Pengertian Verba Bahasa Jepang Jenis-jenis verba dalam bahasa Jepang

pengukapan bentuk waktu. Menurut konjugasinya terbagi dalam 3 kelompok yaitu kata kerja golongan I atau godan doushi, kata kerja golongan II atau ichidan dosushi dan kata kerja golongan III atau henkaku doushi.

2.2.1. Pengertian Verba Bahasa Jepang

Verba 「動詞 ‘doushi’ 」 adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang, sama dengan adjektiva – i dan adjektiva – na menjadi salah satu jenis yoogen. Yoogen yaitu kelas kata yang dapat mengalami perubahan dan dapat menjadi prediket Sudjianto, 2004 : 148 . 動詞 ‘doushi’ dapat dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan sesuatu. 動詞 ‘doushi’ juga dapat mengalami perubahan bentuk dan dengan sendirinya dapat menjadi prediket. Contoh : 1. 太郎さん は 日本 へ 行く。 Tarou sang wa nihon e iku ‘Taro akan pergi ke Jepang’ 2. 机の上に ラジオ が ある。 Tsukue o ue ni rajio ga aru ‘Di atas meja ada radio’ 3. インドネシア は 資源 に とんでいる。 Indonesia wa shigen ni tondeiru ‘Indonesia kaya akan sumber daya alam’ Kata iku, aru dan tomu pada kalimat-kalimat di atas termasuk dooshi. Kata Iku pada kalimat 1 menyatakan aktivitas Amir yang akan pergi ke Jepang, kata aru pada kalimat 2 menyatakan keberadaan radio di atas meja, sedangkan kata tomu pada kalimat 3 menyatakan keadaan Negara Indonesia yang kaya akan Universitas Sumatera Utara sumber daya alam. Kata-kata seperti itu dapat mengalami perubahan tergantung pada konteks kalimatnya. Dooshi termasuk pada jiritsugo, dapat membentuk sebuah bunsetsu walau tanpa bantuan kelas kata lain, dan dapat menjadi prediket bahkan dengan sendirinya memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Selain itu, verba juga dapat menjadi keterangan bagi kelas kata lainnya pada sebuah kalimat, dalam bentuk kamus selalu diakhiri dengan vocal u dan memiliki bentuk perintah. Hamzon Situmorang 2007 : 8, mengatakan bahwa dooshi memiliki ciri-ciri : 1. Dapat berdiri sendiri 2. Berkonjugasi dan mengalami perubahan bentuk 3. Bermakna suatu kegiatan, keberadaan, atau perubahan keadaan 4. Dapat menjadi prediket dalam kalimat

2.2.2 Jenis-jenis verba dalam bahasa Jepang

Kindai 1950 membedakan verba dalam bahasa Jepang menjadi empat tipe verba. Pembagian tersebut sebenarnya didasarkan pada titik pandang secara aspek dapat atau tidaknya suatu verba menggunakan bentuk ‘te iru’. Namun pada perkembangan selanjutnya, pembagian tersebut tidak cukup memenuhi maksud di atas Teramura, 1984 : 124 , oleh karena itu secara lebih rinci Machida 1989 : 23-50 mengemukakan bahwa jenis verba dalam bahasa Jepang terdiri atas empat tipe : Universitas Sumatera Utara P ............................................................ 1. Verba Jotai 「状態動詞 ‘jootai dooshi’ 」 Tipe verba yang menunjukkan keadaan 「状態」 . Peristiwa P yang diacu oleh verba tersebut, berada pada suatu garis tanpa jelas titik mulai dan titik akhirnya. Adapun yang termasuk tipe verba ini, antara lain : a. verba yang berarti ‘ada’ 「存在 ‘sonzai’ 」 misalnya : ある、いる b. verba yang berarti ‘keperluan’ 「必要 ‘hitsuyou’ 」 misalnya : 要る c. verba yang berarti ‘hubungan’ 「関係 ‘kankei’ 」 misalnya : 異なる、反対する dan lain-lain d. verba yang berarti ‘kemampuan’ 「可能 ‘kanoo’ 」 misalnya : できる、読める e. verba yang berarti ‘persepsi’ 「知覚 ‘chikaku’ 」 misalnya : 見える , 聞こえる f. verba yang berarti ‘pikiran’ 「思考 ‘shikoo 」 misalnya : 思う、信じる、考える dan lain-lain Universitas Sumatera Utara P- P P+ ……………………………...………. tm ta 2. Verba Keizoku 「継続動詞 ‘keizoku-dooshi 」 Tipe verba yang menunjukkan suatu kegiatan atau aktifitas yang berlangsung pada suatu jangka waktu. Peristiwa P yang diacu oleh verba tersebut, jelas titik mulai tm dan titik akhirnya ta . Adapun yang termasuk kedalam tipe verba ini : a. Verba yang menunjukkan aktivitas manusia Misalnya : 読む、書く、笑う dan lain-lain

b. Verba yang menunjukkan kejadian alam

Misalnya : 降る、ゆれる dan lain-lain 3. Verba shukan 「瞬間動詞 ‘shunkan-dooshi 」 Tipe verba yang menunjukkan suatu aktivitas atau peristiwa yang berakhir dalam sekejap. Karena peristiwa tersebut yang diacu oleh verba tersebut hanya sekejap, maka jangka waktu peristiwanya tidak ada dalam hal ini menjadi satu. Misalnya : 死ぬ、さわる、とどく、決まる dan lain-lain. P- P P+ ……………………………………….. tmta Universitas Sumatera Utara 4. Verba daiyonshu 「第四種動詞 ‘daiyonshu-dooshi 」 Tipe verba yang menunjukkan suatu keadaan secara khusus, dan selalu dinyatakan dalam bentuk sedang TE IRU . Pada verba ini pun jika dilihat dari titik waktu tertentu tidak akan terjadi suatu perubahan memang sudah menjadi suatu kondisi yang tetap. Misalnya : すぐれる、似ている - 次郎の作品はもっとすぐれている Jiro no sakuhin wa motto sugureteiru ‘Karya Jiro lebih unggul’ - 私は父に似ているが、姉は母に似ている。 Watashi wa chichi ni niteiru ga, ane wa haha ni niteiru ‘Saya mirip ayah, tetapi kakak perempuan mirip ibu’.

2.3. Pengertian Bentuk Waktu