menggambarkan return yang akan diterima para pemodal atas investasinya pada saham. Gambar 1.1 berikut adalah kerangka konseptual yang digunakan dalam
penelitian ini.
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Tambunan 2007:117, Sugiyono 2003:49, dimodifikasi
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan Debt to Equity Ratio DER mempunyai
pengaruh terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan sektor perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI.
2. Faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan Debt to Equity Ratio DER mempunyai
pengaruh terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan sektor properti yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI.
3. Terdapat perbedaan tingkat pengembalian saham pada perusahaan sektor perbankan dan properti yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI.
Tingkat Pengembalian Saham
Y Earning Per Share X
1
Price Earning Ratio X
2
Debt to Equity Ratio X
3
Universitas Sumatera Utara
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental
Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt Equity Ratio DER terhadap tingkat pengembalian saham pada sektor perbankan yang
go public di Bursa Efek Indonesia BEI 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental
Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt Equity Ratio DER terhadap tingkat pengembalian saham pada sektor properti yang go
public di Bursa Efek Indonesia BEI 3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengembalian saham pada
perusahaan sektor perbankan dan properti yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi investor diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
berinvestasi di sektor perbankan dan properti. b. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham di masa yang akan datang.
c. Bagi kalangan akademis diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memperluas ruang lingkup
penelitian yang ada.
Universitas Sumatera Utara
d. Bagi peneliti lanjutan, dapat bermanfaat sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya yang sejenis.
F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a. Faktor fundamental yang diteliti meliputi, Earning per Share EPS, Price
Earning Ratio PER dan Debt to Equity Ratio DER. Hal ini dilakukan karena ketiga variabel inilah yang paling diutamakan keberadaannya oleh
calon investor. b. Tingkat pengembalian saham yang diteliti hanya dalam bentuk capital
gain. c. Laporan keuangan perusahaan sektor perbankan dan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007 dalam bentuk tahunan.
2. Definisi Operasional
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: a. Variabel Independen X
1 Earning Per Share EPS yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. EPS suatu perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan, rumus
yang digunakan untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut Tandelilin, 2001 : 241:
Universitas Sumatera Utara
EPS = beredar
saham Jumlah
pajak dan
bunga setelah
bersih Laba
2 Price Earning Ratio PER menggambarkan rasio antara harga saham terhadap earning perusahaan. PER menunjukkan berapa banyak
jumlah uang yang rela dikeluarkan investor untuk membayar setiap laba yang dilaporkan Brigham, 2006 : 110. Rumus untuk
menghitung PER adalah sebagai berikut:
PER = saham
lembar per
Earning saham
lembar per
Harga
3 Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang,
dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, rasio ini dihitung dengan rumus
Tandelilin, 2001 : 172:
DER =
ekuitas Total
hutang Total
b. Variabel Dependen Y Variabel terikat variabel dependen adalah pendapatan aktual yang sudah
terjadi dimana yang dihitung adalah Return Total yaitu yield ditambah selisih harga saham sekarang dengan periode tahun sebelumnya, yang
dapat dihitung sebagai berikut Jogiyanto, 2000 : 106:
Y = yield +
1 t
1 t
t
HS HS
HS
− −
−
Dimana : HS
t
= Harga saham penutupan periode ke t HS
t-1
= Harga saham penutupan periode sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI dengan menggunakan website www. idx.co.id, yang dimulai dari bulan Januari 2009- Juni 2009.
4. Populasi dan Data Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan properti yang terdaftar listing di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2005 – 2007, dimana terdapat sebanyak 19 perusahaan emiten sektor perbankan dan 25 perusahaan emiten sektor properti. Penelitian ini
menggunakan populasi sasaran target population dimana populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam areawilayahlokasikurun waktu yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain populasi sasaran adalah populasi yang digeneralisasi.
Adapun kriteria penentuan data penelitian yang digunakan antara lain: a. Emiten yang terus tercatat listing di BEI selama periode penelitian tidak
pernah disuspend. b. Emiten yang memiliki data harga saham yang lengkap selama periode
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan karakteristik penentuan data penelitian tersebut, maka diperoleh data penelitian sebanyak 11 bank dan 16 perusahaan properti. Adapun perusahaan-
perusahaan yang menjadi data penelitian tersebut antara lain:
Tabel 1.2 Data Penelitian
Sektor
No Kode
Emiten Nama Emiten
1 ANKB
Bank Artha Niaga Kencana, Tbk
P
2 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk
E
3 BCIC
Bank Century, Tbk
R
4 BNLI
Bank Permata, Tbk
B
5 BSWD
Bank Swadesi, Tbk
A
6 BVIC
Bank Victoria Internasional, Tbk
N
7 INPC
Bank Artha Graha Internasional, Tbk
K
8 LPBN
Bank Lippo, Tbk
A
9 MAYA
Bank Mayapada Internasional, Tbk
N
10 MEGA
Bank Mega, Tbk 11
NISP Bank NISP, Tbk
1
CKRA
Ciptojaya Kontrindoreksa, Tbk 2
CTRS
Ciputra Surya, Tbk 3
DART
Duta Anggada Realty, Tbk 4
DILD
Dharmala Intiland, Tbk
P
5
DUTI
Duta Pertiwi, Tbk
R
6
GMTD
Gowa Makassar Tourism Dev, Tbk
O
7
JIHD
Jakarta Int’l Hotel Dev, Tbk
P
8
JRPT
Jaya Real Property, Tbk
E
9
LAMI
Lamicitra Nusantara, Tbk
R
10
LPCK
Lippo Cikarang, Tbk
T
11
OMRE
Indonesia Prima Property, Tbk
I
12
CKRA
Ciptojaya Kontrindoreksa, Tbk 13
CTRS
Ciputra Surya, Tbk 14
DART
Duta Anggada Realty, Tbk 15
DILD
Dharmala Intiland, Tbk 16
DUTI
Duta Pertiwi, Tbk Sumber :
www.idx.co.id Maret 2009, diolah
Universitas Sumatera Utara
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
yaitu melalui media internet, data laporan keuangan dan harga saham, jurnal, buku-buku referensi, majalah dan surat kabar lainnya.
6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi
pustaka yakni dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran masalah yang
akan diteliti, dan juga dengan mengumpulkan data-data sekunder yang diperlukan yaitu laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.
7. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut :
a. Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang ada
dikumpulkan dan digolong-golongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.
b. Metode Analisis Statistik 1 Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yaitu faktor fundamental terhadap variabel terikat yaitu pendapatan saham, dengan
rumus : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y
= Pengembalian Saham a
= Konstanta X
1
= Earning Per Share EPS X
2
= Price Earning Ratio PER X
3
= Debt to Equity Ratio DER b
1,2,3
= Koefisien Regresi Variabel X
1,2,3
e = Error
Sebelum model tersebut dikatakan layak digunakan maka harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal Gudjarati, 2001:211.
Uji ini dilakukan melalui analisis kolmogorov-smirnov. b.
Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model sebuah
regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji ini menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF
dengan ketentuan bila VIF 5 terdapat masalah multikolinearitas yang serius, sebaliknya bila VIF 5 tidak terdapat masalah
multikolinearitas yang serius Gudjarati, 2001:213.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamaan ke pengamaan lain tetap, maka di sebut homokedastisitas, jika varians
berbeda disebut heteroskedastisitas Gudjarati, 2001:214. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
Gudjarati, 2001:217. Uji ini menggunakan Durbin Watson DW test dengan ketentuan :
Tabel 1.3 Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0DWdl Tidak ada autokorelasi positif
No Decision dl
≤ DW ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4-dlDW4
Tidak ada korelasi negatif No Decision
4-du ≤ DW ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi,positif atau negatif Tidak Ditolak
duDW4-du Sumber : Gudjarati, 2001
2. Pengujian Hipotesis a Uji – F uji global
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor fundamental secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pendapatan saham, bentuk pengujian :
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya secara simultan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel tingkat pengembalian saham.
H
i
: Tidak semua b
i
b
1
, b
2
, b
3
sama dengan nol Lind, A. Marchal, dan Wathen, 2008 maka dianggap variabel independen
telah memenuhi model penelitian terhadap variabel tingkat pengembalian saham.
Nilai F
hitung
nantinya akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan tingkat signifikansi alpha 5 dengan derajat kebebasan df = n –
k dan k – 1 dengan kriteria sebagai berikut : Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
i
diterima b Uji – t uji parsial
Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat Y, bentuk pengujian : Ho : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hi : bi
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat signifikan alpha 5 dan derajat kebebasan n-k dengan
t
hitung
yang diperoleh dengan kriteria uji yang digunakan adalah : Terima H
bila t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
Tolak H Terima H
i
bila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Simbolon 2006 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Resiko Sistematis dan Faktor Fundamental Terhadap Tingkat Pengembalian Saham
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor fundamental Earning Per Share, Debt
to Equity Ratio dan Price Earning Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda, mendapatkan hasil bahwa seluruh varibael bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat pengembalian saham dengan koefisien determinasi sebesar 24 , sedangkan jika diuji secara parsial maka variabel Earning Per Share dan Debt to
Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham sementara Price Earning Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat pengembalian saham dengan nilai sig. sebesar 0,005. Purba 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor
Fundamental Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah faktor fundamental Earning Per Share, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham, dengan hipotesis bahwa faktor fundamental secara serempak maupun parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
20
Universitas Sumatera Utara
dan statistik analisis regresi linier berganda, dengan menggunakan data Tahun 2002-2006 pada 15 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
dalam bentuk laporan tahunan. Hasil uji serempak menunjukkan bahwa faktor fundamental yakni Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan
Debt to Equity Ratio DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham dengan nilai F-hitung sebesar 6592.166 dan
persamaannya adalah: Y = 34.839 + 3.037X
1
+2.033X
2
– 0.175X
3
. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa faktor fundamental yakni Earning Per Share EPS,
Price Earning Ratio PER dan Debt to Equity Ratio DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham dengan nilai t-hitung secara
berturut-turut sebesar 11.278, 7.387 dan 3.698. Nilai R square variabel bebas terhadap variabel terikatnya sebesar 0.996 yang berarti bahwa 99.6 tingkat
pengembalian saham dapat dijelaskan oleh Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan Debt to Equity Ratio DER sedang sisanya 0.4
dijelaskan sebab-sebab lain. Diantara ketiga variabel tersebut Earning Per Share merupakan variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian saham dengan nilai beta tertinggi yaitu sebesar 2,871. Winarto 2007 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja
keuangan perusahaan yang diwakili oleh rasio Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Price to Book Value
PBV. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2005. Jumlah sampel yang digunakan adalah 43
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dari 151 perusahaan yang diambil menggunakan purposive sampling. Periode pengamatan ini tahun 2005. Teknik regresi berganda digunakan untuk
menguji pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV terhadap return saham. Nilai F
sebesar 6.009 dengan tingkat signifikansinya 0.001 menunjukkan adanya pengaruh variabel independen terhadap varabel dependen. Dengan demikian ada
pengaruh signifikan dari Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV terhadap return saham
sehingga empat variabel independen bisa digunakan analis dan investor untuk memprediksi return saham. Dari keempat variabel independen hanya tiga
variabel yang mempengaruhi return saham yaitu DER. EPS, dan PBV ditunjukkan dari t hitung t tabel yaitu DER sebesar -2.227, EPS sebesar 3.448, dan PBV
sebesar -2.284 sedangkan t tabel sebesar 1.684. Adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0.387 berarti bahwa 38.7 perubahan harga saham dapat dijelaskan oleh
Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Price to Book Value PBV sedang sisanya 61.30 dijelaskan sebab-sebab
lain. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara simultan variabel DER, EPS, PER dan PBV berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara
parsial ternyata dari empat variabel independen yang digunakan ada tiga variabel independen yang mempengaruhi return saham secara signifikan yaitu Debt to
Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Price to Book Value PBV. Pengaruh Price Earning Ratio PER terhadap return saham tidak signifikan,
berarti .pada tahun 2005 investor kurang memperhatikan kondisi emiten khususnya rasio PER dalam melakukan investasi saham.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian Saham