Verba yang berarti ‘pikiran’

merupakan morfem dasar gokan yang tidak mengalami perubahan bentuk, sedangkan 「 せ ま し た ’semashita’ 」 bagian gobi yang telah mengalami perubahan bentuk kepada bentuk sopan lampau yang menyatakan ‘telah dapat berbicara’ . Kalimat tersebut dapat menyatakan bentuk waktu lampau walaupun tidak menggunakan nomina temporal, namun bila menyatakan perubahan keadaan biasanya kalimat tersebut akan disertai dengan kata やっと atau ~ようになり ます。 Misalnya : 3 私はやっと日本語が話せました。 Watashi wa yatto nihongo ga hanasemasita Saya akhirnya bisa berbahasa Jepang

d. Verba yang berarti ‘pikiran’

「思考 ‘shikou’ 」 1 私は、赤くて長いオーバーがいい、と思いました。 Watashi wa akakutenagai oobaa ga ii, to omoimashita. Menurut saya over coat yang panjang dan berwarna merah bagus. Verba dasar pada kalimat diatas 「思います ‘omoimasu’ 」 yang berasal dari bentuk kamusnya 「 思 う ‘omou’ 」 berarti ‘memikirkan’. 「 思 ’omo’ 」 berfungsi menjadi bagian depan gokan yang tidak mengalami perubahan atau morfem yang tidak mengalami perubahan bentuk.. Kata 「 ま し た ’mashita’ 」 merupakan gobi yang telah mengalami perubahan bentuk dari bentuk kamus yang menyatakan bentuk sopan lampau 「思う menjadi 思いました」 . Bentuk ‘ta’ pada verba 思う pada kalimat diatas, bukan menunjukkan bentuk waktu lampau, namun bentuk ‘ta’ tersebut mengukapkan arti perubahan, yaitu perubahan dari Universitas Sumatera Utara keadaan sebelumnya yang tidak berpikir menjadi ke keadaan yang berpikir. Karena verba yang berarti pikiran bila menggunakan bentuk ‘ru’ dapat menyatakan bentuk waktu kini, namun bentuk ‘ta’ pada tipe verba ini tidak dapat mengukapkan bentuk waktu lampau hanya berarti ‘perubahan keadaan’ 2 す ば ら し い プ レ ゼ ン ト だっ た の で 、 私 も早 く 結 婚 し た い と 思いました。 Meskipun kalimat diatas telah menggunakan kalimat yang menunjukkan nomina yang berarti lampau 「 プレゼントだった」 , namun karena bentuk ‘ta’ pada verba 思う berarti perubahan, maka kalimat tersebut bukan hanya menunjukkan pengertian lampau tetapi juga berarti ‘perubahan’.

2. Verba jotai pada kata kerja golongan kedua a. Verba yang berarti ‘kemampuan’

「可能 ‘kanou 」 私 は 辛い食べ物 が食べられます。 Watashi wa karai tabemono ga taberaremasu Saya bisa memakan makanan pedas Verba dasar pada kalimat di atas adalah 「食べられます ‘taberaremasu’ 」 yang berasal dari bentuk kamus 「 食 べ る ‘taberu’ 」 yang berarti ‘makan’. 「 食 べ ‘tabe’ 」 morfem yang tidak mengalami perubahan bentuk sedangkan 「 ら れ ま せ ん ’raremasen’ 」 morfem yang mengalami perubahan bentuk yang memberikan makna dapat dalam bentuk sopan sehingga verba ini berarti ‘dapat memakan’. 「 食 べ ら れ ま す 」 pada dasarnya verba shukan yang mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk bisa, sehingga kalimat lebih diprioritaskan Universitas Sumatera Utara mengarah kepada ‘perubahan keadaan’. Tetapi bila kalimat ini, objeknya jamak bisa berarti bentuk waktu lampau. Karena pada verba shukan jika objeknya tunggal hanya berarti ‘perubahan keadaan’.

b. Verba yang berarti ‘persepsi’