Teori Motivasi Pengaruh motivasi, kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja guru

12 dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berprilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain organisasi. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semangat atau dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan yang dapat berpengaruh positif dalam mencapai kinerja. Motivasi juga merupakan suatu proses psikologis yang dapat membangkitkan dorongan dalam diri dan menggerakkan manusia untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemampuan upaya tersebut ditujukan untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Peterson dan Plowman seperti yang dikutip oleh Malayu S.P. Siagian 2000:14 mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor- faktor berikut : a. Keinginan untuk hidup b. Keinginan akan suatu posisi c. Keinginan akan kekuasaan d. Keinginan akan pengakuan

2. Teori Motivasi

a. Hierarki Teori Kebutuhan Hierarchial of Needs Thry Teori motivasi yang sangat terkenal adalah teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri dari atas lima kebutuhan yaitu ; 13 kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber : Veitzal Rivai Gambar di atas menjelaskan bahwa urutan dan rrangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow. Semakin keatas kebutuhan seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, Aktualisasi Diri kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skil, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Penghargaan Diri Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain. Kepemilikan Sosial Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, beraviliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Rasa Aman Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makanan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah 14 contohnya kebutuhan kategori self-actualization atau kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimilikinya. Jika dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat kebutuhan fisiologis. Veitzal Rivai 2009 : 840 b. Teori X dan Teori Y Selain teori kebutuhan Maslow, teori ini kemudian dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang terkenal dengan “Teori Motivasi Kerja Dua Faktor” yang membicarakan 2 dua golongan utama kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan pengembangan. Menurut teori ini ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, Sedarmayanti,2007 : 235 yaitu : 1 Teori X : pengandaian bahwa karyawan itu negatif tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab dan harus dipaksa agar berprestasi. Teori X : a Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja bilamana dimungkinkan, akan mencoba menghindarinya. b Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. c Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bilamana dimungkinkan. 15 d Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor lain yang dikaitkan dengan kerja dan akan memperagakan ambisi sedikit saja. 2 Teori Y : pengandaian bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri. Pada dasarnya manusia itu positif. a Karyawan dapat memandang kerja sebagai sama wajarnya seperti istirahat atau bermain. b Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka janji terlibat pada sasaran. c Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima baik bahkan mengusahakan tanggung jawab. d Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif pembaruan tersebar meluas dalam populasi dan tidak perlu merupakan milik dari mereka yang berada dalam posisi manajemen. Tabel 2.1 Model Motivasi Kerja Dua Faktor Herzberg Faktor Higine Motivator Gaji Kondisi Kerja Kebijakan Perusahaan Penyeliaan Kelompok Kerja Kemajuan Perkembangan Tanggung jawab Penghargaan Prestasi Pekerjaan itu sendiri. Sumber: Herzberg 16 Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan menurut Herzberg : a Hal-hal yang mendorong pegawai adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup; perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya. b Hal-hal yang mengecewakan pegawai adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan kerja, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan dan lain- lain. c Pegawai akan kecewa bila peluang bagi mereka untuk berprestasi terbatas atau dibatasi, kemungkinan mereka cenderung akan mencari kesalahan-kesalahan. c. Teori ERG Aldelfer Teori motivasi ERG dari Clayton Alderfer, juga merupakan kelanjutan dari teori Maslow yang dimaksud untuk memperbaiki beberapa kelemahannya. Teori ini membagi tingkat kebutuhan manusia ke dalam 3 tingkatan yaitu : a Keberadaan Existence, Existence merupakan kebutuhan seseorang untuk dapat dipenuhi dan terpeliharanya keberadaan yang bersangkutan sebagai seorang manusia di tengah-tengah masyarakat atau perusahaan. Existance ini meliputi kebutuhan psikologi rasa lapar, haus, tidur dan kebutuhan rasa aman. 17 b Kekerabatan Relitedness, adalah Kekerabatan merupakan keterkaitan seseorang dengan lingkungan sosial sekitarnya, meliputi hubungan dengan atasan, hubungan dengan kolega, hubungan dengan bawahan, hubungan dengan teman, hubungan dengan orang luar organisasi. c Pertumbuhan Growth, adalah meliputi kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan dengan pengembangan potensi diriseseorang, seperti bekerja kreatif, inovatif, bekerja keras, kompeten, pengembangan pribadi. Sutrisno, 2009: 148 d. Teori Kebutuhan McClelland Selain dari teori-teori tersebut diatas, teori lain adalah teori motivasi kebutuhan yang dikemukakan oleh David Mc Clelland 1974 dengan Teori Motivasi Prestasi Achievement Motivation Theory, menurut teori ini ada ada tiga komponen dasar yang dapat digunakan untuk memotivasi orang bekerja, yaitu kebutuhan akan : a Kebutuhan akan prestasi need for achievement = n Ach Kebutuhan akan prestasi n Ach merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu n Ach akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Pegawai akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk itu diberikan kesempatan. 18 b Kebutuhan akan afiliasi need for affiliation = n Af, dan Kebutuhan akan afiliasi n Af menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja pegawai karena setiap orang menginginkan hal-hal berikut : 1 Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia tinggal dan bekerja sense of belonging 2 Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting sense of importance. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal sense of achievement 3 Kebutuhan akan perasaan ikut serta sense of participation. c Kebutuhan akan kekuatan need for power = n Pow. Kebutuhan akan kekuasaan n Pow akan merangsang dan memotivasi gairah kerja pegawai serta mengerahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik. Sutrisno,2009:139

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Displin Terhadap Kinerja Karyawan Thr Sriwedari Solo.

1 5 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupat

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupaten Boyolali ).

0 4 12

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN,DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey di PT PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta).

0 1 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompensasi, dan Pengembangan Karier, Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Kembang Jepara.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR

0 0 12

KOMPENSASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN kar

0 0 14

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA PEGAWAI NEGRI SIPIL DI PROVINSI RIAU

0 0 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA GURU

0 0 10

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI INTRINSIK, MOTIVASI EKTRINSIK, PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK BRI CABANG PURWOKERTO

0 0 16