1. Penelitian sebelumnya menggunakan objek penelitian yaitu seluruh
karyawan dinas pendapatan daerah kabupaten biak Papua yang berjumlah 59 orang tidak termasuk Kepala Dinas, dengan pertimbangan Kepala
Dinas adalah pengambil kebijakan sehingga untuk memperoleh hasil yang obyektif Kepala Dinas tidak dimasukan sebagai objek penelitian,
sedangakan pada penelitian ini menggunakan objek penelitian seluruh guru SMK Nusantara.
8 2. Pada penelitian ini, peneliti menambah variabel independen kompensasi,
karena terdapat beberapa penelitian yang menyatakan adanya keterkaitan antara motivasi dan pengembangan karir terhadap kinerja guru.
3. Pada penelitian lain dengan judul pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasi di organisasi pendidikan islam x dapat
ditemukan bahwa metodologi penelitian yang digunakan adalah teknik sampling disproportionate stratified random sampling yaitu teknik yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstarata kurang proporsional, sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan
teknik simple random sampling yaitu data sampel yang dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak. Pengumpulan data dalam
dalam penelitian serupa yaitu dengan menggunakan kuesioner yang berbentuk skala likert.
B. Pembatasan Masalah