Perkembangan Bursa Efek Jakarta

Hamdi Hassyarbaini : Kadiv. Keuangan Erry T. P. Hidayat : Kadiv. Umum Windiarty S. Choesin : Kadiv. Sumber Daya Manusia Yohanes Liauw : Kadiv. Teknologi Informasi Bambang Widodo : Kadiv. Pengawasan Isharyasa : Kadiv. Hukum Kristian S. Manulang : Kepala Satuan Pemeriksaan Anggota Bursa Widodo : Kepala Satuan Pemeriksa Internal Edison Hulu : Pemeriksa Internal

C. Perkembangan Bursa Efek Jakarta

Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan yang amat cepat dalam tempo yang relatif singkat. Perkembangan BEJ dilihat dari perkembangan jumlah emiten yang menerbitkan sahamnya di BEJ. Berdasarkan data, jumlah emiten dan dana yang dihimpun dari penawaran umum IPO mengalami perkembangan yang bervariasi dari tahun di tahun. Misalnya pada tahun 1978, 1985, 1986, 1987, sama sekali tidak ada pertambahan emiten baru yang melakukan emisi. Sedangkan, jumlah emisi saham yang paling banyak terjadi pada tahun 1990 sebanyak 65 emiten. Perkembangan ini diikuti dengan kapitalisasi pasar yang berkembang lebih cepat lagi. Volume rata-rata perdagangan saham per hari di BEJ melonjak dari jauh di bawah seratus hingga menjadi miliaran rupiah. Dari data yang ada di BEJ diketahui bahwa jumlah saham yang tercatat di BEJ meningkat pesat, dari 24 saham pada tahun 1988 Universitas Sumatera Utara menjadi lebih dari 200 saham, dengan jumlah perusahaan pialang yang menjadi anggota BEJ tercatat 197 perusahaan. Tahun 1992 Bapepam yang mulanya berfungsi sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1993 berdiri lembaga penunjang pasar modal, yaitu lembaga kliring dan penyelesaian, yaitu PT. Kustodian Depositori Efek Indonesia KDEI dan pada tahun 1994 berdiri PT. Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo. Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada tanggal 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual, dimana sistem ini akan dapat memantau dengan segera pergerakan naik turunnya harga saham, serta informasi-informasi lain secara akurat. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar, layanan yang cepat, tepat, dan profesional serta lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual karena pemodal memperoleh kesempatan yang sama dalam melakukan order, dengan adanya JATS perdagangan menjadi lancar dan efisien Pemakaian JATS berakibat positif terhadap perkembangan dan kegiatan perdagangan pasar modal di Indonesia. Kepercayaan masyarakat bertambah, sehingga minat untuk berinvestasi juga semakin besar. Sistem perdagangan ini juga terintegrasi dengan sistem kliring dan penyelesaian serta depositori saham yang dimiliki oleh PT. Kustodian Depositori Efek Indonesia KDEI maupun perusahaan independen yang menangani kliring dan penyelesaian transaksi efek settlement. Universitas Sumatera Utara Perkembangan berikutnya, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan tujuan peningkatan kelancaran dan efisiensi perdaangan, BEJ mulai mengembangkan suatu sistem perdagangan yang dikenal dengan istilah scripless trading atau sistem perdagangan tanpa warkat. Ini adalah sistem perdagangan yang penyelesaian transaksinya hanya dengan pemindahbukuan atau book entry settlement, artinya tidak diperlukan lagi sertifikat sekuritas yang secara fisik berpindah tangan dari perjual ke pembeli. Seluruh sertifikat sekuritas yang ada akan dikonversikan menjadi data elektronik dan tersimpan dalam lembaga penyimpanan kustodian secara terpusat. Pembeli sekuritas cukup mendapatkan catatan bahwa di rekeningnya sudah tersimpan sekuritas yang dibelinya. Di sisi lain, penjual akan mendapatkan laporan tambahan dana dalam rekeningnya, senilai sekuritas yang dijualnya. Bursa Efek Surabaya merupakan bursa swasta pertama kali di Indonesia selain Bursa Efek Jakarta yang didirikan pada tanggal 16 Juni 1989. Tujuannya untuk mendorong perkembangan industri di wilayah timur Indonesia. Pemegang saham BES adalah persahaan efek yang menjadi anggota BES dan mempunyai izin operasi dari Bapepam. Pada awalnya, BES hanya mempunyai 25 saham dan 23 obligasi yang diperdagangkan, namun jumlah ini meningkat terus setiap tahunnya. Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ juga diperdagangkan di BES. Universitas Sumatera Utara

D. Profil Perusahaan 1. Sektor Perbankan