75
2. Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hasil uji koefisien signifikansi simultan uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12 Hasil uji koefisien signifikansi simultan uji statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Regression
917.226 3
305.742 18.976
.000
a
Residual 757.284
47 16.112
1 Total
1674.510 50
a. Predictors: Constant, Tx3, Tx2, Tx1 b. Dependent Variable: Ty
Sumber: Data diolah SPSS Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F
hitung
sebesar 18.976. Nilai ini lebih besar dari F
tabel
sebesar tabel 4,03 yang menunjukan bahwa keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap
variabel dependen. Dan juga dapat dilihat nilai signifikansi yang jauh lebih kecil dari yang disyaratkan 0,000 0.05. artinya keseluruhan variabel
independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi motivasi
76 dan pengembangan karir dapat dipakai untuk memprediksi kinerja guru
SMK Nusantara. Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Abubakar Watimena bahwa motivasi dan pengembangan karir memiliki pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja.
Artinya semakin besar motivasi yang diberikan oleh pihak manajemen sekolah baik berupa penghargaan materil maupun nonmateril, itu akan
memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan kinerja guru. Begitu pula dengan kompensasi dan pengembangan karir yang merupakan
bagian dari pada motivasi peningkatan kinerja guru perlu dipelihara dan ditingkatkan agar para guru selalu menunjukan kinerjanya yang superior.
Sejalan dengan pendapat Abubakar, penelitian yang dilakukan oleh Bahrul Yaman pun menunjukan hasil yang positif dan signifikan pengaruh
motivasi dan kompensasi terhadap kinerja. Baiknya hasil analisis ini, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa pihak manajemen
sekolah terutama kepala sekolah selalu memberikan perhatian yang khusus pada para guru. Salah satunya pihak sekolah memperhatikan besaran
kompensasi dan jenjang promosi jabatan yang diberikan secara adil sesuai kinerja dan hasil pencapaian para guru atas penciptaan keberhasilan
peserta didik yang berprestasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hezberg dan Robbins semakin tingginya faktor motivasi dibudayakan
maka akan menciptakan kinerja karyawan yang superior dan menjadikan organisasi terkait pesaing yang tangguh.
77 Maka perlunya menciptakan kinerja para guru yang tentunya harus
berbanding lurus dengan pemberian motivasi, pengembangan karir, dan kompensasi secara konsisten dan prospektif.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t